Courtesy Meeting dengan IAIN Ternate, Dirjen Perbendaharaan Syariah Kemenkeu Sosialisasi SBSN dan Tawarkan Kerjasama

Pelaksanaan Courtesy Meeting oleh Dirjen Perbendaharaan Syariah Kemenkeu dengan para unsur pimpinan IAIN Ternate di ruang rapat Lt.II rektorat IAIN Ternate

PIKIRANPOST.COM– Kementerian Keuangan melalui Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia (DJPPR Kemenkeu), pada Rabu (21/2/2024) siang, berkunjung ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara.

Kunjungan kerja bertajuk Courtesy Meeting tersebut, dalam rangka silahturrahim dan sosialisasi soal pembangunan infrastruktur kampus yang bersumber dari anggaran surat berharga syariah bernegara (SBSN).
Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah, mengatakan IAIN Ternate sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yang menerima proyek pembiayaan dari sukuk negara atau SBSN menjadi pilihan untuk dilakukan Courtesy Meeting.

Ia menjelaskan berdasarkan data dari Kemenkeu, IAIN Ternate sudah empat kali menerima sukuk negara atau SBSN, dimulai pada tahun 2017 hingga 2024, dan terhitung sudah membangun lima gedung dengan menggunakan SBSN.

“Courtesy Meeting ini, kami ingin memastikan seperti apa impact (dampak, red) dari pembangunan yang dibiayai oleh SBSN, serta kami ingin mengetahui apakah sudah dikerjakan atau belum,” terangnya.

Alumni S-1 fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, ini bilang kampus yang mendapat pembiayaan SBSN, diharapkan melakukan terobosan-terobosan secara terukur dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkulitas. Dari kualitas SDM tersebut, kata dia, nantinya mampu bersaing secara nasional maupun global.

“Sehingga, mahasiswa setelah menyelesaikan studi, bukan lagi menambah atau memperpanjang jumlah pengangguran, melainkan mereka langsung bekerja, lantaran kualitas mereka tinggi,” jelasnya

Perempuan kelahiran Ngawi, Jawa Timur, ini menambahkan pihaknya menggelar Courtesy Meeting di IAIN Ternate, untuk memberikan pemahaman terkait SBSN, serta cara memeroleh dana SBSN, dan bagaimana cara mengembalikannya.

Ia menjelaskan, perguruan tinggi yang mendapatkan pembiayaan SBSN, setidaknya harus pro aktif mencari tahu perihal SBSN, baik melalui sosialisasi yang melibatkan Dirjen Pembiayaan Syariah, serta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), maupun melaksanakan seminar nasional dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder).

“Misalnya sosialisasi dengan melibatkan dari Kementerian Keuangan, kemudian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Bank Indonesia, dan juga dari Perbankan Syariah,” ujarnya

Menurut alumni pascasarjana University of Delaware, USA ini, dari kegiatan tersebut nantinya menghadirkan manfaat kepada mahasiswa. Untuk itu, pihaknya menawarkan kepada IAIN Ternate, untuk membangun kerjasama dengan Kemenkeu.

Sehingga, selain berkolaborasi dalam kegiatan sosialiasi terkait pelaksanaan keuangan negara, di sisi lain, kata dia, nantinya pihak Kemenkeu dapat menerima mahasiswa S-1 dan S-2 dari IAIN Ternate yang melakukan praktik di Direktorat Pembiayaan Syariah.

“Untuk itu, mahasiswa tidak hanya sekadar belajar teori mengenai ekonomi syariah, tapi dapat memahami bagaimana sih praktiknya,” akunya

Selain itu, kandidat doktor pada program studi Perbankan Syariah UIN Jakarta, menilai pihaknya melakukan Courtesy Meeting di IAIN Ternate, untuk menyampaikan kepada sivitas akademika bahwa SBSN merupakan instrumen ivestasi.

Sehingga, diharapkan IAIN Ternate dapat berperan mengajak masyarakat untuk berinvestasi di SBSN.
Ia menjelaskan, investasi di SBSN sangat terjangkau, selain itu dapat menghindari masyarakat dari pengaruh investasi bodong.

Dia berharap, baik IAIN Ternate, maupun perguruan tinggi lain yang mendapat pembiayaan SBSN, harus menjadi corong pemerintah untuk memasyarakatkan instrumen syariah.

Karena menurutnya, investasi pada sukuk negara atau SBSN, memberi kontribusi positif untuk membangun daerah, salah satunya adalah membangun kampus
“Berinvestasi di SBSN, sangat terjangkau mulai dari Rp 1 juta, dan imbalannya sangat menarik, serta dijamin aman lantaran dipayungi undang-undang,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada Courtesy Meeting dihadiri rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd, serta WR I, Dr Adnan Mahmud, M.A, WR II, Dr Marini Abd. Djalal, M.HI, WR III, Dr Mubin Noho, M.Ag, Direktur pascasarjana, Dr Samlan Hi Ahmad, M.Pd, Dekan FEBI, Dr Abu Sanmas, S.H, M.H, Dekan FUAD, Dr Wardah, M.Ag, Wadek II Fak. Syariah Dr Baharuddin Hi Abdullah, kepala LP2M Dr Muhammad Zein, M.Pd.

Sementara, ikut mendampingi Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) Dwi Irianti Hadiningdyah, S.H., M.H yakni Kepala Seksi Pelaksanaan Transaksi Pengembangan Intrumen SBSN, Mhd Iqbal Balative, Analis Seksi Pasar SBSN Panggah Dwi Putra, Kepala Divisi Perbankan Syariah, Manajemen Eksekutif KNEKS Yosita Nur Wirdayanti, Sekretaris Eselon II M. Izaaz Hannun Bachtiar, Analis KNEKS Syamsul Ma’arif, dan Mustofainul Akhyar Pelaksana Subbag TU. (*)

Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara

 

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *