Cerita Fahri Saat Selamatkan Ibu Mertua Yang Nyaris Ikut Jatuh Saat Tanah Longsor

Warga bahu membahu membersihkan tanah dan bambu akibat longsor

PIKIRANPOST.COM– Angin kencang disertai dengan hujan deras yang melanda Kota Ternate sejak Minggu (15/12/2024) pagi hingga malam membuat puluhan warga Kelurahan Akehuda Kecamatan Ternate Utara terpaksa harus mengungsi ke kantor SKB untuk mencari tempat perlindungan yang aman.

Ini karena curah hujan yang begitu tinggi membuat air meluber masuk ke dalam rumah warga, barang-barang penting seperti kulkas dan barang penting lainnya tak dapat diselamatkan.

Selain itu, pohon besar di areal jalan Sultan Babullah tumbang dan mengenai rumah warga, rumah di areal bawah tebing pun ikut tertimbun. Selain itu sejumlah rumah warga di RT 06 RW 04 Kelurahan Akehuda juga ikut nyaris roboh karena terjadi longsor. Akibat tanah longsor tersebut, sekitar 2 rumah yang berada di bawah ikut rusak.

“Tolong pak, bambu yang menahan tanah dibelakang rumah saya jatuh (terjadi longsor red). Saya pasrah, saya serahkan kepada Allah,”ucap Amina dengan nada gemetar saat memanggil Diman tetangga rumahnya untuk ikut turut melihat.

Sebelum itu, minggu (16/12/2024) sekira pukul 17.00 WIT, Amina bersama Fahri anak menantunya itu sedang berada disamping sisi kiri rumah yang berdekatan dengan tebing untuk menaruh karung yang di isi pasir untuk menghambat air yang terus mengikis tanah disamping itu.

Namun saat asyik bekerja, tiba-tiba saja ia mendengar retakan bambu yang disamping itu, ia pun segera menyelamatkan ibu mertuanya ke tempat yang aman,”Saat saya mendengar bunyi langsung saya menarik ibu saya ke tempat yang aman. Baru beberapa langkah, tebing sudah longsor. Coba lihat itu, dapur sudah di bawah sekali itu,”kata dia.

Ia berharap dengan peristiwa tersebut, Pemprov Malut maupun Pemkot Ternate untuk mengalokasikan anggaran untuk membangun talud penahan tanah sehingga warga tidak lagi merasa khawatir ketika tiba musim hujan.”Kami hanya bisa berharap masalah dialami warga ini dapat ditangani dengan baik,”harap dia.

Hal senada disampaikan oleh ibu Opi warga RT 06 RW 04 Kelurahan Akehuda. Dia bilang tiap musim hujan tiba ia tak bisa tidur, ia sangat khawatir dengan pohon tumbang dan tanah longsor yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan diri dan keluarganya.

“Ya Allah langit sudah gelap lagi. Rumah kami yang di bawah tebing ini hanya berharap pemerintah segera bangun talud penahan tanah sehingga ketika terjadi longsor masih ada penahannya,”harap dia.

Sementara ibu Nurwati yang rumahnya nyaris ikut roboh dan kondisi saat ini sangat mengancam keselamatan keluarganya juga berharap pemerintah daerah segera membangun talud penahan tanah yang berkualitas.

“Saya sangat khawatir bila beberapa hari ini turun hujan lagi, kami berharap Pemkot dan Pemprov Malut melalui Dinas PUPR atau BPBD untuk turun melihat kondisi di lapangan. Kondisi ini sangat mengancam keselamatan kami. Ya solusinya tahun 2025, bangun talud secara keseluruhan jangan setengah-setengah,”pungkas dia.(*)

Penulis : Redaksi

Editor.  : S.S.Suhara

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *