Astaga….! Modus Bantu Selesaikan Nilai, 10 Mahasiswa UIN Alauddin Di Sodomi Oknum Staf, BMI Sebut Darurat LGBT, DPRD Makassar Didesak Bahas Aturan

PIKIRANPOST.com– Sikap tercela kembali terjadi di salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Tidak tanggung-tanggung SS salah satu Staff Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Alauddin Makassar diduga telah menyodomi 10 mahasiswa di kampus terbesar itu di Makassar.

Pelaku diduga melakukan aksinya dengan modus membantu korban dalam hal akademik seperti nilai dan penyelesaian proposal skripsi.

Wakil Ketua DEMA UIN Alauddin Makassar periode 2022 Aqil Al-Waris kepada media di Makassar bahwa pelaku kerap memanggil korban ke kosnya dan tak jarang pula pelaku yang mendatangi kos korban.

Ketua umum Brigade Muslim Indonesia (BMI), Muhammad Zulkifli, mengatakan bahwa dengan peristiwa tindak asusila diluar kewajaran itu menilai bahwa kampus saat ini mengalami degradasi moral. Dia lalu mengingatkan peristiwa Sanki yang diterima oleh 2 dosen di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

“Belum hilang dari ingatan kita soal 2 dosen di Unhas yang mendapat sanksi akibat mengusir mahasiswa baru yang mengaku sebagai orang berjenis kelamin netral atau nonbiner,” ungkap dilansir dari  LEGIONNEWS.COM.

“Melihat peristiwa perbuatan asusila dengan menyodomi 10 mahasiswa di UIN Alauddin Makassar tentunya Kampus saat ini mengalami degradasi. Ya, itu darurat LGBT,” tutur Zulkifli.

Ketua umum BMI mengatakan sangat miris mendengar dan membaca kabar berita hari ini kampus UIN Alauddin Makassar yang kita harap menjadi pelopor dalam menciptakan insan insan muslim harapan bangsa malah menjadi kampus darurat LGBT.

“Ini sungguh mengerikan saya ngak habis pikir kenapa sampai ada perilaku buruk seperti ini dan melibatkan oknum kampus islami, olehnya itu kita minta aparat mengusut kejadian ini mulai oknum staf fakultas syariahnya serta mahasiswanya karena bisa saja para pelaku dan korban ini diduga memang adalah kelompok LGBT,” katanya.

“Dengan kejadian ini kita juga berharap kondisi ini mendapat perhatian khusus pemerintah kota dan DPRD Makassar, untuk segera membahas Ranperda anti LGBT demi menyelamatkan generasi kita,” Muhammad Zulkifli.

“Itu dengan dalihnya dibantu nilainya, dibantu proposalnya (skripsi) dan sebagainya itu modusnya,” ujar Wakil Ketua DEMA UIN Alauddin Makassar periode 2022 Aqil Al-Waris kepada seperti dilansir dari detikSulsel, (16/3/2023).

Diketahui perilaku menyimpang SS itu dilakukan dengan dalih ingin membantu korban mengerjakan skripsi. (LN)

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *