Kompak : Anak-anak juga antusias mengikuti penanaman anakan pohon mangrove
PIKIRANPOST.COM– Penanaman pohon secara serentak seluruh Indonesia dilakukan juga di Maluku Utara pada Rabu 7/2/2024).
Kegiatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu, dilakukan warga dihadiri Staf Khusus Menteri LHK, Kelik Wirawan Wahyu Widodo mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya.
Hadir juga pejabat dan pegawai instansi di bawah KLHK, Dinas Kehutanan provinsi polisi dan TNI serta beberapa instansi pemerintah kota Tidore Kepulauan, dipusatkan di kawasan hutan mangrove pantai Desa Toseho Kecamatan Oba Tidore Kepulauan.
Ada kurang lebih 4.122 batang bibit mangrove ditanam secara simbolis oleh KLHK dan dilanjutkan penanamannya oleh warga dan pemuda di atas lahan kurang lebih 1 hektar.
Kawasan yang ditanami mangrove ini dulunya adalah wilayah pemukiman warga desa Toseho yang dihantam abrasi parah hingga mereka pindah sejauh kurang lebih 2 kilometer dari desa tersebut sejak akhir tahun 90 an lalu dan terakhir pada 2019 lalu.
Karena itu juga penanaman ini memiliki arti penting bagi warga. Selain secara ekologi dan pariwisata juga akan menjadi pelindung bagi kampung ini ke depan. Karena itu warga menyambut baik dan antusias melakukan penanaman tersebut.
Orang tua, anak muda hingga siswa SD turun lakukan penanaman.
“Tanam mangrove ini sangat berarti bagi warga dan kampung ini. Selain berfungsi melindungi kampung juga fungsi lainnya jika pohonya sudah besar bisa dimanfaatkan untuk wisata mangrove di kampung ini,”kata M Nur Ketua BPD Desa Toseho di sela sela acara penanaman.
Sekadar diketahui di Desa Toseho ini jadi focus kementerian KLHK melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BDAS) Ake Malamo melakukan penanaman dan perbaikan karena selain memiliki lahan mangrove cukup luas juga dijadikan kawasan wisata mangrove. Dalam pemanfaatan mangrove di desa ini sedang didorong sebagai salah satu desa wisata mangrove yang terintegrasi. Baik untuk fungsi wisata, ekologi, pendidikan dan sejarah. Hal ini karena mangrove di Toseho ini memiliki sejarah penting.
Di bagian belakang hutan mangrove desa ini terdapat benteng spanyol yang puing puingnya masih ada. “Kita berencana mengembangkan kawasan ini ke depan sebagai salah satu destinasi wisata mangrove yang lengkap baik dari darat hingga lautnya,” kata Kepala Desa Toseho Taufiq Halik
Sementara Staf Khusus Menteri LHK Bidang Konstitusi, Kelik Wirawan Wahyu Widodo mewakili Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan sejumlah hal terkait menanam pohon ini.
Menurutnya, penanaman pohon merupakan upaya konkrit dan strategis dalam mengatasi triple planetary crisis yaitu, perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi.
Pohon memiliki manfaat multiguna untuk manusia dan makhluk hidup. Bukan hanya menyediakan oksigen, tetapi juga jadi tempat penyimpanan karbon yang tidak dimiliki makhluk hidup lainnya di bumi.
“Keberadaan pohon itu untuk hidup manusia dan alam semesta. Berperan penting mengurangi emisi gas rumah kaca, sumber kehidupan mahluk hidup, menyimpan air, menjaga suhu udara, meredam kebisingan, dan mengurangi kekuatan angin,”ujarnya membacakan sambutan Menteri LHK.
Dia bilang gerakan penanaman pohon menunjukkan pentingnya pohon sebagai sentral bagi kehidupan di bumi.
Menanam pohon tidaklah berat, merawat dan menjaga pohon untuk tetap tumbuh akan menuai kebaikan. Minimal menanam sebanyak 25 pohon seumur hidup untuk setiap individu.(*)