PIKIRANPOST.COM – Rektor IAIN Ternate, Maluku Utara, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd pada Selasa (30/7/2024) sore, secara resmi melepaskan 513 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tahun 2024.
Upacara pelepasan tersebut, berlangsung di auditorium IAIN Ternate, dan diikuti oleh seluruh unsur pimpinan di IAIN Ternate, tenaga kependidikan serta dosen pembimbing KKN.
Prosesi pelepasan peserta KKN, dirangkaikan dengan kegiatan penandatanganan MoU antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Ternate, dengan 5 PTKIN: Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Satu Tulungagung, UIN Malang dan IAIN Kediri.
Mahasiswa yang mengikuti KKN, bukan hanya dari IAIN Ternate, melainkan juga diikuti oleh mahasiswa pada lima perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) yang berkolaborasi dengan IAIN Ternate, yakni UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Satu Tulungagung, UIN Malang, UIN Makassar dan IAIN Kediri.
Mereka nantinya ditempatkan pada tiga daerah, di antaranya kota Ternate, kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Utara. Mahasiswa yang ditempatkan di Ternate, di bagi pada 3 kecamatan, yakni kecamatan Ternate Utara, Tengah, dan Pulau Ternate.
Sementara untuk kabupaten Halmahera Timur, mahasiswa KKN ditempatkan pada 22 lokasi (desa) yang tersebar pada 4 kecamatan, sedangkan di kabupaten Halmahera Utara, panitia KKN menempatkan mahasiswa pada 12 desa yang ada di 3 kecamatan.
Rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail, mengatakan KKN merupakan bagian dari perkuliahan, sehingga mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN bukan sekadar datang dan melaksanakan program kegiatan, melainkan harus belajar secara langsung kepada masyarakat.
“Kuliah itu bukan hanya berlangsung di kampus, tapi bisa berlangsung di mana saja dan kapan saja, termasuk KKN yang kita lakukan ini,” Ujarnya.
Untuk itu, ia menilai selama berlangsungnya kegiatan pembekalan di kampus, mahasiswa dijejaji ilmu pengetahuan dan pengalaman oleh para narasumber, setidaknya menjadi modal bagi mahasiswa sepanjang mengikuti kegiatan KKN di desa atau kelurahan.
Selain itu, ia menegaskan bahwa mahasiswa dari PTKIN memiliki ciri khas yang berbeda dengan kampus umum, sehingga selama berada di lokasi KKN, mahasiswa dituntut menjaga nama baik almamaternya.
Lebih lanjut, dia juga mengharapkan kepada mahasiswa harus menjunjung adat istiadat, serta tradisi yang ada pada masyarakat, agar pelaksanaan KKN dapat berjalan dengan baik tanpa hambatan.
“Seperti mahasiswa dari Jawa yang berkolaborasi dengan IAIN Ternate yang ditempatkan di kabupaten Halmahera Timur, jika di sana (Haltim, red) dalam komunikasi sehari-hari harus menyesuaikan dengan kondisi, jadi jangan kalian menggunakan kata [loe] dan [gue] terus, tapi harus pintar beradaptasi dalam menggunakan pendekatan dan komunikasi seperti yang dilakukan masyarakat setempat,” pesannya
“Jadi, harus tunjukkan jati diri sebagai mahasiswa dari PTKIN, serta menjaga nama baik kampus,” pungkasnya
Untuk diketahui, peserta KKN yang ditempatkan di kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Timur pada Rabu (31/7) pagi ini, akan diberangkatkan ke lokasi melalui Pelabuhan penyebrangan Bastiong, Ternate Selatan, begitupun juga mahasiswa yang ditempatkan di kota Ternate akan di antar langsung oleh para dosen pembimbingnya. Mereka nantinya mengikuti kegiatan KKN selama 45 hari. (*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara