Hj Naila Ibrahim calon anggota DPRD Kota Ternate terpilih
PIKIRANPOST.COM-– Hj Naila Ibrahim, S.Ag, M.Si adalah aktivis perempuan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak 1989 silam di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara.
Ibu dua orang anak ini saat berkarir sebagai ASN kemudian memilih pensiun dini dari Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara (Malut) dan mengikuti kontestasi pemilihan legislatif (Pileg) di Kota Ternate, Dapil II Ternate Selatan dan Moti.
Pada perolehan suara yang ditetapkan KPU Kota Ternate kemarin Caleg nomor urut 3 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berhasil meraih 817 suara dengan jumlah suara sah partai politik dan calon sebanyak 3.073. Untuk itu, ia berhak mendapatkan jatah kursi ke 4 dari 11 kursi.
Bendahara Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW-KAHMI) Malut saat disambangi wartawan pada Kamis siang (21/3/2024) di kediamannya itu tampak terkejut dengan kehadiran kuli tinta ini.
Awalnya ia mengira yang datang adalah juniornya di HMI yang ingin mengambil kunci ruangan rapat untuk keperluan organisasi. “Oh saya kira adik-adik yang mau datang ambil kunci,” singkatnya.
Saat berbincang dengan wartawan soal apa alasannya maju sebagai anggota DPRD Kota Ternate, mantan Kepsek SMK Negeri 5 Kota Ternate menyampaikan pilihannya mengabdi sebagai wakil rakyat tidak sekedar keputusan yang tidak ada makna dan tujuan.
“Pada momen pesta demokrasi kemarin, saya berpikir ingin mengambil peran pengabdian yang bisa menyentuh langsung kepentingan masyarakat yang lebih luas,” ungkapnya
Naila menyebut, kepentingan pertama ialah soal pendidikan dasar dan menengah yang memang dianggap banyak sekali kendala secara internal, masyarakat, atau pribadi keluarga terkait dengan sistem pendidikan yang ada.
“Memang sistem pendidikan itu sudah baku dikeluarkan oleh pemerintah, tetapi banyak kebijakan-kebijakan yang memang belum menyentuh langsung,” bebernya
Naila mencontohkan, seperti masih banyak masyarakat yang belum mampu untuk bersekolah hanya karena kebutuhan biaya maupun rendahnya kesadaran. “Nah yang seperti ini kan harus kita dekati, harus kita ada di dalam sistem supaya bisa melihat dan melakukan peran-peran,” cetusnya.
Selain lembaga pendidikan formal, Naila menguraikan, pemerintah kota Ternate melalui Dinas pendidikan juga membutuhkan lembaga bimbingan belajar harus bisa dibangun.
Naila juga menyoroti banyak anak-anak putus sekolah yang itu perlu dibantu lewat ujian paket A dan B, karena banyak masyarakat yang belum tahu lantaran akses informasi yang barangkali belum terlalu merata.
“Selain itu juga, untuk meningkatkan kualitas siswa, maka kualitas guru juga harus diperhatikan dan harus dibekali. bagaimana dia (guru) mau mencerdaskan anak-anak bangsa sementara dia sendiri tidak di upgrade (ditingkatkan),” pungkas perempuan kelahiran Ternate 1969 itu.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor: S.S Suhara