KEPALA Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Maluku Utara Amar Manaf secara resmi melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Dhamma Siloka Ternate pada Sabtu (22/2/2025).
Dengan pembangunan tersebut, menjadi sebuah babak baru dalam dunia pendidikan dan pelatihan keagamaan Buddha di Provinsi Maluku Utara.
Kakanwil pada kesempatan tersebut berharap Pusdiklat ini nantinya menjadi simbol bagi penguatan pengetahuan agama Buddha sekaligus jembatan harmoni antaragama di wilayah ini. Pusdiklat ini tidak hanya dirancang untuk mempersiapkan peserta didik dalam menguasai ajaran agama Buddha, tetapi juga menjadi ruang bagi pembentukan karakter dan pengembangan wawasan universal yang inklusif.
Selain itu, H. Amar mengatakan pembangunan Pusdiklat Dhamma Siloka ini adalah langkah strategis untuk memastikan generasi muda Buddha tidak hanya memahami ajaran agamanya secara mendalam, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bisa menjadi wadah pembentukan karakter yang selaras dengan ajaran agama Buddha.
Lebih lanjut, Kakanwil berharap kehadiran Pusdiklat ini tidak hanya bermanfaat bagi umat Buddha, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Melalui pengembangan program-program seperti pembelajaran bahasa asing dan kegiatan lintas agama, Pusdiklat ini diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan yang inklusif dan mendorong kerukunan antaragama.
“Kami ingin Pusdiklat ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan agama dapat menjadi alat pemersatu, bukan pemecah”, ujar Kakanwil.
Sementara itu, Marsam selaku Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Malut dalam laporannya mewakili ketua panitia menyampaikan, pada tahap pertama ini Pusdiklat Dhamma Siloka Ternate ini akan dibangun dua lantai yang ditaksir akan menelan biaya sebesar ± Rp. 1.381.037.000,- (Satu miliar tiga ratus delapan puluh satu juta tiga puluh tujuh ribu rupiah). Yang mana lantai dasar disamping untuk ruang belajar juga bisa digunakan sebagai ruang serba guna, sedangkan lantai dua dikhususkan untuk Kuti atau Kamar Para Bhikhhu/Acarya.
“Kami percaya Pusdiklat ini akan menjadi tempat di mana semua orang, tanpa memandang agama, bisa belajar dan tumbuh bersama. Oleh karena itu, anggaran sebesar tersebut diatas, diharapkan dapat terwujud melalui Penggalangan Dana Dari Donatur Baik Donatur Swadaya Umat dan Donatur dari Instansi Pemerintah,”harap Marsam.
Dengan semangat kolaborasi dan toleransi, Pusdiklat Dhamma Siloka Ternate siap menjadi mercusuar pendidikan dan kerukunan antaragama. Kehadirannya tidak hanya akan memperkaya khazanah keagamaan di Maluku Utara, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa perbedaan agama dapat menjadi kekuatan untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan berpengetahuan.(*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara