KANDIDAT TINOMBALA

Oleh : Ihdal Umam/Wapemred PIKIRANPOST.COM

DALAM SITUASI KALI INI, operasi Tinombala kembali menyasar ke pelosok-pelosok kampung di tanah air. Tugasnya bukan lagi oleh aparat keamanan Polisi dan Tentara. Tetapi dikerjakan oleh oknum-oknum kandidat calon legislatif di daerah.

Oknum kandidat sangat gelisah sekaligus berhasrat kuat untuk menangkap warga yang rela memberi dukungannya nanti di bilik suara tempat pemungutan suara (TPS).

Simpanan masa depan seperti surat rumah, surat tanah, emas dan tabanas bahkan rela digadaikan demi berburu suara warga. Hitung-hitungan berapa yang akan menjadi target operasi pun sudah direncanakan jauh tempo.

Dalam pertemuan dadakan dengan sasarannya oknum kandidat tak ayal melakukan aksi-aksi sporadis. Suatu waktu si Balo kaget bukan kepayang. Oknum kandidat yang sedang menunggu pesanan terang bulannya malam itu melihatnya lalu menyambar dengan kalimat. “Ah bagaimana nanti tusuk (coblos) pa saya to (saya kan)?”

Setiap oknum kandidat mempunyai skema atau prosedur berbeda. Maklum beda orang beda cerita. Dalam kesempatan yang lain seorang pemuda kampung bernama Jono dipanggil oleh oknum kandidat yang saat ini memiliki jabatan wakil rakyat.

“Jon sini dulu, ada yang saya mau bilang,” panggilnya sembari dihampiri pemuda yang diketahui luas pergaulannya di kampung itu. “Jono nanti H-2 baru ambil,” celetuknya mengisyaratkan.

Operasi Tinombala atau operasi madago raya ialah penugasan polisi dan militer untuk menangkap dan atau menembak mati anggota Mujahidin Indonesia Timur kelompok teroris yang mendukung ISIS. Dengan tewasnya Santoso alias Abu Wardah, seorang tokoh pimpinan Mujahidin itu, maka berakhir sudah operasi Tinombala.(*)

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *