Foto : Kepala Panti Himo-Himo (kiri) saat bertemu penghuni panti jompo
PIKIRANPOST.COM– Setelah mendapatkan tudingan belum membayarkan gaji honorer selama 9 bulan, UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Sosial (PSRS) Lanjut Usia Himo-Himo Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara langsung menyelesaikan pembayaran gaji pegawai honorer.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Panti Sosial Himo-Himo, Mariam Jahir kepada media ini Rabu (5/10/2023) kemarin.
“Alhamdulillah bendahara pengusulan tadi sudah selesai, jadi besok (hari ini) dibayarkan untuk honorer di rekening masing-masing selama 4 bulan dari Mei sampai Agustus,” ucapnya.
Sementara untuk beberapa bulan yang lain, Mariam menjelaskan, tunggakan itu berasal dari kepala panti lama sehingga prosesnya akan sulit direalisasikan karena menyangkut administrasi.
“Kalau pembayaran honor dua bulan pada tahun lalu (2022) kami belum jamin direalisasi. Akan tetapi saya juga kemarin terus usahakan ke DPRD supaya bisa masukan dalam anggaran perubahan 2023 pada November,” tuturnya.
Menjawab tudingan menyimpan sembako yang diperuntukkan untuk para penghuni panti jompo di ruangannya, kata Mariam, sampai saat ini 10 karung beras dan bahan pokok seperti Teh,Terigu, Telur, Mi Instan dan lain lain masih tersimpan sampai saat ini di gudang.
Menurutnya, untuk makan dan minum Nene dan Tete (Kakek) sudah ada anggaran yang dikucurkan kepada pihak ketiga. Sehingga sumbangan yang biasa diberikan orang itu rencananya akan dijual ke pegawai PNS setelah honor tunjangan tambahan mereka dibayar.
“Nantinya hasil penjualan sembako uangnya bagi rata ke Nene Tete di Panti. Dalam pembagian itu terbuka. Jadi akan dijual langsung pada Jum’at besok setelah acara maulid,” terangnya.
Sementara, soal kegiatan yang menyebut pimpinan tidak libatkan staf, Mariam menepis bahwa memang yang ditugaskan turun survey lokasi wisata lansia di Pantai Kastela dan Pantai Sulamadaha itu ditugaskan dari kepala-kepala seksi. Sehingga kepala seksi turun ber empat. Jadi tidak melibatkan staf karena itu cuman survey.
Ia juga menambahkan, terkait pembelian bahan dapur seperti ikan dan sayuran bahwa dirinya sendiri yang pergi beli. Menurutnya untuk pembelian semua bahan-bahan dapur itu diantarkan oleh pihak ketiga.
Terpisah lansia Panti Sosial Himo-Himo, Siti Sarah (64) mengatakan tidak benar kalau ada yang menceritakan kepala panti kami berbuat yang seperti itu.
“Baru lima hari Ibu Kepala kerja disini saja kami langsung dapat insentif 500 ribu, kamar mandi di aula juga diperbaiki. Padahal aula itu sering disewakan tapi selama ini kamar mandi rusak,” kesalnya
“Sebelumnya hak-hak kami disimpan. Sumbangan sebanyak tujuh kali waktu itu kemana tidak kami dapatkan. Jadi kami merasa bersyukur kehadiran ibu membawa perubahan,” pungkasnya.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara