PIKIRANPOST.com– Menanggapi keluhan masyarakat terkait pelayanan dan belum beroperasinya alat pencuci darah di RSUD Tobelo, membuat Ketua DPRD Halut, Janlis G Kitong bersama gabungan Komisi, mengunjungi RSUD Tobelo, Selasa, (23/05/23).
Mereka juga berdialog dengan pimpinan RSUD terkait keluhan warga tersebut. Pertemuan pun dilakukan di ruang Direktur RSUD dan dihadiri oleh dr. Frans M. Pasaribu, Sp. A.M. Ked. Klin, Kepala Bidang Pelayanan Medik, dan Ns. Martinus Paulus, S. Kep, MARS, Kepala Bidang Keperawatan.
Sementara Direktur RSUD Tobelo, dr. Janta Bony, Sp.B. berada di luar daerah. Ketua DPRD Halut, Janlis G Kitong, ditemui wartawan pikiranpost.id, mengungkapkan bahwa kegagalan pengelolaan dan pelayanan di RSUD Tobelo, juga merupakan kegagalan 25 anggota DPRD sekarang karena intinya DPRD merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi kontrol atas semua program dan kegiatan yang dilakukan.
Lebih lanjut Janlis memaparkan juga bahwa salah satu alasan kunjungan DPRD ke RSUD Tobelo, terkait belum dioperasikannya alat pencuci darah yang sudah ada. Meski begitu, lanjut dia bahwa berkat kerja keras dari Direktur dan semua staf RSUD Tobelo maka di awal bulan Juni 2023, alat cuci darah tersebut sudah bisa beroperasi dengan standar pelayanan yang maksimal.
“Salah satu keluhan warga yang kami anggap cukup serius adalah belum dioperasikannya alat cuci darah yang sudah ada. Dan syukur bahwa pihak RSUD Tobelo menjamin bahwa di awal bulan Juni 2023 ini, alat tersebut sudah bisa difungsikan dengan standa pelayanan yang maksimal sehingga masyarakat yang akan melakukan cuci darah sudah tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mencuci darah di luar daerah”, ungkap Janlis.
Lebih lanjut Janlis bilang, bahwa terkait keluhan beberapa dokter spesialis yang belum memiliki fasilitas rumah dan fasilitas lainnya, maka, bersama anggota DPRD lainnya menyambut positif dan akan akan memasukkan dalam APBD Perubahan di tahun 2023 ini sehingga para dokter yang telah datang dan bekerja di Halut bisa dengan tenang bekerja melayani masyarakat.
Janlis bahkan menegaskan bahwa anggaran 20 persen untuk kesehatan dalam APBD akan dioptimalkan sehingga pelayanan kesehatan di daerah ini bisa terlayani dengan baik.(*)
Penulis : Karold
Editor : S.S.Suhara