PIKIRANPOST.COM–Euforia Pilkada Taliabu 2024 semakin hari kian terasa, tahapan kampanye kini berlangsung, beberapa Paslon Bupati dan wakil Bupati Taliabu gencar berkampanye ihwal program dan visi misi mereka kedepan menyambut transisi kepemimpinan.
Di nomor urut 2, ada Paslon Bupati dan wakil Bupati Citra Puspasari Mus-La Utu Ahmadi (Citra-Utu). Paslon ini di usung sejumlah partai politik, mulai dari Golkar, Gerindra, PKB, PDI-P, PPP, PAN, PBB dan partai Ummat
Paslon dengan tagline “Mewujudkan Taliabu Emas” ini di kenal matang dari sisi pengalaman, serta kemampuan memimpin adalah alasan figur Citra-Utu beberapa kali di mengemban jawaban selama masih aktif di birokrasi Taliabu.
Citra Puspasari Mus misalkan pernah pada posisi camat, Kabag Humas, Sekretaris Dinas hingga jadi Kepala Dinas Pendidikan Pulau Taliabu adalah sederet jabatan yang pernah ia emban. Bukan hanya itu, organisasi kepemudaan dan tertua di Indonesia pun, Ia adalah Ketua Umum KNPI di daerah Setempat.
La Utu Ahmadi, sosok wakil Bupati untuk Citra Puspasari Mus, legacy dan pengalamannya tak luput termakan zaman. Merintis dari bawah sebagai seorang pendidik, kemudian menjadi kepala sekolah, buah tangan pengabdiannya berhasil menghadirkan sekolah yang pernah ia dirikan.
Lepas dari profesi pendidik, La Utu lalu pernah menjadi camat di kecamatan Lede, karir mentereng-nya perlahan mulai berjalan. Usai jadi camat, ia kemudian jadi sekretaris di salah satu dinas dan memasuki puncak karirnya terakhir sebagai kepala dinas sosial Pulau Taliabu.
Dalam lawatan kampanye politik di beberapa desa di Taliabu, Citra Puspasari Mus saat di temui awak media pada kamis 24 Oktober 2024, mengatakan dirinya dan La Utu Ahmadi siap membangun Taliabu.
“Orang yang yang hidup daerah lain saja bisa bicara bangun Taliabu, apalagi kami dengan pa utu yang tau dari mana daerah ini kita harus bangun. Ujarnya.
Menurutnya, perhelatan kampanye saat ini banyak orang yang memanfaatkan dan termanfaatkan dengan membuat narasi dan isu-isu negatif hanya untuk meningkatkan popularitas politik dan mengejar kekuasaan.
“Masyarakat Taliabu sudah tau dan tentu kenal siapa figur yang akan mereka pilih nantinya, saya dan Pa Utu fokus saja sampaikan program dan visi misi kami tidak perlu terjebak dalam irama saling menyerang, kita damai-damai saja. Ungkapnya.
Ia bilang bahwa Taliabu ini sejak dulu, selalu di bilang paling ujung paling jauh dari Maluku Utara tapi mereka lupa kalau Taliabu ini di tinggalkan.
“Taliabu sering menjadi penentu dalam pemilihan gubernur dan wakil Gubenur Maluku Utara, Tapi Taliabu tidak pernah menjadi prioritas dalam agenda pembangunan malut. Akunya.
Untuk itu saat ini sambung Citra, kita harus sadar siapa pemimpin yang harus di pilih sehingga Taliabu bisa mendapat perhatian dan tidak di tinggalkan lagi.
“solusinya hanya dua hal Maluku Utara pilih nomor dua, dan di Pulau Taliabu pilih nomor dua. Pungkasnya mengakhiri. (El)