Kenangan Indah di Forum Rakor Regional MN KAHMI di Ternate

Oleh : Mohtar Umasugi dan M. Natsir Sangadji

SEBAGAI seorang yang lahir dan besar dengan nilai-nilai HMI, kehadiran saya di Forum Rakor Regional MN KAHMI di Ternate bukan sekadar memenuhi undangan, tetapi menjadi momentum bernilai dalam perjalanan intelektual dan emosional saya. Ternate, kota bersejarah yang pernah menjadi pusat peradaban rempah dunia, kini menjadi saksi pertemuan para alumni HMI lintas generasi. Aura persaudaraan dan semangat kebangsaan begitu kental terasa sejak hari pertama forum dimulai.

Di ruang sidang yang penuh dengan para cendekiawan, politisi, akademisi, dan pengusaha alumni HMI, saya merasakan denyut kebersamaan yang kuat. Diskusi berjalan hangat, sesekali diselingi canda yang mengingatkan kami pada masa-masa kaderisasi di komisariat. Forum ini bukan hanya ajang evaluasi program dan konsolidasi organisasi, melainkan panggung untuk merajut kembali komitmen kolektif: mengabdi untuk umat dan bangsa.

Yang paling membekas bagi saya adalah momen ketika isu percepatan pembangunan kawasan Indonesia Timur menjadi topik sentral. Suara-suara kritis mengalir deras, menyuarakan keadilan dan pemerataan. Saya menyaksikan bagaimana para alumni, dengan latar belakang yang berbeda, menyatukan gagasan demi satu tujuan besar: menjadikan Indonesia Timur sebagai lokomotif peradaban, bukan sekadar halaman belakang republik.

Rakor Regional ini bukan sekadar forum silaturahmi, tetapi memiliki arti strategis bagi masa depan kawasan timur Indonesia. Pertama, forum ini menghadirkan perspektif kolektif alumni HMI dalam mempercepat pembangunan wilayah timur, yang selama ini menghadapi kesenjangan ekonomi dan infrastruktur. Kedua, forum ini menjadi ruang konsolidasi untuk memetakan peran strategis alumni dalam mendorong kebijakan publik yang berpihak pada daerah tertinggal. Dengan jejaring alumni yang kuat, gagasan besar yang lahir di forum ini berpotensi diimplementasikan melalui kanal legislatif, eksekutif, hingga dunia usaha.

Selain itu, forum ini menegaskan posisi KAHMI sebagai think tank regional yang mampu memberikan rekomendasi kebijakan berbasis data, bukan sekadar retorika. Indonesia Timur membutuhkan terobosan untuk menjawab tantangan konektivitas, investasi, dan sumber daya manusia. Rakor Regional KAHMI di Ternate membuka jalan untuk kolaborasi lintas sektor yang konkret.

Di luar forum, Ternate menyuguhkan pesona yang memanjakan mata dan menenangkan jiwa. Senja di tepi pantai, dengan latar Gunung Gamalama yang megah, menjadi pelengkap kebahagiaan. Dalam setiap obrolan santai di warung kopi, saya menemukan kembali makna solidaritas yang tulus—bahwa di balik jabatan, status, dan gelar, kita tetap saudara dalam satu rumah besar bernama KAHMI.

Kenangan ini akan selalu hidup dalam ingatan saya. Sebuah pengalaman yang tidak hanya memperkuat ikatan persaudaraan, tetapi juga meneguhkan komitmen untuk terus berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa. Ternate telah menjadi saksi, bahwa persatuan alumni HMI adalah energi besar yang mampu menembus sekat perbedaan untuk melahirkan perubahan.

Salam hormat dan doa buat seluruh delegasi MW dan MD KAHMI semoga kembali sampai ke tujuan dengan selamat, serta terima kasih kepada MW KAHMI Maluku Utara yang tak terhingga atas pelayanan yang santunan dan persaudaraan, insya Allah bertemu lagi di lain kesempatan

Bandara Sultan Babullah Ternate: 25 Agustus 2025.(*)

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *