IAIN Ternate Berduka, Salah Satu Mahasiswa Tertimpa Musibah Banjir Bandang, Rektor Langsung Turun Lokasi

Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail bersama WR II Marini Abd Djalal dan Ketua LP2M Dr Muhammad Zein dan sejumlah mahasiswa di depan Puskesmas Jambula Pulau Ternate.

PIKIRANPOST.COM– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, berduka atas musibah banjir bandang yang terjadi di Kelurahan Rua Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.

Banjir bandang yang terjadi pada minggu, (25/8/2024) dini hari itu, mengakibatkan puluhan rumah rusak parah dan puluhan orang dilaporkan tewas. Dari puluhan korban jiwa tersebut, satu di antaranya merupakan mahasiswa dari IAIN Ternate bernama Tarisa Cahya Ramadhan.

Mahasiswa pada Prodi Akuntansi Syari’ah (AKS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) itu, tercatat sebagai mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN Reguler dan Kolaborasi Moderasi Beragama di kelurahan Rua Pulau Ternate.

Ia bersama 11 mahasiswa yang ditempatkan di kelurahan Rua pada 31 Juli lalu, dan bakal melaksanakan kegiatan KKN hingga 9 september mendatang. Walaupun begitu, takdir berkata lain, ia menjadi korban banjir bandang dan merenggut nyawanya.

Mahasiswa asal kabupaten Halmahera Barat tersebut dinyatakan meninggal dunia, setelah pihak medis berhasil mengidentifikasi identitas dari 7 jenazah korban banjir bandang pada Minggu (25/8/2024) siang, yang di bawa ke puskesmas kelurahan Jambula Pulau Ternate.

Rektor IAIN Ternate, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd ketika dikonfirmasi mengatakan setelah mendapat informasi terkait meninggalnya mahasiswa KKN di Kelurahan Rua, pihaknya langsung menghubungi keluarga korban di Halmahera Barat.

“Orangtuanya sementara berada di Kabupaten Kepulauan Sula, sehingga kami koordinasi dengan pihak keluarga di Jailolo perihal musibah yang terjadi di kelurahan Rua yang merenggut nyawa Tarisa,” terangnya, sesuai melihat jenazah Tarisa Cahya Ramadhan di puskesmas kelurahan Jambula Pulau Ternate, Minggu (25/8/2024).

“Selaku pimpinan, kami mendo’akan semoga almarhumah Tarisa Cahya Ramadhan mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah swt, serta keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan,” sambungnya.

Ia mengatakan, untuk sementara pihaknya berkoordinasi dengan pihak kelurahan Rua perihal mengembalikan mahasiswa KKN di kelurahan Rua untuk melaksanakan kegiatan KKN di kampus, sambil memantau dan mengikuti perkembangan dari kelurahan Rua.

“Kami pertimbangkan keselamatan mereka (mahasiswa KKN, red), untuk itu mulai besok, kami kembalikan mereka ke kampus,” katanya.

Sementara itu, dosen pembimbing lapangan (DPL) KKN di kelurahan Rua, Juniartin, M,Si mengatakan dirinya mendapat informasi terkait musibah banjir bandang melalui koordinator KKN kelurahan Rua, setelah memperoleh informasi tersebut dirinya langsung menyampaikan ke pihak panitia KKN.

“Kordes menyampaikan kepada saya bahwa salah satu teman belum berhasil dihubungi pasca banjir, dan berselang beberapa saat kemudian informasi yang kami dapatkan bahwa ia meninggal dunia,” akunya

Dia mengungkapkan, sebelum terjadi banjir sejumlah mahasiswa memilih pulang ke indekos mereka, dan kembali ke lokasi pada pagi hari setelah mendapat informasi terjadinya musibah tersebut.

“Ada lima mahasiswa yang tetap berada di lokasi KKN,” pungkasnya.(*)

Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *