PIKIRANPOST.COM– UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Sosial (PSRS) Lanjut Usia Himo-Himo Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara belum membayar gaji para pegawai honorer selama 9 bulan.
Salah satu sumber yang enggan namanya disebut, Selasa (3/10/2023) menyampaikan honorer atau gaji tersebut terhitung 7 bulan sejak April sampai Oktober 2023 ditambah dengan 2 bulan November dan Desember 2022.
Disebutkannya, Pegawai honor yang belum dibayarkan sebanyak 17 orang, antar lain terdiri dari tukang masak, tukang cuci, supir, tukang sapu, staf kantor, dan keamanan
“Per bulan gaji yang harus dibayarkan senilai Rp. 1,5 juta. Sehingga total yang harus dilunasi ialah senilai Rp. 229,5 juta,” ungkapnya
Meski begitu ia menjelaskan, dari pihak kantor saat ini sudah mengurus supaya dilakukan pembayaran gaji tersebut. “Memang kami sebenarnya tidak enak juga tanya ini ke pimpinan, setahu saya kemarin katanya akan dibayar bulan ini, tapi hanya 4 bulan,” ujarnya.
Ia berharap ini bisa menjadi perhatian serius Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, sehingga permasalahan ini bisa segera diselesaikan. Apalagi, para atasan di kantor Panti Sosial Himo-Himo seperti Kepala Seksi Resos, Assessment, KTU, dan Kepala Panti dinilai sering membuat kegiatan sendiri tanpa melibatkan staf.
“Kepala panti mohon diganti lantaran semua tupoksi diambil alih, bayangkan seperti belanja bahan-bahan makanan dia sendiri yang pergi tanpa melibatkan stafnya,” terangnya.
“Setiap ada pembagian bansos berupa sembako itu, barang masuk saja di ruang kepala panti. Seharusnya kan itu masuk di gudang,” sambungnya
Ia juga membeberkan, Kepala Dinas Sosial saat ini juga lebih sering pergi ke Panti Himo-himo ketimbang berkantor di Sofifi. Ditambah Staf dan Kepala Seksi juga sering tidak sejalan dalam menjalkan tugas.
Terpisah, Kepala Panti Himo-Himo, Mariam, saat dikonfirmasi via WhatsApp (3/10) mengatakan masalah gaji sementara Bendahara sedang lakukan pengurusan di keuangan Provinsi.
“Jadi sementara dalam proses,mungkin Minggu-minggu ini sudah keluar. Kalau sudah ada pasti langsung masuk ke rekening teman-teman honorer,”kata dia.
Lanjut Mariam, pihaknya saat ini berencana akan membayar gaji para honorer itu selama 4 bulan terlebih dulu. Bukan cuman gaji honorer saja, menurutnya yang belum dibayar sampai saat ini, bahkan Tunjangan Tambahan Pegawai (TTP) juga mengalami hal yang sama.
“Sementara menuggu kita doakan semoga semua pengurusan dari keuangan bisa berjalan lancar. Saya juga ikut prihatin karena pernah rasakan dulu juga saya honor,” akunya.
Permasalahan tunggakan, ucap Mariam juga baru dua bulan kemarin diketahuinya setelah ia diangkat menjadi Kepala Panti. Bahkan ia mengaku para honorer ada yang datang meminjam uang pribadinya karena kebutuhan.
Selain itu, Maria mengakui masalah ini juga disebabkan Bendahara yang tidak menetap di Sofifi. Sehingga setiap proses pengajuan pembayaran gaji di BPKAD seringkali terlambat.
“Memang kendala kita karena Bendahara juga tidak stay di Sofifi jadi kalau pengusulan di keuangan kita kesana biasa sudah banyak dinas-dinas lain yang datang jadi otomatis menunggu lama,”ungkap dia.
Terkait bantuan, ia mengakui bahwa, setiap ada bantuan, dirinya mengambil inisiatif untuk dikumpulkan dulu,” Bantuan ada, kalau ada orang kasih. Jadi Nenek-nenek dan Kakek disini tahu kalau ada yang datang bawa sembako, Ibu simpan karena nanti bagi kalau cuma tiga karung jadi dikumpulkan dulu. Bisa langsung datang ke nenek-nenek dan Kakek disini semua mereka tahu itu,”pungkas dia.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara