Pimpinan Kantor Balai Bahasa Maluku Utara dan Perwakilan Guru Master kompak foto bersama
PIKIRANPOST.COM – Kantor Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar agenda lanjutan pada rakor sebelumnya terkait revitalisasi bahasa daerah yang difokuskan dalam Diskusi Kelompok Terumpun (DKT) di Muara Hotel Kota Ternate Rabu (28/2) kemarin.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, Dr. Arie Andrasyah Isa, menyampaikan kegiatan diskusi ini merupakan kelanjutan dari Rakor yang digelar kemarin, di dalam kegiatan ini kami menyusun program dan mendiskusikan dengan para guru master terkait bahan ajar revitalisasi bahasa daerah.
“Diskusi ini nantinya para guru akan menjelaskan materi yang mereka dapat mengenai bagaimana pembelajaran bahasa daerah yang tidak hanya berpaku pada hasilnya,” ujarnya.
Menurut Arie, dalam diskusi ini, para guru akan diajarkan bagaimana cara mendongeng menggunakan bahasa daerah, mentradisi, bernyanyi, dan menulis cerpen. Sebab, segala hal yang diajarkan tersebut akan diperlombakan sesuai dengan jadwal yang telah diagendakan Kantor Balai Bahasa Malut.
“jadi mereka diberi materi tentang cara mendongeng, bernyanyi, menulis menggunakan bahasa daerah, tetapi sebelum itu mereka harus memahami kosa kata bahasa daerah yang akan mereka gunakan nanti ketika dalam proses lomba,” jelas Arie
Arie juga menjelaskan, selain para guru yang menerima materi saat ini, ia berharap agar para guru dapat melakukan bimbingan pada siswa-siswinya di sekolah, hal demikian karena Kantor Balai Bahasa akan menyelenggarakan festival bahasa daerah untuk melihat capaian yang telah dilaksanakan oleh guru.
“Jadi guru harus membimbing siswanya untuk bisa berproses dalam mengunakan bahasa daerah, setelah itu kami akan mengadakan festival, melalui festival itulah kami akan sekaligus mengevaluasi hasil dari pengajaran bahasa daerah oleh para guru,” tutur Arie.
Arie pun berharap agar para guru yang saat ini menerima materi dapat mengawal para siswanya untuk dapat menguasai materi sesuai dengan jenis-jenis lomba yang akan diselenggarakan nanti.
“Kami berharap agar setelah keluar dari ruang diskusi ini para guru dapat memberikan materi yang sesuai dengan lomba. Agar lomba ini tidak terkesan mendadak namun melalui proses yang matang,” tutupnya.
Sekedar diketahui dalam diskusi ini terdapat tiga narasumber, yakni Yurni Gani, S.Pd, Yusuf Khairun, S.Pd, dan Sandra Kailupa, S.Pd.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara