KEHADIRAN Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar pada pembukaan Rapat Kerja Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara pada Sabtu (1/2/2025) membawa angin segar tersendiri bagi kemajuan IAIN Ternate ke depan.
Pasalnya, pada saat sambutan pembukaan Rapat Kerja Wilayah Kemenag Maluku Utara yang dipusatkan di Gedung Asrama Haji Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, ia menyinggung agar segera dilakukan tranformasi kampus IAIN ke UIN Ternate.
“Pak Rektor Prof Radjiman Ismail sesegera mungkin mentransformasikan IAIN ke UIN Ternate. Agar bisa buka fakultas kedokteran disini karena di Ternate juga pernah melahirkan dokter-dokter terbaik. Kita masih membutuhkan 300 ribu dokter di Indonesia,”kata Imam Masjid Istiqlal itu disambut tepuk tangan peserta.
Ditemui media ini usai sambutan. Ia mengatakan untuk peralihan status dari IAIN menjadi UIN ada persyaratan yang harus dipenuhi. Dia berjanji apabila semua persyaratan semua sudah terpenuhi maka akan segera diproses.
“Saya kira sudah waktunya Indonesia bagian timur ini punya Universitas Negeri Islam (UIN). Potensinya bagus ya, nanti kita lihat saya akan bilang Pak Rektor untuk segera penuhi persyatanya,”katanya singkat.
Sementara Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail ditemui media di ruang kerjanya Senin (3/2/2025), mengatakan berdasarkan perjalanan kampus IAIN Ternate ini sudah masuk pada tahap mempersiapkan diri untuk menuju ke UIN Ternate.
“Dan Alhamdulillah Pak Menteri Agama luar biasa menyambut baik rencana peralihan status dari IAIN ke UIN Ternate. Kami merasa bersyukur dan berterima kasih,”ucapnya.
Lebih lanjut kata Prof Radjiman Ismail yang juga Ketua Ikatan Alumni Mahasiswa IAIN Ternate bahwa, apa yang telah disampaikan menteri agama Prof Nasaruddin Umar, pihaknya akan segera merespon secepatnya.
“Ya kami akan respon secepatnya tentu dalam rangka menyiapkan dokumen dengan sejumlah syarat yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Agama. Tentu kehadiran Pak Menteri Agama di Ternate banyak hal yang kita dapat manfaatnya diantaranya memberikan ketegasan kembali soal peralihan status dari IAIN ke UIN,”paparnya.
Meski begitu, mantan dekan FTIK menuturkan pada tahun 2020 lalu pada kepemimpinan Rektor sebelumnya, pihaknya juga sudah pernah mengajukan, permintaan peralihan status tersebut, namun belum terealisasi karena belum memenuhi syarat.
Meski begitu, dirinya sangat optimis dengan usaha, ikhtiar dan upaya yang telah dilakukan, rencana pada akhir bulan Februari tahun 2025 ini, mereka berupaya akan mengajukan dokumen sudah memenuhi syarat ke Jakarta.
“Untuk sarana prasarana sudah cukup dengan bantuan SBSN, aspek SDM dosen juga sudah terpenuhi. Kemudian lahan sebagaimana persyaratan dalam peraturan menteri agama juga terpenuhi, karena saat ini kita sudah memiliki lahan 20 hektar lebih. Kita juga punya kampus 1,2 dan lahan di Sofifi,”tandasnya.
Seraya menambahkan untuk sementara ini IAIN Ternate masih tetap memiliki empat Fakultas yakni 1. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 2. Fakultas Syari’ah (Fasya), 3. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
.”Insya Allah, nanti setelah IAIN menjadi UIN kita akan mekarkan lagi pengembangan kelembagaan dan penambahan fakultas dan program studi yang lain. Kita juga merespon baik ketika beliau menyingung soal Fakultas Kedokteran. Kita akan kaji kebutuhan masyarakat, karena ini peluang yang diberikan oleh beliau, apabila sampai terbentuk UIN kita akan membangun fakultas lain termasuk yang disampaikan pak menteri,”pungkasnya. (*)
Penulis : Redaksi
Editor. : S.S.Suhara