PIKIRANPOST.com– Pemilihan Wali Kota Ternate saat ini masih menunggu tahapan Pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden pada 14 Februari 2024 mendatang, namun sejumlah nama bakal calon walikota yang akan menantang petahana M. Tauhid Soleman saat ini mulai muncul.
Kota Ternate yang merupakan salah satu daerah di Provinsi Maluku Utara yang sudah maju pesat dan terkenal sebagai kota perdagangan dan jasa itu memang menjadi magnet tersendiri bagi setiap tokoh masyarakat atau figur politik, terutama yang ingin mendapatkan suara rakyat demi menduduki kursi orang nomor satu di pemerintahan.
Salah satu nama tokoh masyarakat yang saat ini diisyukan dan digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi Pilwako Ternate ialah Sekda Halmahera Barat (Halbar), Sahril Abdul Radjak.
Hal itu karena namanya mencuat setelah adanya respon Sekertaris Wilayah PKB, Malut Abdul Malik Sillia beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa Sahril punya hubungan yang baik dengan PKB, bahkan Sahril juga dekat dengan Ketua PKB Malut.
Dikonfirmasi pikiranpost.com Senin (27/2) seusai menghadiri pengukuhan anaknya sebagai dokter dari Universitas Khairun Ternate di Sahid Bela Hotel, Sahril Abdul Radjak menyebutkan untuk dicalonkan pada Pilwako tahun 2024 semua orang berhak untuk maju, selama itu memenuhi syarat.
Untuk itu, ia merasa berhak dalam mengikuti kompetisi Pilwako, namun ia juga akan melihat situasi kalau memang adanya respon masyarakat yang tinggi agar dirinya mengabdi di kota Ternate, maka ia akan turun gelanggang dalam kompetisi politik tersebut.
“Saat ini kan sementara saya masih di Halbar, namun yang ada sekarang muncul wacana-wacana saya didukung maju di Ternate. Sehingga apabila ada reaksi dari masyarakat bahwa saya dianggap cocok mengabdi di kota Ternate maka saya akan ikut itu,” tuturnya
Saat ditanyakan soal adanya tawaran partai sejauh ini, ia menjelaskan bahwa hal itu masih terlalu dini apalagi partai sekarang tengah berkonsentrasi pada Pileg.
“Jadi, sejauh ini belum ada komunikasi ke situ, untuk menyatakan sikap mendukung saya, karena saat ini tentu partai masih konsentrasi ke Pileg,” ucap Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Halbar itu
Soal adanya isu dorongan dari Gubernur Maluku Utara ia beranggapan bahwa hal itu mungkin ada penilaian dari Gubernur terkait kemampuan birokrasi yang dimilikinya selama 32 tahun menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga diyakini dirinya mampu untuk memimpin kota Ternate.
“Karena problem-problem baik itu pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat itu yang sudah saya rasakan asam garamnya selama bekerja di pemerintahan,” jelas Mantan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Halbar itu
Untuk pasangan Wakil Walikota yang bakal menjadi tandemnya, kata dia masih terlalu dini untuk menyatakan sikap pasangan, karena dalam perhitungannya akan ada tiga kemungkinan.
“Pertama, bisa saja ada kompromi partai, kedua bisa saja ada kompromi etnis atau keterwakilan etnis, dan ketiga ialah kompromi kapital dalam hal ini modal sosial yang itu tidak hanya bicara modal ekonomi tetapi punya pengaruh ketokohan sehingga modal sosial itu yang diperlukan,” ungkapnya.
Soal berbagai dukungan yang dilihat melalui baliho yang terpasang di beberapa kelurahan di kota Ternate, diantaranya di Kelurahan Kota Baru, ia merasa berterima kasih kepada dukungan dari berbagai masyarakat itu.
“Mudah-mudahan dukungan itu terus melebar dan merata di seluruh wilayah kota Ternate, tentu itu lebih baik dari sisi politik sehingga memudahkan untuk mencapai niatan tersebut,” pungkas Ketua Komunitas Peduli Laut Maluku Utara itu.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S.Suhara