PELANTIKAN Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasifik Morotai (UPM) periode 2025–2026 berlangsung di aula kampus, pada Rabu (26/11/2025).
Pelantikan tersebut, dihadiri oleh OKP, organisasi intra kampus dan ratusan mahasiswa, Warek I dan kabag Kemahasiswaan. Namun acara yang seharusnya menjadi momentum konsolidasi mahasiswa justru berubah menjadi sorotan tajam setelah Rektor Universitas Pasifik Morotai tidak hadir tanpa penjelasan terbuka.
Absennya rektor memunculkan spekulasi luas dan membuka kembali persoalan komunikasi antara pimpinan kampus dan organisasi mahasiswa yang selama ini disebut berjalan tidak mulus.
Mahasiswa yang mendukung pelantikan menilai BEM tidak boleh tunduk pada ketidakhadiran rektor. Mereka menyebut mahasiswa harus menunjukkan kemandirian organisasi, apalagi menyangkut regenerasi kepemimpinan.
“Ini organisasi mahasiswa, bukan unit di bawah kendali personal rektor. Demokrasi kampus tidak boleh berhenti hanya karena satu pimpinan tidak maju ke podium,” tegas Presiden BEM Ekonomi, Juwendi Folori.
Mereka juga menuding bahwa jika kegiatan harus menunggu rektor, maka proses organisasi bisa tersandera kepentingan struktural kampus. Pendukung pelantikan menganggap langkah BEM sudah tepat: mengutamakan kontinuitas gerakan mahasiswa, bukan menunggu legitimasi simbol.
Di sisi lain, beberapa mahasiswa menilai pelantikan tanpa rektor adalah sinyal buruk. Mereka menyebut acara tersebut kehilangan legitimasi formal dan mempertegas disharmoni antara mahasiswa dan pimpinan universitas.
“Pelantikan BEM UNIPAS Morotai seperti ini tidak ubahnya acara darurat. Rektor tidak hadir, tidak ada sambutan resmi, lalu apa arti legalitasnya?,”ucap Mahasiswa Fisip, Karman Tatapa
Mahasiswa yang kontra berpendapat bahwa acara sebesar pelantikan BEM seharusnya menjadi ruang pertemuan mahasiswa–rektorat, bukan justru memperlihatkan jarak dan miskomunikasi yang semakin renggang.
Bagi mereka, absennya rektor mengindikasikan bahwa ada persoalan internal yang ditutup-tutupi, atau setidaknya ada kegagalan koordinasi dari pihak panitia dan pengurus BEM sendiri.
Kemudian, dalam sambutan Warek satu, subhan Hayun. “mewakili rektor menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan teman-teman Mahasiswa maupun pengurus BEM Universitas Pasifik Morotai karena rektor saat ini sedang memiliki agenda dengan Pemerintah Daerah,”ujarnya.(*)
Penulis : Moh
Editor. : S.S.Suhara






