KEPIMPINAN TIDAK KOMUNIKATIF

Risky Willy Dama/Mahasiswa Pascasarjana IAIN Ternate

SEBAGAI sebuah kata, pemimpin punya banyak definisi, satu di antaranya adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan tertentu.

Tentu saja banyak definisi lain yang menyertai kata tersebut. Tetapi dalam arti praktis dan kriteria, sudah pasti kata itu dilabelkan pada sosok yang punya pengaruh terhadap banyak orang, setidaknya pada orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, ia kemudian diangkat atau diakui sebagai pemimpin.

Meski begitu, tidak selamanya pemimpin itu ideal. Dalam kenyataannya banyak sekali orang yang gagal dalam kepemimpinannya. Tentu banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, dan biasanya sangat bergantung pada situasi dan kondisi yang kompleks.

Tetapi juga karakter personal dari pemimpin selalu dirujuk sebagai salah satu faktor yang membuat kemimpinan menjadi bermasalah. Beberapa hal yang bersifat destruktif jika dimiliki oleh pemimpin di antaranya adalah ketidakpastian atau labil, tidak kolaboratif, dan tidak bisa memotivasi orang lain bahkan justru membawa pesimisme
Sebagai contoh, orang labil biasanya membawa kebingungan dan ketidakpastian.

Ini bisa berdampak pada lemahnya membaca perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar. Kerana lemah membaca situasi, pemimpin seperti itu cenderung tertutup dan tidak punya banyak preferensi keputusan. Alhasil, itu akan membuatnya menjauh dari iklim kerja sama dengan orang lain: tidak kolabooratif.

Akibatnya jelas, kelompok atau wilayah yang ia pimpin harus menanggung semua kelemahan dari kepemimpinannya yang gagal. Sudah pasti membawa dampak destruktif bagi lingkungan tersebut. Efek dari pemimpin seperti itu menimbulkan pesimisme di dalam masyarakat.

Lebih fatal lagi jika pemimpin tersebut memiliki sifat pongah dan tempramental. Pemimpin yang ego cenderung merasa ia adalah pusat inti dari semua hal. Karena itu juga, Ia tidak kooperatif dan selalu menganggap remeh saran dan masukan dari pihak lain.

Ada sebuah istilah menarik “jika mau tahu sifat seseorang, maka beri ia jabatan”. Setiap manusia jika diberikan sedikit kekuasan maka pasti akan nampak sifat aslinya. Banyak pemimpin gagal membawa kemajuan dikarenakan tidak terbuka dalam menerima masukan dan saran.

Karakter pemimpin seperti itu sudah pasti tidak komunikatif dan interaktif, cenderung tidak menghargai pendapat dan masukan dari masyarakat. Bisa juga kurang empati: mereka mungkin tidak mampu memahami perasaan dan kebutuhan masyarakat.

Tidak mampu menyampaikan pesan dengan jelas: pemimpin yang tidak komunikatif seringkali menyampaikan pesan yang ambigu dan sulit dipahami. Tidak efektif dalam mengatasi konflik: mereka mungkin tidak mampu menyelesaikan perselisihan dan menjaga hubungan yang baik dalam kelompok yang lain.

Tidak mampu memotivasi masyarakat: Pemimpin yang tidak komunikatif akan kesulitan untuk menciptakan semangat kerja dan menginspirasi masyarakat akhirnya pudar kepercayaan masyarakat.

Kepemimpinan yang selalu diidolakan banyak kalangan adalah model kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, yakni Model pemimpin yang sempurna untuk dijadikan sebagai panutan. Bahkan’ model kepemimpinannya tidak hanya dapat diterima oleh umat Islam saja, namun juga seluruh lapisan masyarakat dari berbagai suku, agama, bangsa dan ras. Umar bin Khattab dikenal sebagai khalifah Islam yang tegas dan adil.

Wilayah kekuasaan Islam berhasil diperluas hingga ke Afrika Utara, Asia Selatan dan Asia Tengah.  Umar bin Khattab sebagai seorang yang disiplin dan tegas, tidak pernah ragu dalam mengambil keputusan, terutama bagi orang-orang yang melanggar hukum.

Sebagai pemimpin yang adil, beliau selalu memberikan hukuman seadil-adilnya kepada orang yang bersalah.  Walaupun demikian, beliau juga merupakan seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat dan dikenal sederhana.

Dari dua tokoh yang perlu kita jadikan anutan agar perlu di ikuti di semua aspek yang telah di jalankan kedua tokoh tersebut yang selalu membawa kemaslahatan dan meninggalkan kemudaratan yang terjadi di dunia agar semua berjalan dengan baik sesuai amanah konstitusi Negara Indonesia.(*)

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *