Kepala Kantor Bahasa Maluku Utara, Dr Arie Andrasyah Isa saat memberikan sambutan
PIKIRANPOST.COM – Kantor Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) revitalisasi bahasa daerah di Maluku Utara (Malut) pada senin (26/2) kemarin di salah satu hotel di Kota Ternate.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, Dr. Arie Andrasyah Isa, mengatakan pada tahun 2022 kemarin pihaknya telah merevitalisasi bahasa daerah sebanyak 4 bahasa, yaitu bahasa Tobelo, bahasa Ternate, bahasa Sula, dan bahasa Makian.
Arie menambahkan, untuk tahun 2023 pihaknya juga telah merevitalisasi satu bahasa, yaitu bahasa Sahu di Kabupaten Halmahera Sementara pada tahun 2024 ini, pihaknya menambahkan satu bahasa lagi, yakni bahasa Buli di Halmahera Timur.
Arie mengungkapkan untuk merevitalisasi satu bahasa, perlu diadakan rakor. Hal tersebut agar pemerintah dapat mempersiapkan apapun selama revitalisasi berlangsung.
Arie juga mengaku, setelah proses revitalisasi, maka akan dilakukan sosialisasi kepada guru-guru di sekolah selama 3 bulan di 10 Kabupaten-Kota di Malut
“Selama 3 bulan ke depan, kami akan mensosialisasikan bahasa daerah untuk guru di sekolah, selain guru juga ada komunitas-komunitas,” tuturnya.
“Setelah adanya sosialisasi, Kantor Bahasa akan melakukan monitoring, sudah sejauh mana sosialisasi berdampak bagi siswa dan komunitas,” jelas Arie.
Monitoring tersebut menurut Arie adalah langkah untuk menyiapkan Festival Bahasa di tingkat Kabupaten Kota di Malut.
“Jadi nantinya ada festival untuk lomba baca puisi, balas pantun, cerpen, dan dongeng bagi siswa dan komunitas. Pemenang lomba di tiap kabupaten maupun kota akan di undang di Ternate,” ungkapnya
Arie mengaku di tahun 2025, pada bulan Februari sampai Mei akan ada festival bahasa yang dilaksanakan di Jakarta. “Jadi pemenang di tingkat kabupaten kota akan ditampilkan di tingkat provinsi, setelah itu akan diberangkatkan di Jakarta,” pungkasnya.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara
