PIKIRANPOST.COM– Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate dari Januari – Juni tahun 2023 terdapat 54 kasus baru HIV/AIDS, dimana kasus HIV juga menyasar pada kalangan remaja yang saat ini mengalami peningkatan sebesar 30 kasus.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Junaidi A Bahrudin, mengatakan penanganan HIV/AIDS harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan.
“Ini menjadi isu sentral juga di kota Ternate, karena Ternate ini pintu masuk di provinsi Maluku Utara sehingga perlu penanganan khusus,” jelas Ketua Bapemperda itu di gedung Parlemen DPRD Kota Ternate, Selasa (29/8)
Junaidi menyebutkan, ada tiga aspek yang perlu diperkuat, yaitu regulasi, kelembagaan, dan pemangku kepentingan yang perlu digerakkan secara bersama.
Misalnya, kata Junaidi, DPRD saat memberikan persetujuan untuk merubah Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanganan HIV/AIDS, maka harus diikuti dengan penguatan kelembagaan dan peran pemangku kepentingan.
Selain Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang disiapkan dari aspek kelembagaan, kata Junaidi, bagaimana peran lembaga pemerintah untuk memperkuat upaya-upaya penanggulangan HIV AIDS di masyarakat.
Menurutnya, ini harus ada kolaborasi penanganan dari setiap stakeholder terkait yang bukan hanya di KPA dan Dinkes saja, tetapi di OPD-OPD lain seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas KB, dan liding sektornya misalnya di Bappelitbangda.
Terkait penggunaan internet yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus HIV-AIDS, Junaidi menarangkan, bahwa peran pemangku kepentingan itu diperlukan lebih kepada bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Misalnya kepada guru dan orang tua, sehingga ada proses edukasi yang setiap saat disampaikan baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga sehingga betul-betul dilakukan pengawasan,” pungkas politikus Demokrat itu
Sementara itu, Nurlaela Syarif, Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate menambahkan, peran ditingkat terkecil seperti RT dan RW di Kelurahan sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan kasus HIV AIDS.
Kata senator NasDem kota Ternate itu, hasil temuan pihak kepolisian dan aparat keamanan memang marak aplikasi mi chat yang merajalela atau seks online sehingga ini juga menjadi penyebab meningkatnya kasus ini.
“Kalau semua berperan aktif Insha Allah akan optimal meminimalisir terjadinya kasus, seharusnya lurah hingga RT juga mengetahui apa yang terjadi, misalnya ada berapa penginapan dan kosan di lingkungannya,” sambungnya.
“Orang yang datang di tempatnya itu apakah statusnya suami istri, janda, duda, mahasiswa kah, kan seharusnya terdeteksi oleh pihak aparatur tingkat kecamatan dan kelurahan bahkan RW dan RT,” ungkapnya
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara