MENANTI MALUKU UTARA DI ERA BARU KEPEMIMPINAN SEORANG SRIKANDI

Oleh : Ramli Yusuf/Akademisi IAIN Ternate

SUNGGUH spektakuler, munculnya seorang pemimpin perempuan berdarah Tionghoa ini sejak awal memang diprediksi melalui hasil survey akan memenangkan perhelatan akbar pemilukada tahun 2024.

Ternyata takdir Tuhan benar-benar berpihak dan merestui semua perjuangan yang pernah dilakukan selama ini. Tanpa berlebihan wanita yang disebut bertangan dingin ini bakal memimpin Maluku Utara lima tahun ke depan. Gagasan besar yang diusung memasuki era baru kepemimpinan beliau tercermin dalam visi Maluku Utara Bangkit, Maju, Sejahtera, Berkeadilan dan Berkelanjutan.

Algoritma kita mungkin mengatakan, kehadiran Sang Srikandi ini dilukiskan mewarisi sikap keberanian mirip seperti cerita pewayangan dalam Mahabarata yang terkenal sebagai panglima perang Pandawa. Dia digambarkan sebagai sosok perempuan pemberani, tegas, dan memiliki semangat juang yang tinggi.

Hal ini terbukti, meski sudah ditinggalkan suami mendiang Beni Laos karena terlebih dulu dipanggil pulang kepangkuan Ilahi dalam musibah terbakarnya speedboat di Taliabu. Wanita ini tampak tegar dan tabah menghadapi cobaan begitu berat.

Dalam suasana duka belum usai, sempat berkembang isu Sharly tidak akan mencalonkan diri lagi setelah di tingggal pergi oleh suami. Namun berkat masukan dan dukungan kuat dari beberapa tokoh nasional akhirnya keputusan menggantikan Beni Laos itu diambil.

Meski demikian dia sadar, bahwa keberanian untuk maju sebagai calon gubernur ditengah dinamika perseteruan politik penuh kontroversi dan kontestasi electoral pilkada diwarnai isu sara yang berhembus sangat kencang. Komitmen ini membuat dia sangat happy, bahkan menunjukan sikap familiar terutama terhadap pendukung loyalis. Sehingga berani mengambil resiko untuk memimpin masyarakat Maluku Utara yang mayoritas muslim, pada hal dia seorang kristiani.

Kehebatan Sang Dewi terlihat teguh pada pendirian melangkah dengan semangat dan harapan, penuh kepastian serta percaya diri tanpa gentar. Sosok wanita tersebut memperoleh dukungan dan simpatisan yang luar biasa dikalangan public Maluku Utara. Kemenangan Sharly Juanda dan Sarbin Sehe mengungguli lawan-lawan politik dalam Pilkada satu putaran, merupakan bukti nyata bahwa peran perempuan jangan dianggap remeh. Lagi pula mainset berpikir masyarakat modern sudah mengalami transformasi jauh lebih maju karena tuntutan kebebasan berdemokrasi.

Mereka tidak lagi membeda-bedakan antara pria dan wanita berdasarkan jenis kelamin atau fisik. Melainkan pada bentuk pengakuan terhadap kemampuan kepemimpinan yang dimiliki. Karena itu yang dikedepankan adalah nilai-nilai kesetaraan yang mampu mengangkat harkat dan martabat bagi kaum feminis.

Sepanjang mereka mempunyai kapasitas dan kapabilitas bisa diandalkan, kenapa tidak diberikan ruang dan kesempatan untuk memimpin. Kita memang dituntut berjiwa besar dan senantiasa bersikap legowo menerima, bahwa perempuan secara konstitusional juga punya hak yang sama sebagaimana kaum pria.

Keputusan MK pada tanggal 5 februari 2025 menolak gugatan tiga paslon diduga akan sangat mempengaruhi perubahan peta politik Maluku Utara ke depan. Kehadiran seorang Sharly semakin membuka akses politik lebih luas bagi kaum perempuan untuk tampil berperan sebagai pemimpin. Tidak hanya di dunia politik, tetapi juga dalam berbagai aspek pembangunan.

Sekalipun kita tahu bahwa Keputusan MK tersebut, oleh sebagian kalangan tentu menimbulkan kekecewaan dan rasa tidak puas. Namun itulah fakta demokrasi, dimana rakyat berhak menentukan pilihan secara bebas kepada siapa yang mereka kehendaki. Maka seberat apapun hasil akhir sengketa pilkada harus diterima sebagai bagian dari proses penegakan hukum bagi pencari keadilan.

Kini saatnya kita hendak kembali menyatukan persepsi, menyamakan langkah menuju cita-cita masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan mandiri. Sekaligus mengakhiri perdebatan yang sudah tidak produktif lagi mempersoalkan apakah perempuan layak menjadi pemimpin atau tidak.

Pemahaman kita tentang kepemimpinan wanita selama ini perlakuannya terlalu diskriminatif, bahkan cenderung bias gender. Pada hal yang kurang dimengerti adalah bahwa konsep gender berhubungan dengan perilaku, nilai, dan karakterisitik yang melekat dalam diri setiap laki-laki dan perempuan, bukan persoalan jenis kelamin secara biologis. Dari aspek sosiologis, gender terbentuk melalui proses social dan budaya sehingga sangat mungkin akan berubah mengikuti perkembangan jaman.

Akibat kekeliruan paradigma pemahaman yang dikonstruksi, lantas membuat kita meletakan peran domestic perempuan dimanipulasi atau diperdayakan hanya sebatas menjaga dan membersihkan rumah, memasak, mencuci pakaian, hingga mengurus anak serta melayani suami.

Apalagi sejarah tradisi masyarakat kita terkenal sangat kuat menganut dan memelihara warisan nilai-nilai patriarki dalam system social budaya. Itulah sebabnya laki-laki dianggap lebih berkuasa ketimbang perempuan.

Namun kondisi masyarakat yang pluralistik dan serba terbuka, nilai-nilai seperti ini tidak dapat dipertahankan lagi. Karena yang dituntut bagi seorang pemimpin adalah kompetensi dan profesionalisme kerja, termasuk kecerdasan mengelola pemerintahan. Disinilah kita memiliki perempuan tangguh pertama dalam sejarah perjalanan kekuasaan pemerintahan di Maluku Utara.

Banyak kalangan menaruh perhatian dan harapan agar performance Ibu Sharly benar-benar menjadi sosok pemersatu sehingga mampu membangun rekonsiliasi serta merajut kembali hubungan persaudaraan dan keakraban yang sempat mengalami keterbelahan social pasca Pilkada.

Publik kita menanti apa sebenarnya perubahan mendasar dan strategis yang akan dilakukan setelah menata ulang kondisi kehidupan masyarakat sesuai janji-janji dalam kampanye. Visi-missi yang dirumuskan dan dituangkan dalam dokumen renstra harus mampu dijabarkan melalui rencana kerja lima tahunan secara bertahap dan berkelanjutan.

Dengan skala perioritas yang jelas, terukur demi mencapai sasaran sesuai kebutuhan rakyat. Program kebijakan mengenai tata kelola pemerintahan bidang keuangan, inovasi pelayanan public, hingga menciptakan system pemerintahan yang kredibel, bersih, transparan dan akuntabel bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Termasuk target untuk menekan jumlah angka korupsi di lingkungan birokrasi juga akan ditagih oleh public Maluku Utara.

Untuk memperkuat fungsi pencegahan Sharly merancang system aplikasi yang diberi nama whistleblowing (WSB). Melalui aplikasi ini masyarakat ikut terlibat melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan
Selain itu, kita akan mencermati bagaimana Sang Srikandi idola emak-emak ini menawarkan kebijakan melakukan restrukturisasi terhadap APBD sebagai solusi dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Maka salah satu strategi adalah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Demikian pula pemanfaatan dana transfer dari pusat dalam bentuk DAU dan DAK harus dikelola secara efektif, efesien dan produktif. Dia juga berjanji menciptakan iklim investasi yang kondusif, memudahkan perizinan dan menggratiskan IMB.

Disektor pendidikan terkait pengembangan sumberdaya manusia (SDM), sebagaimana dijanjikan untuk berkolaborasi dengan semua perguruang tinggi di daerah. Kerjasama tersebut secara teknis akan ditindaklanjuti melalui nota kesepahaman (MOU). Ini merupakan program unggulan menyangkut pemberian bantuan beasiswa khusus bagi mahasiswa tidak mampu dan berprestasi dengan syarat menimal IP 2,70.

Apakah program ini juga menjangkau pengembangan dan peningkatan kualitas guru dan dosen untuk melanjutkan studi pada jenjang S2 dan S3, kita belum tahu.
Kemudian ide untuk membuka SMK terpadu yang sempat mengemuka dalam diskusi informal bersama kelompok akademisi oleh mendiang Beni Laous masih akan dilanjutkan atau dihentikan.

Pada akhirnya kita mungkin bertanya apakah sejumlah program yang telah direncanakan tersebut dapat terealisasi dalam situasi ekonomi kita yang sedang sakit. Sementara ini saja semua Kementerian-Lembaga diperintahkan oleh Presiden untuk melakukan penghematan hingga mencapai 306,7 triliyun. Karena itu diperkirakan banyak alokasi anggaran kemungkinan dilakukan refocusing. Kita patut perihatin, karena kondisi ekonomi bangsa saat ini ibarat pesawat sedang mengalami turbulenci.

Andaikan Ibu Sharly dan Sarbin seperti pilot dan copilot tentu harus punya stok kecerdasan dan keterampilan lebih untuk melakukan manuver ditengah badai dahsyat. Tinggal menggunakan ketajaman intuisi dengan perhitungan timeng yang tepat pesawat akan berhasil melakukan sof landing sehingga penumpang dapat diselamatkan. (*)

 

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *