Suasana pertemuan antara Kemendes PDTT dan pihak IAIN Ternate
PIKIRANPOST.COM– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara pada tahun 2024 ini kembali mendapat tambahan kuota beasiswa dari Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia. Kali ini jatah yang diberikan sebanyak 7 orang penerima dimana sebelumnya hanya 5 orang.
Tentu ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat Maluku Utara khususnya masyarakat transmigrasi dan eks transmigrasi yang anak mereka yang sedang kuliah dan yang akan menempuh pendidikan di IAIN Ternate.
Pasalnya, Jumat (19/4/2024), sekira pukul 15.30 WIT, Sekjen Kemendes PDTT yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Ir. Danton Ginting, Sekretaris Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Dr. Sigit Mustofa Nurudin, bersama sejumlah staf mengunjungi IAIN Ternate.
Kedatangan mereka disambut oleh Rektor IAIN Ternate Prof Dr. Radjiman Ismail, para Wakil Rektor, staf dan 5 mahasiswa penerima beasiswa transmigrasi yang berlangsung di lantai dua Rektorat IAIN Ternate, Maluku utara.
Rektor Prof Dr.Radjiman Ismail dalam sambutannya mengatakan tiga tahun lalu, IAIN Ternate bersama Universitas Khairun Ternate telah mendapat kesempatan untuk melakukan penandatangan MoU bersama Kemendes PDTT.
“Dan Alhamdulillah realisasi dari kerja sama itu dalam bentuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa kami di Maluku Utara dan kami sangat mengucapkan terima kasih,”kata dia.
Mantan Dekan FTIK itu bilang, untuk di Maluku Utara berdasarkan data statistik jumlah mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi sangat sedikit. Padahal, lanjut dia, data siswa dari tingkat dasar, SD, SMP sampai ke SMA tersebut, sangat normal, namun ketika ke perguruan tinggi itu di bawah 50 persen.
Hal itu, kata dia, disebabkan karena faktor ekonomi dan ketidakmampuan masyarakat untuk melanjutkan anak-anak mereka ke perguruan tinggi, padahal, menurut dia, biaya kuliah di perguruan tinggi yang ada di Maluku Utara itu tidak begitu mahal.
Sementara untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi khususnya di IAIN Ternate yang paling tinggi adalah sebesar RP 2500.000, namun itu bagi mereka mahasiswa yang mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan uang kuliah paling rendah adalah Rp 400.000.
“Ini kita berikan kepada mahasiswa yang kurang mampu dan dengan bantuan beasiswa bagi mahasiswa 5 orang ini. Saya pernah dengar bahwa seandainya tidak ada beasiswa ini, kami akan hilang di tengah jalan atau putus kuliah. Olehnya beasiswa ini sangat dirasakan manfaatnya,”papar dia.
Dihadapan para pejabat Kemendes PDTT itu, putra asli Pulau Hiri Ternate berharap kerja sama ini terus berlanjut, kelima mahasiswa yang memperoleh beasiswa terus dipertahankan dan ada penambahan kuota beasiswa sehingga terus memberikan kesempatan kepada anak-anak kurang mampu untuk menikmati pendidikan di perguruan tinggi.
Pasalnya, wilayah Maluku Utara termasuk kategori daerah 3T, sehingga bila wilayahnya lebih diperluas lagi maka akan bertambah jumlah mahasiswa yang akan masuk ke perguruan tinggi.
“Karena mereka yang masuk ke perguruan tinggi itu rata-rata mencari sponsor atau beasiswa. Olehnya itu kami berharap kerja sama ini terus berlanjut, harapan kami tadi,bisa di komunikasi sehingga ada perluasan, pengembangan. Dan mereka penerima beasiswa ini adalah mahasiswa berprestasi,”tandasnya.
Radjiman yang juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni IAIN Ternate sangat optimis bila Kemendes PDTT, mendorong satu desa satu sarjana itu digratiskan, maka hal itu akan memberikan peluang bagi anak-anak yang kurang mampu untuk masuk ke perguruan tinggi tentu ini yang diharapkan oleh kampus.
Sementara Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Ir. Danton Ginting pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan staf yang telah menyambut kehadiran mereka dengan baik.
“Kami juga menyapa anak-anak kami mahasiswa yang sedang berjuang dan bahagia karena mendapatkan kesempatan untuk mengisi pembangunan melalui pendidikan,”kata dia.
Dia bilang, kehadiran mereka adalah untuk menyambung kerja sama antara Kemendes PDTT dengan IAIN Ternate, sebab, peningkatan sumber daya manusia menjadi perhatian bersama khususnya dalam penyelenggaraan transmigrasi.
“Transmigrasi berjalan sudah hampir 74 tahun dari masa ke masa transmigrasi tetap masih sama metodenya, namun setelah era otonomi daerah, reformasi birokrasi dimana pembagian tugasnya sudah sentralisasi menjadi desentralisasi dimana pembagian kewenangan itu sudah ada di provinsi maupun kabupaten, tentu kompetensi dari SDM khusunya aparatur yang menangani ketransmigrasian itu menjadi hal yang sangat penting buat kita bersama,. Yang kerja tetap sama tetapi orangnya berganti-ganti dan seharusnya mereka juga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan,”jelas dia.
Untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia, tentu kata dia, hal ini juga menjadi perhatian untuk membangun mitra dengan perguruan tinggi, belum lagi arah pengembangan transmigrasi ke depan.
“Kita akan melakukan mekanisme kerja sama karena itu adalah salah satu unggulan yang kita rencanakan menjalin kemitraan salah satunya adalah pihak perguruan tinggi dan banyak kajian yang sudah kita kerjasamakan dengan perguruan tinggi,”ucapnya.
Sementara IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate, kata dia, pihaknya tetap menginginkan untuk meningkatkan kompetensi dari mahasiswanya khususnya mahasiswa yang berasal dari masyarakat transmigrasi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa, di Kementerian Desa PDTT Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi telah mengalokasikan anggaran untuk kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk mendanai beasiswa untuk anak-anak masyarakat transmigrasi dan menurut dia program ini sudah cukup lama berjalan.
Ia juga menyetujui saran dari Rektor IAIN Ternate untuk memperluas, namun, soal anggaran tentu berdasarkan dengan kebutuhan
“Kami sangat senang sekali apalagi pertemuan sebelumnya dengan Pak Sekjen khusunya di pulau-pulau agak jauh bagaimana anak-anak kita disana ingin melanjutkan jenjang pendidikannya ke SI, ini menjadi satu tantangan tersendiri. Sementara dilain pihak Kemendes PDTT memberikan ruang seluas-luasnya kepada anak-anak masyarakat transmigrasi untuk meraih cita-citanya ke jenjang SI,”papar dia.
Ia juga mengucapkan selamat dan berpesan kepada 5 mahasiswa yang peroleh beasiswa transmigrasi untuk terus berjuang menggali ilmu pengetahuan dengan terus membaca karena hanya dengan cara itulah akan maju.
Terpisah, Warek tiga Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama IAIN Ternate Dr. Mubin Noho ketika ditemui mengatakan kuota penerima beasiswa transmigrasi yang diberikan oleh Kemendes PDTT untuk tahun 2024 sebanyak 7 orang. Pada tahun 2022 sebanyak 5 orang kemudian tahun 2023 juga 5 orang.
“Untuk memperoleh beasiswa itu prosudurnya tetap mendaftar pada seleksi awal sesuai kuota yang diberikan dan pada penjelasan tadi juga bahwa bila kuota tidak terpenuhi dengan pendaftaran mahasiswa baru maka kita ambil mahasiswa aktif yang sementara sedang kuliah,”jelas dia.
Ia berharap dengan kesempatan beasiswa transmigrasi ini menjadi motivasi bagi anak-anak masyarakat transmigrasi maupun eks wilayah transmigrasi untuk dapat mengenyam pendidikan di IAIN Ternate. Pasalnya, dia mengakui bahwa, mahasiswa asal transmigrasi masih sangat minim untuk masuk di IAIN Ternate., sehingga dengan peluang beasiswa ini menjadi peluang besar.
Dia bilang, mahasiswa transmigrasi asal Kabupaten Halmahera Timur maupun transmigrasi asal Kabupaten Halmahera Utara memiliki prestasi yang sangat gemilang bahkan ada salah satu mahasiswa asal program studi MPI yang mewakili IAIN Ternate untuk presentasi di tiga negara bahkan jurnalnya terbit, Mahasiswa lainnya juga memiliki prestasi akademik yang bagus.
“Ini kesempatan, dan bantuan mereka lebih besar karena biaya UKT dan biaya hidup mereka tiap bulan Rp 1 juta rupiah. Dan bila per bulan Rp 1 juta berarti 6 bulan sekali terima sudah Rp 6 juta. Selain itu mereka juga dapat bantuan biaya KKN sebesar Rp 1 juta itu di luar biasa hidup,”ucap dia.
Untuk memastikan program pemberian beasiswa mahasiswa asal transmigrasi tersebut, terus berjalan, dari pihak kementerian desa PDTT terus melakukan monitoring di lapangan. (*)
Penulis : Redaksi
Editor. : S.S.Suhara