Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyaksikan para pimpinan eselon I Kemenag menandatangani Pakta Integritas
PIKIRANPOST.COM– Puncak pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama RI, di kota Semarang, Jawa Tengah, selasa (6/2/2024) diwarnai dengan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pimpinan satuan kerja kementerian agama.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pakta integritas menjadi rujukan dalam pelaksanaan kegiatan. Pasalnya, semua pimpinan eselon I harus membuat program kerja yang nantinya menghadirkan dampak secara luas kepada masyarakat.
Ia menegaskan, dalam pakta integritas tercantum poin-poin penting yang bakal menjadi perhatian bersama, terlebih apabila pimpinan eselon I tidak dapat melaksanakan program yang berdampak pada masyarakat, maka konsekuensinya akan dicopot dari jabatan.
“Semua pimpinan eselon I harus menandatangani pakta integritas, dan mereka nantinya membuat program yang berdampak luas untuk masyarakat, untuk itu saya minta hal ini harus dilaksanakan,” tegasnya
“Sembilan bulan kedepan, apabila bapak dan ibu tidak mampu melaksakan program yang berdampak pada masyarakat, maka siap untuk dicopot dari jabatan,” sambungnya.
Mantan Wakil Bupati Rembang, Jawa Tengah periode 2005-2010 itu, menjelaskan program-program yang tercantum dalam pakta integritas, merupakan hasil diskusi sepanjang berlangsungnya Rakernas Kemenag 2024.
Dari hasil diskusi tersebut, lanjut dia, diambil dan dijadikan rujukan, untuk memastikan bahwa nantinya akan menjadi program prioritas yang berdampak luas pada masyarakat, sehingga dari program yang dibuat bakal menjadi legacy dalam kepemimpinan.
“Saya beri deadline sembilan bulan ke depan. Jadi, per tiga bulan akan dievaluasi, apakah program tersebut sudah jalan atau belum. Kalau tidak jalan, akan ada treatment bagi para pejabat eselon I,” tandasnya
Menurut dia, setiap unit eselon I di Kemenag memiliki program kerja yang telah disepakati. Dari pogram tersebut, kata dia, akan dilaksanakan dari pusat hingga daerah; yakni pada Kanwil Kemenag, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta Balai dan Unit Pelaksana Teknis (UPT).
“Program kerja yang dibuat mencakup banyak aspek, seperti di Ditjen Pendidikan Islam, kita ingin memacu supaya tiga juta anak anak Madrasah paham soal numerik, maka kita masukan program Gasing. Sementara di Bimas Islam, ada program BKM (Badan Kesejahteraan Masjid), yang nantinya berperan dalam urusan ke masjidan dan keumatan, dan program-program lainnya,” terangnya
Mantan anggota DPRI RI itu optimis, ia mengatakan dari beragam program tersebut, bakal dieksekusi dengan baik oleh seluruh jajarannya. Pasalnya, sebelum difinalisasi, program yang disusun digodok melalui pembahasan selama 15 jam non-stop. Untuk itu, dia sangat yakin dapat dilaksanakan dan memberi hasil yang memuaskan.
“Saya optimis ini sangat dapat tercapai, karena ukurannya juga kita buat, step by step-nya, road map-nya, time line-nya, dan ini akan menjadi sejarah baru bagi kementerian agama,” pungkasnya. (*)
Penulis : HMS
Editor : S.S.Suhara