KANTOR Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara (Kanwil Kemenag Malut) melalui Bidang Bimbingan Masyarakat Islam di bulan Ramadhan 1446 H / 2025 M, kembali menggelar “Safari Ramadhan”.
Perdana, Safari Ramadhan Kanwil Kemenag Malut dilaksanakan di Masjid Raudhatul Jannah Sofifi, dibuka langsung oleh Wakil Gubernur (wagub) Maluku Utara H. Sarbin Sehe,Senin malam (3/03/25).
Mengawali sambutan, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Malut, H. Amar Manaf, mengucapkan terimakasih atas kehadiran Wakil Gubernur Maluku Utara pada Safari Ramadhan Kanwil Kemenag Malut.
Safari Ramadhan merupakan kegiatan yang positif dilakukan setiap bulan ramadhan,” Tim Safari Ramadhan Kanwil Kemenag Malut setiap harinya akan mengunjungi masjid berbeda untuk ikut sholat Tarawih berjemaah bersama warga dan dilanjutkan dengan mengisi tausiyah,” ujarnya.
Kegiatan ini juga sebagai media untuk menyambung silaturahmi antara Kanwil Kemenag Malut dengan umat muslim, serta bentuk pelayanan terhadap umat. Kali ini Kanwil Kemenag Malut menggandeng Da’i Kebangsaan Kanwil Kemenag Malut.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Utara H. Sarbin Sehe juga berkenan memberikan tausyiahnya. Wagub mengatakan ibadah puasa Ramadhan Mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu.
Manusia diciptakan dengan memiliki hawa nafsu, menurut Imam al-Gazhali membagi nafsu menjadi dua, nafsu mutmainnah dan nafsu amarah/lawwamah. Nafsu muthmainnah yaitu nafsu yang tenang, nafsu dirahmati, nafsu diberi petunjuk, contohnya, rajin beribadah, istiqamah menjalankan perintah Allah.
“Sedangkan Nafsu amarah/lawwamah adalah nafsu buruk, nafsu jahat yang mendorong manusia melakukan cara yang buruk seperti berbuat jahat, zina, mabuk, judi, membunuh, mencuri, fitnah, gibah,”jelasnya.
Pada hakekatnya nafsu itu diciptakan guna menjaga eksistensi hidup manusia. Tidak dapat dibayangkan jika manusia hidup tanpa nafsu seperti nafsu untuk makan-minum, nafsu untuk menikah, dan sebagainya.
Namun nafsu harus dikendalikan, mengendalikan nafsu bagaikan perang melawan diri sendiri, ini adalah sebagai jihad yang berat. Jika kita mampu menahan nafsu amarah/lawwamah insyaAllah akan selamat dunia akhirat, tutur Sarbin.(*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara