Dekan FTIK IAIN Ternate Dr Sahjad M. Aksan, M.Phil
PIKIRANPOST.COM– Jumlah peminat calon mahasiswa baru pada program studi di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, pada tahun 2024 mengalami peningkatan secara signifikan.
Berdasarkan data panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IAIN Ternate 2024, dari 8 program studi pada fakultas Tarbiyah, beberapa di antaranya mengalami tren positif, yakni peminatnya melebihi kuota yang tersedia.
Seperti pada jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), kuota pada prodi pendidikan agama Islam (PAI) adalah 53 mahasiswa, sementara jumlah peminatnya 114 orang.
Untuk prodi manajemen pendidikan Islam (MPI), tersedia kuota sebanyak 19 mahasiswa, dan yang mendaftarnya 31 orang, sedangkan pada prodi pendidikan bahasa Arab (PBA) kuotanya 26 mahasiswa dan peminatnya 53 orang, dan prodi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) tersedia kuota 24 mahasiswa, sedangkan peminatnya 52 orang.
Melihat grafik peminat calon mahasiswa baru pada prodi yang ada fakultas Tarbiyah, Dekan FTIK IAIN Ternate Dr Sahjad M. Aksan, M.Phil menyebut ada sejumlah indikator yang melatari peningkatan peminat pada prodi di fakultas Tarbiyah.
“Kami melihat tren positif peminat pada prodi PAI sepanjang dua tahun terakhir, memang tidak terlepas dari peran tenaga pendidik, serta panitia PMB, mahasiswa maupun para alumni yang setiap saat mempromosikan ke masyarakat, selain itu peminat pada tahun 2024 ini mengalami peningkatan drastis, lantaran prodi PAI telah meraih predikat unggul,” terang Sahjad, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (27/6/2024).
Sahjad menambahkan, khusus program studi PAI, setiap tahun peminatnya cukup tinggi, karena mengacu pada serapan alumni di lapangan pekerjaan.
Dia menjelaskan, alumni prodi PAI bukan hanya diterima pada lembaga pendidikan keagamaan, melainkan di lembaga pendidikan umum pada setiap tahun juga sangat membutuhkan tenaga pendidikan agama Islam.
Untuk itu, menurut dia, hal inilah yang menjadi parameter bagi masyarakat untuk memilih prodi PAI, lantaran mereka menilai bahwa ingin cepat mendapat pekerjaan pada lembaga pendidikan, maka pilihan terbaik adalah menjatuhkan pilihan pada prodi tertua di IAIN Ternate tersebut.
“Prodi PAI memang fleksibel, karena ruang kerjanya luas, serta predikat unggul lah yang membuat peminat cukup banyak, sedangkan prodi PGMI sebagai prodi baru di fakultas Tarbiyah, tapi prospek pekerjaan juga tak kalah dari prodi PAI” katanya
Dia menjelaskan, selain 4 prodi tersebut, pada prodi lainnya juga mengalami peningkatan peminat, seperti prodi bimbingan dan konseling dengan kuota 25 mahasiswa, tapi jumlah peminatnya mencapai 91 orang.
Sementara prodi pendidikan Islam anak usia dini (PIAUD), lanjut Sahjad, peminatnya juga mengalami peningkatan, lantaran kuota yang tersedia hanya 20 mahasiswa, namun yang mendaftarnya sebanyak 41 orang.
“Untuk dua prodi yang tidak mengalami peningkatan secara signifikan adalah tadris Matematika dan tadris Biologi, walaupun keduanya merupakan prodi lama, tapi di setiap perguruan tinggi di Maluku Utara prodi ini juga ada, sehingga peminatnya tidak sama seperti prodi lainnya di FTIK,” jelas mantan wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerja sama IAIN Ternate.
“Untuk tadris Biologi pada 2024 ini kuotanya 15 dan yang mendaftar 26 orang, sedangkan tadris Matematika tersedia kuota 15 mahasiswa dan total peminatnya 12 orang,” tambahnya.
Menurut dia, dengan tingginya peminat pada sejumlah prodi tersebut, pihaknya berharap di tahun mendatang terjadi penambahan kuota, lantaran data pada tahun 2023 dan 2024 menjadi indikator.
“Benyaknya peminat, sehingga kedepan kuotanya nanti bisa disesuaikan berdasarkan minat masyarakat, sehingga nantinya mempengaruhi jumlah mahasiswa di IAIN Ternate,” ujarnya
Peningkatan jumlah peminat pada prodi di FTIK kata Sahjad, juga tidak terlepas dari skema sosialisasi yang dilakukan oleh pihak fakultas. Skema tersebut berdasarkan arahan dari pimpinan (rektor, red), yang menekankan parsipasi semua pihak untuk memusatkan perhatian pada sosialisasi masing-masing prodi; baik melalui platform digital, maupun memanfaatkan alumni FTIK yang tersebar di setiap lembaga pendidikan yang ada di Maluku Utara.
“Kami mendorong mahasiswa maupun alumni berpartisipasi dalam mensosialisasikan setiap program studi, untuk mahasiswa, mereka memang setiap saat memanfaatkan media sosial untuk menyasar masyarakat dengan promosi prodi-prodi mereka, begitupun sama halnya yang dilakukan tenaga pendidik dan kependidikan,” pungkasnya.(*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara