PIKIRANPOST.COM– Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada tahun 2024 kembali menyiapkan bantuan studi (beasiswa) untuk anak-anak dari Pulau Morotai yang melanjutkan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate.
Hal ini disampaikan Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemda Pulau Morotai, Samsul Bada, S.Sos saat melakukan monitoring dan koordinasi terkait pemberian bantuan pendidikan bagi mahasiswa asal Pulau Morotai di IAIN Ternate, Jum’at (26/7/2024).
Dia mengatakan, monitoring dan koordinasi di IAIN Ternate untuk memastikan jumlah mahasiswa asal pulau Morotai yang melanjutkan studi di IAIN Ternate berdasarkan kerja sama antara IAIN Ternate dan Pemda Pulau Morotai yang berlangsung pada tahun 2021 hingga 2024.
“Pemda Pulau Morotai mulai mengucurkan bantuan studi bagi mahasiswa asal Morotai di IAIN Ternate sejak tahun 2021 lalu, jadi monitoring yang kami lakukan ini, untuk mengetahui perkembangan studi mereka di IAIN Ternate,” katanya.
“Serta kami ingin mencari tahu dan memastikan data terbaru untuk mahasiswa baru asal Pulau Morotai di IAIN Ternate pada tahun 2024,” imbuhnya.
Bantuan studi untuk mahasiswa, lanjut dia, merupakan terobosan Pemda Pulau Morotai untuk meningkatkan SDM di pulau Morotai. Sehingga, kata dia, bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa asal Morotai yang melanjutkan studi di IAIN Ternate, melainkan juga di beberapa perguruan tinggi yang ada di kota Ternate, serta di luar Maluku Utara.
“Kalau di Ternate ada lima Perguruan Tinggi, yakni IAIN Ternate, UMMU Malut, Universitas Khairun Ternate, STIKIP Kie Raha Ternate dan Poltekkes Ternate, sementara di luar Malut ada dua kampus yaitu Politeknik Pariwisata Lombok (PPL) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, serta Universitas Pasifik Morotai dan Universitas Halmahera Tobelo,” terangnya
Dia menambahkan, mahasiswa asal pulau Morotai yang melanjutkan studi di IAIN Ternate, berdasarkan kesepakatan yang tercantum dalam memorandum of understanding (MoU) antara IAIN Ternate dan Pemda Pulau Morotai, mahasiswa mendapat bantuan hingga lulus kuliah.
Dalam pemberian bantuan studi, memang bervariasi sesuai UKT yang dikantongi setiap mahasiswa. Selain itu, ada batasan-batasan yang disepakati, yakni hanya berlaku pada semester pertama sampai sembilan. Sehingga, mahasiswa yang tidak menyelesaikan studi tepat waktu, maka dipastikan tidak lagi mendapat bantuan studi dari Pemda Pulau Morotai.
“Hal ini kami lakukan agar mahasiswa mengusung semangat untuk cepat menuntaskan studi, dan berdasarkan kesepakatan yang kami buat yaitu mahasiswa yang mendapat bantuan studi per semester minimal mengantongi Indeks Prestasi Semester (IPS) 2,75 per semester,” jelasnya.
“Jika mereka yang sudah mendapat beasiswa dari lembaga lain, yang mencakup biaya studi dan biaya hidup, seperti beasiswa kartu Indonesia pintar (KIP) dan sejenisnya, maka mereka tidak lagi mendapat bantuan studi dari Pemda Pulau Morotai,” tambahnya.
Menurut dia, berdasarkan data bantuan studi yang ter-cover dari IAIN Ternate, menunjukkan tren positif selama tiga tahun terakhir; baik dari aspek prestasi akademiknya maupun prestasi non-akademik.
“Dari data yang kami peroleh khususnya anak-anak yang lanjut studi di IAIN Ternate, sebagian besar menyelesaikan studi tepat waktu, bahkan juga yang menuntaskan studi di bawah empat tahun,” katanya.
Sementara wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerja sama IAIN Ternate, Dr H Mubin Noho, M.Ag menilai, bantuan studi dari Pemda Pulau Morotai memberi kontribusi untuk anak-anak dari Pulau Morotai yang kuliah di IAIN Ternate, karena bantuan studi tersebut, kata dia, memberi keringanan buat anak-anak pulau Morotai untuk menyelesaikan studi.
Dia menjelaskan, bantuan studi oleh Pemda Pulau Morotai ke mahasiswa melalui uang kuliah Tunggal (UKT), dimana setiap semester pihak kampus menyampaikan data mahasiswa kepada Pemda Pulau Morotai, sehingga pembayaran UKT bukan dilakukan oleh mahasiswa, melainkan dilakukan secara langsung oleh Pemda Morotai ke IAIN Ternate.
Walaupun begitu, lanjut dia, mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam nota kesepahaman, maka pihaknya tidak lagi merekomendasikan data mereka ke Pemda Pulau Morotai.
“Iya, karena sesuai kesepakatan, setiap semester Pemda Pulau Morotai yang melakukan pembayaran UKT mahasiswa, tapi hanya berlaku pada semester pertama sampai sembilan, jika mahasiswa berada di semester 10, kami tidak lagi merekomendasikan ke Pemda Pulau Morotai, ini mengacu pada kesepakatan antara IAIN Ternate dan Pemda Pulau Morotai, karena tujuan dari bantuan studi yang dilakukan oleh Pemda Morotai agar mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan tepat waktu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mubin menjelaskan, kebijakan Pemda Pulau Morotai sejalan dengan visi yang digulirkan rektor IAIN Ternate dalam pengembangan SDM di Maluku Utara. Untuk itu, dia mengharapkan kerja sama antara IAIN Ternate dan Pemda Pulau Morotai terus berlanjut, agar nantinya anak-anak dari pulau Morotai terus menaruh perhatian untuk melanjutkan studi di IAIN Ternate.
“Walaupun kerja sama berlaku dari 2021 sampai 2024, tapi kami berharap di tahun mendatang dapat diperbaharui kembali, karena kami menilai kebijakan Pemda Pulau Morotai sangat responsif dengan visi rektor IAIN Ternate dalam peningkatan SDM di provinsi Maluku Utara, terlebih untuk pengembangan SDM di Pulau Morotai” ucapnya
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda Pulau Morotai atas perhatian yang mereka berikan kepada mahasiswa IAIN Ternate asal Morotai, dan kami berharap dengan pimpinan yang baru nanti di Pemda Morotai, kerja sama pemberian bantuan studi ini tetap berlangsung,” tambahnya.
Mubin mengungkapkan, sejak distribusi bantuan studi yang dilakukan Pemda Pulau Morotai kepada anak-anak Morotai memberi dampak positif; baik bagi proses penyelesaian studi, maupun prestasi-prestasi akademik dan non-akademik yang ditunjukkan mahasiswa asal Morotai.
Menurut dia, hal tersebut mengacu pada data yang dikantongi pada bagian akademik, yakni selain mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu, di sisi lain, kata dia, prestasi non-akademik pun dinilai cukup baik.
“Kami menilai bahwa dengan bantuan studi tersebut, mereka sangat terbantukan dan tidak lagi merasa terbebani oleh biaya pendidikan, sehingga mereka terdorong untuk memacu diri menyelesaikan studi tepat waktu, maupun terlibat pada kegiatan-kegiatan organisasi yang menghadirkan prestasi non-akademik bagi mereka,” ungkapnya.
“UKT di IAIN Ternate memang bervariasi di setiap program studi di empat fakultas, dan yang tertingginya Rp 2,5 juta,” katanya mengakhiri.
Untuk diketahui, monitoring dan koordinasi bantuan studi untuk mahasiswa asal Pulau Morotai di IAIN Ternate, dilakukan oleh Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemda Pulau Morotai, Samsul Bada, S.Sos, dan stafnya Rosita Din Aswan, S.Sos, dan dilakukan pertemuan bersama wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerja sama IAIN Ternate Dr Mubin Noho, beserta Kepala Bagian Layanan Akademik dan sejumlah staf Bagian Akademik IAIN Ternate, yang berlangsung di auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate. (*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara