Kaleidoskop IAIN Ternate 2025: Resmi Buka Program Doktor Hingga FEBI dan FTIK Kembali Raih Akreditasi Unggul

Papan nama kampus Institut Agama Islam Negeri Ternate. Foto: Hilman Idrus

MENGAWALI tahun 2025, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd menegaskan komitmennya men-drive IAIN Ternate  meraih status Universitas Islam Negeri Sultan Baabullah (UIN SUBA) Ternate.

Komitmen tersebut dibuktikan dengan mendorong setiap pimpinan fakultas dan Direktur Pascasarjana di IAIN Ternate untuk menaruh perhatian terhadap peningkatan kualitas layanan akademik dan mendongkrak kualitas mahasiswa, serta mengusung target meraih akreditasi unggul pada setiap program studi.

Menurut dia, untuk mewujudkan impian sivitas akademika IAIN Ternate, serta masyarakat Maluku Utara. Alih status. Praktis harus mengusung optimis tinggi dan mengatur langkah serempak untuk menghadirkan perubahan. Karena tapakan satu tahap akan menentukkan langkah pada tahap selanjutnya.

Di tengah harapan menggenggam impian tersebut, langkah IAIN Ternate dan seluruh perguruan tinggi di Indonesia terantuk dengan skema penghematan anggaran yang digulirkan pemerintah.
Kebijakan penghematan anggaran memang tak lazim seperti situasi yang dilalui pada setiap tahun, walaupun begitu kebijakan tersebut disikapi dengan langkah taktis dan target serta orientasi yang tepat demi merespon kebijakan pemerintah secara maksimal.

Walaupun menghadapi kebijakan penghematan anggaran, tetapi semangat keluarga besar IAIN Ternate terus nyala demi satu impian: alih status ke UIN Sultan Baabullah Ternate.

Dengan semangat tinggi, Rektor IAIN Ternate mengharapkan para Dekan dan Direktur Pascasarjana serta seluruh pimpinan unit tampil sebagai sentral tentakel untuk mengontrol dan menggerakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan bekerja secara maksimal demi target yang telah dicanangkan: tingkatkan kualitas layanan akademik dan mendongkrak kualitas mahasiswa.

Harapan yang digaungkan di awal 2025 untuk menghadirkan perubahan secara gradual demi memantapkan langkah transformasi, juga dibumbui fakta, satu persatu tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan memasuki masa purna bakti/pensiun.

Seperti pada awal Januari 2025, atau tepat pada momen Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama tahun  2025: Dua tenaga kependidikan dan satu tenaga pendidik resmi purna bakti. Ketiganya adalah Kepala Sub Bagian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Fatmawati Madjodjo, S.PdI dengan masa pengabdian 28 tahun 4 bulan, dan Dra Nuraini Kamaluddin, M.Ag tenaga pengajar di fakultas Tarbiyah dengan masa kerja 33 tahun 6 bulan, serta Nona Djoronga, staf pada Sub Bagian Tata Usaha, Perlengkapan dan Rumah Tangga yang telah menjalani masa kerja selama 30 tahun 10 bulan.

Saat melepaskan ketiga ASN tersebut, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail menyampaikan bahwa ketiga ASN tersebut sebenarnya masih sangat dibutuhkan di IAIN Ternate, hanya saja pengabdian setiap ASN terantuk dengan peraturan.

Ia menegaskan, dalam peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS menyebutkan bahwa usia 58 tahun bagi pejabat administrasi, pejabat fungsional ahli muda, pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional keterampilan; dan 60 tahun bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional madya; serta 65 tahun bagi PNS yang memangku pejabat fungsional ahli utama.

“Kita tentu masih merindukkan mereka bertiga tetap berada di tengah-tengah kita, dalam rangka untuk kemajuan IAIN Ternate, tapi pengabdian itu ada batasnya, usia kita juga dibatasi, dan perjalanan karir kita juga dibatasi sesuai aturan yang berlaku,” ucapnya, Jum’at (3/1/2025).

“Atas nama pimpinan dan seluruh sivitas akademika, menyampaikan terima kasih atas pengabdian, loyalitas dan tanggungjawabnya serta kebersamaannya dalam mengarungi perjalanan kampus IAIN Ternate,” imbuhnya.

Setelah resmi melepaskan tiga ASN yang purna tugas, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail bersama ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) IAIN Ternate, Dr Harwis Alimuddin, Lc., M.H.I menyerahkan bantuan studi kepada mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

Pemberian bantuan studi dengan tujuan untuk membantu dan men-support mahasiswa, agar tetap mengusung semangat dalam menimba ilmu di IAIN Ternate. Mahasiswa yang mendapat bantuan studi dari UPZ IAIN Ternate berjumlah 35 mahasiswa terdiri dari mahasiswa pada empat fakultas di IAIN Ternate, yakni fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) sebanyak 17 mahasiswa.

Sementara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 12 mahasiswa, Fakultas Syariah, 4 mahasiswa dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 2 mahasiswa.“35 Mahasiswa yang mendapat bantuan studi dari UPZ, mulai dari semester II sampai 8, dan minimal harus kantongi IPK 3,00, serta menunjukkan surat keterangan tidak mampu dari pihak kelurahan atau desa,” terang Ketua UPZ IAIN Ternate Harwis Alimuddin, Jum’at (1/3/2025).

“Kami juga meminta kepada mereka (mahasiswa penerima bantuan studi, red) harus membuat surat keterangan tidak menerima beasiswa dari pihak mana pun. Ini menjadi rujukan bagi kami untuk memberi bantuan studi,” sambungnya.

Setelah bersama ketua UPZ menyerahkan bantuan studi untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail menyampaikan apresiasi kinerja Kepolisian
Daerah (Polda) Maluku Utara.

Menurut dia, sepanjang pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Maluku Utara, Polda Malut bekerja sangat baik, serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Kinerja yang ditunjukkan Polda Malut, kata dia, patut diapresiasi, serta harus didukung agar kondisi Maluku Utara tetap aman dan damai.

“Harus diapresiasi, karena pihak kepolisian dalam hal ini Polda Maluku Utara bekerja sangat baik sepanjang tahun politik 2024, serta menjaga perayaan natal dan tahun baru 2025,” kata Radjiman, Minggu (5/01/2025).

Dia mengharapkan, situasi kamtibmas yang secara umum dalam keadaan aman dan tertib sepanjang tahun 2024 nantinya berlanjut di 2025.“Mari kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, serta tetap menjunjung kerukunan sepanjang tahun 2025,” pintanya.

Kembali ke kampus, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail merespon kebijakan penghematan anggaran yang digulirkan pemerintah. Kebijakan tersebut mengacu pada surat edaran dari Sekretaris Jenderal Kementerian Agama No 12 tahun 2025 tentang efesiensi anggaran Kementerian Agama tahun 2025 dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama.

Sehingga Rektor IAIN Ternate mengambil langkah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah pada setiap Jum’at untuk menindaklanjuti edaran dari Kementerian Agama terkait efesiensi anggaran.“WFH memang berlaku pada setiap Jum’at, tapi dari Senin sampai Kamis, pekerjaan dilakukan seperti biasa, yakni dilakukan di kampus,” kata Radjiman, Jum’at (14/3/2025).

Tepat pada bulan ramadan, sebuah momen keakraban terbentuk di kampus IAIN Ternate, setelah kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara memutuskan menggelar acara silahturami dan buka bersama dengan sivitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, yang berlangsung di auditorium IAIN Ternate, Jum’at (21/3/2025).

Agenda silahturahmi yang dikemas dalam acara ramadan berkah (Rabbani) tersebut, selain dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara Dwi Putra Indrawan besera jajaran pimpinan Bank BI Maluku Utara, juga turut hadir wakil gubernur Maluku Utara H Sarbin Sehe, Rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd dan para wakil rektor dan Kepala Biro AUAK Syami Muhamad, serta ketua MUI Maluku Utara H Samlan Ahmad dan sejumlah pimpinan organisasi keagamaan di kota Ternate.

Acara silahturahmi diawali dengan sosialisasi Quick Response Code Indonesia (QRIS), dan Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah). Setelah acara sosialisasi, dilanjutkan dengan penampilan para santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ternate membawakan lagu religi untuk menghibur para tamu undangan.

Setelah penampilan para santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ternate, dilanjutkan sambutan yang disampaikan Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail, M.Pd, serta sambutan dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara Dwi Putra Indrawan, dan dilakukan sesi foto bersama Rektor IAIN Ternate dan jajaran pimpinannya bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara Dwi Putra Indrawan dan wakil gubernur Malut H Sarbin Sehe dan pimpinan organisasi keagamaan.

Sementara itu di fakultas tarbiyah, Dekan Dr Sahjad M Aksan, M.Phil menegaskan setelah program studi pendidikan agama Islam (PAI) meraih akreditasi unggul di tahun 2024, pihaknya kembali melakukan Re-Akreditasi untuk program studi pendidikan guru madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Dia mengatakan, Asesmen Lapangan (AL) dilakukan dua asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik), yakni Dr Moh. Arif, M.Pd dari Universitas Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur dan Prof Dr Edhy Rustan, M.Pd dari IAIN Palopo Sulawesi Selatan, yang berlangsung di kampus IAIN Ternate pada 5-6 Maret 2025.

Dia mengungkapkan, masa berlaku akreditasi prodi PGMI berakhir pada tahun 2026 mendatang. Walaupun menyisakan satu tahun lagi, namun pihaknya sangat responsif, dengan mengambil langkah ikhtiar untuk mengajukan Re-Akreditasi lebih awal, agar penyiapan dokumen berjalan lebih maksimal.

Selain prodi PGMI, pihaknya juga mengajukan dokumen Re-Akreditasi untuk 3 program studi, yakni prodi pendidikan bahasa Arab (PBA), manajemen pendidikan Islam (MPI), dan tadris Biologi.
Dari empat prodi tersebut, setelah diajukan dokumen borang akreditasi, pihak Lamdik menetapkan terlebih dahulu melakukan asesmen lapangan untuk prodi PGMI di awal Maret 2025.

“Akreditasi prodi merupakan kewajiban, jadi walaupun masa berlaku akreditasi prodi PGMI berakhir di tahun 2026 mendatang, namun selaku pimpinan fakultas, kami memutuskan untuk bergerak cepat merespon dengan menyiapkan dokumen borang dan mengajukan ke Lamdik,” terangnya, Jum’at (7/3/2025).

“Kalau dokumen borang semuanya kami submit di bulan Desember 2024,” imbuhnya.

Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Dekan Dr Abu Sanmas, M.H dan keluarga besar FEBI IAIN Ternate senyum bangga setelah dua mahasiswi mereka mencatatkan prestasi di event Essai Economic Development Competition (EDC) 2025 yang berlangsung pada 6-18 Maret 2025 di Kampus II Unkhair, Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, kota Ternate.

Kedua mahasiswa tersebut yakni, Hasriyati Fatmona mahasiswi semester 8 dari program studi Perbankan Syariah (PBS) dan Nazwa Yusri dari prodi Ekonomi Syariah (EKS) yang juga tercatat sebagai mahasiswi semester 8.

Keduanya ditetapkan sebagai peraih juara 1, setelah karya tulis berjudul Dinamika Pasar Keuangan dan Perbankan Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Analisis Empiris dengan Pendekatan VECM, berhasil lolos seleksi dan melewati tahapan presentasi di hadapan dewan juri.

Sementara di seberang pulau, tepat di kota Tidore Kepulauan, Mahasiswa fakultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD) bersama dosen mereka melakukan kunjungan ke kedaton kesultanan Tidore pada Minggu (27/4/2025).

Dalam kunjungan tersebut, selain bertujuan bersilahturahmi dengan perangkat adat kesultanan Tidore, mereka juga menggelar acara bedah buku Borero Gosimo bersama Jojau kesultanan Tidore Amin Faroek.

Dosen pembimbing mahasiswa FUAD, Usman Nomay mengatakan, kunjungan ke kedaton Tidore agar mahasiswa mengetahui cerita-cerita tentang sejarah kesultanan Tidore, terlebih kiprah sultan Sultan Saidul Jehad Muhammad el Mabus Amirudin Syah Kaicil Paparangan atau Sultan Nuku dan Sultan Zainal Abidin Syah.
“Ada dua agenda dalam kunjungan ke kedaton kesultanan Tidore, yaitu silahturahmi dan bacarita buku,” katanya.

“Mereka (mahasiswa, red) juga berkunjung dan melihat dari dekat makam sultan Nuku dan sultan Zainal Abidin Syah,” imbuhnya.

Selain perhatian terhadap peningkatan kualitas mahasiswa dan layanan akademik, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail terus membangun kerja sama dengan sejumlah pihak untuk mendukung visinya mewujudkan SDM unggul di Maluku Utara melalui kampus IAIN Ternate.

Salah satu kerja sama yang diwujudkan pada tahun 2025 adalah dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah, dari kerja sama tersebut melahirkan kesepakatan pemberian bantuan studi untuk mahasiswa IAIN Ternate asal Halmahera Tengah. Kerja sama yang diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), berlangsung di hotel Sahid Bela Ternate, Jum’at (25/4/2025) siang.

Penandatanganan MoU yang dilakukan Bupati Halteng Ir Ikram Malan Sangadji, M.Si dengan para pimpinan Perguruan Tinggi, disaksikan oleh sejumlah anggota DPRD dan para pimpinan SPKP Halteng.

Rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd menuturkan pemberian bantuan pendidikan dan biaya pembangunan bagi mahasiswa asal Halteng, dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Halteng, yakni dengan tujuan peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan masyarakat yang berbudi pekerti, cerdas dan beriman.“MoU dengan Pemda Halteng pada prinsipnya untuk pengembangan SDM di Halteng,” katanya.

Menurut dia, Pemkab Halteng sangat antusias untuk mengembangkan SDM di Halteng, sehingga pihaknya juga merespon positif terhadap langkah tersebut, dengan berharap masyarakat Halteng harus memanfaatkan kesempatan pemberian bantuan studi untuk mendorong putra putri dari Halteng untuk melanjutkan studi di IAIN Ternate.

“Kami melihat bupati sangat antusias untuk melakukan pengembangan SDM di Halteng, jadi kami juga sangat merespon atas niat baiknya tersebut, sehingga kami berharap secepatnya terealisasi agar dapat memberi kemudahan kepada putra daerah asal Halteng untuk melanjutkan studi di IAIN Ternate,” terangnya.

Di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) bersama Sanggar Marimoi IAIN Ternate, serta ikatan pelajar dan mahasiswa Sidanga (IKPSMS) kecamatan Kasiruta Barat, Halmahera Selatan menggelar diskusi bertajuk Nonako Diri di White House Coffe lingkungan Toloko kelurahan Sangaji Utara, kota Ternate, Kamis (1/5/2025).

Diskusi yang berlangsung pada pukul 20.00 wit tersebut, menghadirkan guru besar bidang fikih Siyasah IAIN Ternate Prof Dr H Jubair Situmorang, M.Ag, serta dosen FUAD IAIN Ternate Usman Nomay, S.Ag., M.Ag sebagai pemateri.

Prof Dr H Jubair Situmorang mengatakan kegiatan diskusi yang digagas Dema  FUAD IAIN Ternate patut diapresiasi, lantaran disaat diskusi mahasiswa tidak lagi berjalan secara rutin, terlebih saat ini anak muda memanfaatkan kafe hanya sebagai tempat nongkrong tanpa menghadirkan manfaat, justru Dema FUAD IAIN Ternate tampil menginspirasi.

“Justru di sini (White House Coffe, red) dilakukan kajian rutin dengan berbagai tema menarik terkait peristiwa atau momentum, hal ini bagi saya sangat menarik,” katanya.

Tepat pada Rabu (7/5/2025) siang, Sivitas Akademika IAIN Ternate tersentak dengan kabar gembira. Kabar gembira datang dari fakultas tertua di IAIN Ternate. Fakultas Tarbiyah.

Siang itu, senyum semringa terpancar di wajah Dekan dan para unsur pimpinan, serta keluarga besar Fakultas Tarbiyah, lantaran mereka kembali meraih akreditasi unggul untuk dua program studi, yakni prodi pendidikan guru madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan prodi manajemen pendidikan Islam (MPI).

Informasi soal kepastian dua prodi tersebut memperoleh status unggul, setelah Dekan FTIK IAIN Ternate Dr Sahjad M Aksan, M.Phil menerima salinan keputusan dari lembaga akreditasi mandiri kependidikan (LAMDIK).

“Iya, tepat pukul 14.30 wit, kami mendapat kiriman SK dari Lamdik, yaitu SK bernomor 584/SK/Lamdik/Ak/S/V/2025 tertanggal 6 Mei 2025 yang menerangkan perihal prodi PGMI meraih akreditasi unggul dengan nilai 364. Sementara SK dengan nomor 602/SK/Lamdik/Ak/S/V/2025 untuk prodi MPI yang mengantongi nilai 362,” terang Dekan FTIK Sahjad M Aksan.

“Dua prodi (MPI dan PGMI, red) ini menambah catatan akreditasi unggul di FTIK IAIN Ternate, jadi saat ini kami telah memiliki 3 prodi dengan akreditasi unggul” katanya.

Dia menjelaskan, berawal dari komitmen untuk meraih akreditasi unggul pada setiap prodi, kemudian diperkuat dengan kerja sama tim dalam melakukan kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi untuk memaksimalkan produktivitas kerja sepanjang pelaksanaan Re-Akreditasi.

“Jadi, dari komitmen dan kerja sama inilah, kami memandang sebagai kunci sukses fakultas tarbiyah meraih akreditasi unggul pada prodi PAI, PGMI dan MPI,” terangnya.

Setelah menanti sekian lama, akhirnya status 12 pegawai honorer menemui titik terang, kepastian soal status tersebut, saat mereka resmi mengantongi SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama Tahap 1 Formasi Tahun 2024.

Mereka dilibatkan pada acara pelantikan secara nasional yang digelar secara virtual atau zoom meeting, yang dipusatkan di auditorium IAIN Ternate, senin (26/5/2025).

Kedua belas PPK IAIN Ternate yang ikut dilantik oleh Menteri Agama Prof Dr H Nasaruddin Umar yakni, Fadilah Yunan (Staf administrasi pada Satuan Pengawasan Internal IAIN Ternate), Sahrani Adarrudin (Staf administrasi pada Fakultas Tarbiyah), Djuwita Aulad (Staf administrasi pada Unit Lembaga Penjaminan Mutu), Munira Darmin (Staf administrasi pada Subbag TU, Perlengkapan dan Rumah Tangga), Nurul Zarina Rajak (Staf administrasi pada program pascasarjana), Muhdar Buba (Tenaga pendidik pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam), Asmiraty (Tenaga pendidik pada fakultas Tarbiyah).

Hastuti Etlegar (Staf administrasi pada Subbag TU, Perlengkapan dan Rumah), Rudman Tioni (Staf administrasi pada Fakultas Tarbiyah), Sumiyati Ali (Staf administrasi pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah), Salman Alvarizi Upuolat (Staf administrasi pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah), dan Faliyani K. Hirto (Staf administrasi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam).
Pada kesempatan tersebut, Menag Prof H Nasaruddin Umar mengucapkan selamat kepada PPPK yang dilantik, serta mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto atas kepeduliannya dalam rekrutmen PPPK di Kemenag.

“Hari ini saudara-saudara secara resmi menjadi pegawai Kemenag, sebagaimana amanat undang-undang dan peraturan pemerintah,” kata Menag Prof H Nasaruddin Umar.

Dia menjelaskan, pengangkatan PPPK merupakan proses panjang yang sangat berkesan dan tidak akan dilupakan oleh PPPK Tahap 1 Formasi Tahun 2024. Untuk itu, lanjut Menag, setelah dilantik, semua PPPK Kemenag dituntut menghadirkan kinerja terbaik serta tampil sebagai panutan masyarakat.

“Jadi, sebagai ASN Kemenag, kita semua dituntut menjadi panutan, bukan hanya pada pelaksanaan tugas di kantor, tetapi selama 24 jam kita harus tampil sebagai teladan dan panutan,” tegasnya.

Menag juga mengharapkan kepada PPPK Tahap 1 Formasi Tahun 2024 yang telah dilantik harus senantiasa menjaga nama baik kementerian agama. Karena, Kemenag, kata dia, merupakan salah satu kementerian yang posisinya sangat penting dan selalu mendapat perhatian dari masyarakat.

Di FEBI IAIN Ternate, saat berlangsung perayaan Milad ke-8 prodi MKS, Dekan Dr Abu Sanmas, M.H menyampaikan saat ini hanya satu-satunya prodi yang bisa bersaing dengan prodi tertua (prodi PAI) di Fakultas Tarbiyah saat pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru (PMB) pada setiap tahun adalah prodi Manajemen Keuangan Syariah (MKS).

Menurut dia, prodi MKS memancarkan aura yang berbeda dari seluruh prodi, sehingga memantik begitu banyak calon mahasiswa baru menjatuhkan pilihan pada prodi MKS di setiap tahun.“Minat masyarakat pada prodi MKS di setiap tahun mengalami perkembangan yang signifikan dan bersaing dengan prodi-prodi tertua di IAIN Ternate,”ujarnya.

Pada perayaan Milad ke-8, prodi MKS FEBI IAIN Ternate juga dirangkaikan dengan 3 kegiatan penting, yakni seminar dan wokshop, dan business plan competition (BPC) serta menyantuni anak yatim di panti asuhan Al-Maun Koloncucu Ternate Utara.

“Yang masuk dalam grand final BPC yakni Universitas Negeri Semarang, Universitas Pertambangan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Universitas Khairun Ternate, Polteknik Negeri Jakarta, MAN 1 Kota Ternate, SMA MANTIYAH Bekasi Jawa Barat,” ungkap ketua panitia perayaan Milad ke-8 prodi MKS, Yanti Marasabessy, Rabu (28/5/2025).

Setelah mengabdi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, pada tahun 1991 silam. Tepat pada 1 Juli 2025 Prof Dr M Djidin, M.Ag secara resmi mengakhiri pengabdiannya.

Sepanjang pengabdiannya, Prof M Djidin berkontribusi besar untuk kemajuan IAIN Ternate dan mendidik generasi muda Maluku Utara di bidang keagamaan.
Selama 33 tahun mengabdi di IAIN Ternate, akademisi kelahiran desa Sepang Lembang-Lembang, Kecamatan Tinambung, Poliwali Mandar, Sulawesi Barat ini, bakal selalu dikenang sepanjang sejarah perjalanan IAIN Ternate.

Prof M Djidin merupakan salah satu dosen senior, yang terus menggeliat dengan semangatnya dalam mendidik mahasiswa di IAIN Ternate. Puluhan tahun ia menancapkan jejak-jejak langkah yang menginspirasi sivitas akademika IAIN Ternate, serta menghadirkan ribuan kisah yang menjadi selimut sejarah untuk IAIN Ternate.

Suami dari almarhumah Dra Sitti Amaliah ini, merupakan salah satu akademisi yang memberi pengaruh dahsyat bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di IAIN Ternate. Sehingga tak jarang mahasiswa menyebutnya sebagai sosok yang memberi inspirasi untuk mereka.

Selain menjalankan tugas pokok sebagai pendidik, mantan dekan fakultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD) IAIN Ternate periode 2014-2017 ini,  juga tak henti-hentinya mengulum senyum optimis untuk mengkonstruksi karakter mahasiswa, menguatkan sumbuh rasa, serta membekali mahasiswa dengan ilmu yang banyak, agar IAIN Ternate pada setiap tahun melahirkan generasi unggul di Maluku Utara, serta menaruh harap IAIN Ternate terus bergerak menyongsong kemajuan seperti kampus-kampus keagamaan pada umumnya.

“Sebagai dosen, guru, sekaligus orangtua kalian, saya menitip pesan dan harapan. Jadilah sarjana yang Ikhlas, rendah hati, dekat kepada masyarakat, tidak pernah berhenti belajar, dan jangan sombong terhadap orang lain dan terhadap diri kalian, jangan pernah melupakan jasa orangtua dan orang-orang yang pernah membantu kalian sekecil apapun,” pesannya kepada mahasiswa FUAD IAIN Ternate pasa suatu kesempatan di tahun 2014 silam.

Dedikasi dan loyalitas Prof M Djidin memang selalu tercurah untuk IAIN Ternate, kiprahnya sebagai akademisi juga sangat menginspirai banyak orang, terlebih generasi muda di kampus ini; baik untuk mahasiswa strata satu (S-1), maupun mahasiswa di program pascasarjana IAIN Ternate.

Prof M Djidin memang tak pernah kenal Lelah mendidik dan membina mahasiswa, serta mengedukasi masyarakat dengan pesan-pesan moral; baik melalui kegiatan ceramah keagamaan, serta konsisten menulis untuk mencerahkan masyarakat melalui platform digital.

Soal edukasi masyarakat melalui tulisan pada platform digital, akademisi yang hobi menonton pertandingan sepak bola ini, memang terus mengibarkan semangat menyapa publik dengan tulisan-tulisannya.
Ia senantiasa menderaskan ilmunya melalui tulisan pada platform digital dengan beragam tema menarik, yang membuat publik menaruh respek lantaran tercerahkan dengan ilmu pengetahuan yang ia sampaikan.

“Smartphone tidak hanya dapat digunakan sebagai media pembelajaran, tetapi melalui smartphone, kita juga dapat menyampaikan hal-hal yang bermanfaat untuk publik, dan juga melalui smarphone kita manfaatkan untuk bertukar pikiran, serta sharing pengetahuan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Temu Alumni STAIN/IAIN Ternate 2025 menegaskan bahwa pelaksanaan temu STAIN/IAIN di tahun 2025 merupakan momentum penting dalam rangka merumuskan gagasan soal pengembangan IAIN ke depan.

Dia mengungkapkan, pelaksanaan temu alumni STAIN/IAIN Ternate yang akan digelar pada 5 sampai dengan 6 Juli 2025, menghimpun alumni lintas generasi. Selain itu, pelaksanaanya  dipusatkan pada dua lokasi yakni pada 5 juli digelar kegiatan jalan sehat mulai dari Lapangan Ngaralamo Salero dan titik Finis di kampus IAIN kemudian dilanjutkan lomba serta symposium bertema “Kiprah Dalam Transformasi Alumni IAIN Berbasis Masyarakat Islam kepulauan”.

Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail menuturkan, pelaksanaan kegiatan reuni alumni STAIN/IAIN Ternate pada tahun 2025 ini, dinilai merupakan momentum yang tepat bagi sivitas akademika dan para alumni IAIN Ternate menyatukan gagasan soal pengembangan kampus IAIN Ternate.

Dia menyebut, reuni alumni tidak hanya sebagai ajang temu kangen, melainkan ada agenda besar yang menjadi perhatian bersama, yakni membahas terkait peran alumni untuk berkontribusi terhadap almamater tercinta.

“Prinsipnya, pada momentum reuni ini, kita melakukan kolaborasi dan sinergi dengan para alumni yang memiliki jejaring yang luas, dalam rangka membangun kampus IAIN Ternate,” terang Radjiman.

“Sebagai alumni, kita tentu punya pandangan yang sama, yakni membangun serta memajukan kampus ini secara bersama-sama, untuk menuntaskan impian para pendiri IAIN Ternate,” sambungnya.
Tepat pada sabtu (5/7/2025) hari pertama temu alumni STAIN/IAIN Ternate dihadiri lebih dari 800 alumni dan berlangsung meriah.

Acara yang menghimpun alumni STAIN/IAIN Ternate lintas generasi yang tersebar di berbagai provinsi itu, diawali dengan jalan sehat yang berlangsung pada pukul 07.00 wit dari kedaton kesultanan Ternate, kelurahan Soasio, Ternate Utara, menuju ke kampus IAIN Ternate.

Sementara di kampus, para alumni melakukan chek up kesehatan dan melakukan donor darah, serta menggelar testimoni yang disampaikan oleh para alumni, seperti ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Sula, H. Ahkam Gajali, S.Ag, Wakil Bupati Halmahera Utara, Dr Kasman Hi Ahmad, M.Pd, Anggota DPRD Maluku Utara, Dr Muhammad Abusama.

Bupati Kabupaten Halmahera Timur, Drs. Ubaid Yakub, MPA, Ketua Pengadilan Agama Soasio Tidore, Dr. Zahra Hanafi, S.HI.,M.H, Ketua KPUD Maluku Utara, Mohtar Alting, S.HI, Kakanwil Agama Maluku Utara, Drs Amar Manaf, M.Si, Rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd dan Wakil Gubernur Maluku Utara, H Sarbin Sehe, S.Ag., M.Pd

Seusai pelaksanaan testimoni alumni, temu alumni STAIN/IAIN Ternate dilanjutkan dengan acara simposium tentang kiprah alumni dalam transformasi IAIN Ternate berbasis Islam kepulauan yang berlangsung di auditorium IAIN Ternate.

Pada acara simposium, pihak panitia menghadirkan sejumlah alumni di antaranya, Wakil Gubernur Maluku Utara, H Sarbin Sehe, S.Ag., M.Pd. Kakanwil Agama Maluku Utara, Drs Amar Manaf, M.Si, dan Wakil Bupati Halmahera Utara, Dr Kasman Hi Ahmad, M.Pd dan didampingi rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail.

Ketua panitia temu alumni STAIN/IAIN Ternate tahun 2025, Fachry Nahar, S.Ag., M.M mengatakan, acara temu alumni berlangsung meriah dan sukses sesuai harapan. Menurut dia pihak panitia menargetkan acara temu alumni dihadiri 500 alumni, namun saat berlangsungnya acara kehadiran alumni melebihi target, yakni dihadiri lebih dari 800 alumni.

“Yang hadiri acara, selain alumni yang saat ini mengabdi di sejumlah kabupaten kota dan Maluku Utara, juga ada sejumlah alumni dari provinsi lain, seperti dari Ambon, Manado, Gorontalo dan Papua,” terang Fachry.

Pada acara symposium yang berlangsung di Auditorium IAIN Ternate pada Sabtu (5/7/2025) siang tepat pukul 11.00 wit itu, diikuti oleh ratusan alumni STAIN/IAIN Ternate lintas generasi yang tersebar di berbagai provinsi.

Pada kesempatan tersebut, panitia pelaksana temu alumni STAIN/IAIN Ternate menghadirkan sejumlah alumni IAIN Ternate yang saat ini mengemban jabatan publik di Maluku Utara, di antaranya Wakil Gubernur Maluku Utara, H Sarbin Sehe, S.Ag., M.Pd. Kakanwil Agama Maluku Utara, Drs Amar Manaf, M.Si, dan Wakil Bupati Halmahera Utara, Dr Kasman Hi Ahmad, M.Pd dan didampingi rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail.

Acara simposium alumni diawali penyampaian dari rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail terkait arah pengembangan kampus IAIN Ternate, serta terobosan yang dilakukan pada lima tahun terkahir untuk kampus yang berdiri pada tahun 1965 tersebut.

Prof Radjiman Ismail mengatakan, saat ini IAIN Ternate terus berbenah untuk bergerak menyongsong transformasi IAIN menjadi Univeritas Islam Negeri Sultan Baabullah (UIN SUBA). Menurut dia, terobosan ini dilakukan demi menjawab impian para pendiri kampus, dan masyarakat Maluku Utara.

“Saat ini, IAIN Ternate terus melakukan perbaikan dalam rangka untuk kemajuan IAIN Ternate, saya kira tidak bisa kita lupakan jasa para pejuang sebelumnya, oleh dosen-dosen kita, para pemimpin kita sebelumnya dan kemudian sampai saat ini. Dan bapak ibu bisa saksikan bahwa inilah perkembangan IAIN ternate saat ini,” ujar Radjiman.

Radjiman yang juga menjabat sebagai Gam Madodoto di Kesultanan Ternate itu, mengungkapkan, IAIN Ternate telah melakukan transformasi sebanyak tiga kali, di mana sebelumnya kampus ini di bawah naungan IAIN Alauddin Ujung Pandang, kemudian resmi berdiri sendiri menjadi STAIN Ternate pada tahun 1997.

Setelah tranformasi menjadi STAIN, dan melalui berbagai upaya oleh para pemimpin sebelumnya, STAIN Ternate akhirnya beralih status pada tahun 2014 silam menjadi IAIN Ternate.
“Tapi saat ini nama STAIN masih familiar di tengah-tengah masyarakat, saya kira menjadi tanggung jawab alumni harus menjelaskan kepada masyarakat bahwa kampus ini tidak lagi bernama STAIN, melainkan telah berubah menjadi IAIN Ternate,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, setelah transformasi ke IAIN, berbagai upaya telah ditempuh untuk mendorong IAIN bergerak lebih cepat untuk bersaing dengan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) lainnya.

Upaya-upaya tersebut seperti penataan birokrasi kampus, penyediaan lahan dan pembangunan infrastruktur, serta mendorong tenaga pendidik melanjutkan studi pada jenjang doktoral, begitupun juga dengan tenaga kependidikan, dan mengupayakan para tenaga pendidik yang telah memenuhi kualifikasi meraih jabatan guru besar untuk berkonsentrasi meraih jabatan akademik tertinggi tersebut.
“Alhamdulillah, sekarang kita sudah punya rencana melakukan transformasi ke UIN,” katanya.

Dia menjelaskan, perhatian pada alih status memang terantuk berbagai macam persyaratan penting yang dipersyaratkan oleh kementerian agama. Namun, syarat-syarat tersebut, kata dia, mulai dipenuhi, sehingga tinggal menyisakan satu syarat, yakni mendongkrak jumlah mahasiswa.

“Kalau dipotret dari ketersedian lahan, saat ini IAIN Ternate memiliki lahan seluas 2 hektar lebih di kampus I, sementara di kampus II yang berada di kelurahan Gambesi Ternate Selatan, memiliki lahan 2,6 hektar, sedangkan lahan baru di desa Dodinga kecamatan Jailolo Selatan, Halmahera Barat seluas 19,6 hektar,” terangnya.

“Dari syarat ini kita sudah penuhi, dan sarana prasarana, alhamdulillah kita sudah penuhi,” imbuhnya.

Selain menaruh perhatian pada sarana prasarana, guru besar dalam bidang ilmu teknologi pendidikan IAIN Ternate itu menjelaskan, guru besar yang menjadi persyaratan alih status pun menjadi perhatian, lantaran hingga saat ini IAIN Ternate baru memiliki 3 guru besar.

“Kemudian soal SDM, kualifikasi pendidikan juga sudah terpenuhi, kemudian Guru Besar juga yang dipersyaratkan harus 4, saat ini kita punya 3 kemudian 1 pensiun. Sehingga menyisakan 2 orang, dan saat ini kami mendorong sejumlah dosen untuk meraih gelar guru besar,” tuturnya.

Dia mengatakan, soal sejumlah syarat untuk menancapkan langkah ke UIN menurut dia sangat mudah dipenuhi, namun ada satu syarat yang harus butuh konsentrasi penuh yakni terkait peningkatan jumlah mahasiswa.
Menurut dia, saat ini persaingan perguruan tinggi sangat kompetitif dengan menawarkan program studi yang menjanjikan untuk alumni, serta minat masyarakat untuk lanjut studi karena terbentur masalah ekonomi juga menjadi indikator menurunnya minat anak muda lanjut studi.

“Jumlah mahasiswa yang disyaratkan dalam peraturan alih satus yaitu jumlah mahasiswa yang harus dipenuhi adalah 4.632 mahasiswa. Sementara mahasiswa kita sekarang dari 4 fakultas dan program pascasarjana, masih berada pada angka tiga ribu lebih, karena itu, kita masih kekurangan mahasiswa sebanyak 1.200 mahasiswa,” ungkapnya.

“Terkadang yang proses masuk dan keluar, kadang tidak berimbang, yakni keluarnya banyak, tapi masuknya sedikit. Tren menurunnya partisipasi masuk di kampus ini ada beberapa faktor, di antaranya adalah masalah ekonomi,” sambungnya.

Radjiman mengungkapkan, hingga sejauh ini IAIN Ternate terus melakukan terobosan secara terukur, yakni bukan saja menargetkan penambahan jumlah mahasiswa pada setiap tahun, tapi di sisi lain, perhatian penuh dalam menghasilkan alumni yang berkualitas demi menjawab visinya sebagai rektor IAIN Ternate, yakni mencetak SDM unggul di Maluku Utara melalui IAIN Ternate.

Selain itu, hal penting yang juga menjadi perhatian adalah menjamin keberlangungan pendidikan mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu di IAIN Ternate. Langkah ini, kata dia, ditempuh dengan membentuk unit pengumpul zakat (UPZ) yang menghimpun zakat dan sumbangan dari tenaga pendidik di IAIN Ternate, untuk membantu mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu.

“Terkadang mahasiswa kita banyak yang stop di tengah jalan, ketika dikroscek mengapa demikian, ternyata UKT yang jadi masalah, untuk itu langkah yang kami ambil adalah membentuk UPZ. Dan alhamdulillah, walaupun yang berpartisipasi dalam menyumbang ke UPZ sebanyak 60 orang. Dan setiap bulan itu diangka Rp 6 juta lebih, dan tahun 2024 kita telah membantu mahasisw yang kurang mampu itu sebanyak 36 orang,” bebernya.

Radjiman menambahkan, upaya-upaya untuk menjamin kelangsungan pendidikan mahasiswa kurang mampu di IAIN Ternate, juga melalui sejumlah bantuan beasiswa mulai dari beasiswa KIP-Kuliah, beasiswa Bank Indonesia, beasiswa Kemendes PDTT, beasiswa tahfiz, serta bantuan beasiswa dari Pemda.

“Oleh karena itu, saya berharap melalui forum ini, kita menggagas terkait dengan beasiswa alumni,” tandasnya.

Respon terhadap paparan rektor IAIN Ternate, wakil gubernur Maluku Utara H Sarbin Sehe yang juga sebagai alumni IAIN Ternate mengatakan, transformasi IAIN ke UIN memang menjadi cita-cita dan harapan masyarakat Maluku Utara.

Walaupun begitu, dirinya meminta kepada rektor dan jajaran pimpinan harus lebih optimal dalam mewujudkan tata kelola kampus secara baik demi mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat tersebut.
“Oleh karena itu, tata kelola untuk mewujudkan mimpi harus dilakukan dengan baik, melalui syarat-syarat formal, syarat administrasi lainnya, sehingga pada saatnya bisa terwujud impian kita,” pintanya.

Mantan Kakanwil Maluku Utara dan Sulawesi Utara itu, juga melontar solusi terkait cara meningkatkan jumlah mahasiswa di IAIN Ternate, menurut dia, saat ini rektor dan sivitias akademika harus menjejaki kerja sama dengan Kanwil Agama Maluku Utara, agar pihak Kanwil Agama Malut dapat mendorong para aparatur sipil negara (ASN) di lingkung Kanwil Malut untuk melanjutkan studi di IAIN Ternate; baik untuk jenjang S-1 maupun S-2.

“Pak Kanwil Agama Malut punya pasukan yang cukup banyak yang belum S-1 harus didorong ke S-1, begitupun yang S-1 harus diberi motivasi untuk lanjut ke jenjang S-2 IAIN Ternate, sehingga terdata di sistem dan bisa memenuhi jumlah mahasiswa sebagaimana dipersyaratkan untuk memudahkan langkah IAIN menjadi UIN,” katanya.

Wagub berharap, jika IAIN Ternate menuntaskan impian masyarakat maluku utara dengan meraih status UIN, setidaknya harus berpikir untuk pembangunan kampus di ibu kota Sofifi.

Menurut dia, saat ini, pembangunan kampus tidak lagi terkonsentrasi pada gedung yang tinggi dan mewah, dan hanya berada pada satu tempat, melainkan pembangunan kampus juga menyebar di setiap wilayah dan sistem perkuliahan juga harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, di mana proses perkuliahan memanfaatkan teknologi informasi.

“Kita juga berharap kampus ini ke depan juga menggelar proses perkuliahan di Sofifi, Karena dunia digital telah menyatukan kita di berbagai wilayah, sehingga itu kampus tidak mestinya satu tempat. Minimal 3-4 kedepan sudah ada mahasiswa kuliah di Sofifi.” pintanya.

“Karena dengan kecanggihan teknologi saat ini, orang tidak lagi membutuhkan gedung-gedung besar,” imbuhnya.

Wagub juga menyentil terkait kehadiran program studi baru di IAIN Ternate, menurut dia, selain perhatian pada transformasi IAIN ke UIN, aspek terpenting lainnya yang menjadi perhatian adalah IAIN Ternate harus memproyeksikan prodi-prodi apa saja yang harus di hadirkan dalam menjawab pangsa pasar.

“Harus ada prodi-prodi berbasis masa depan, yakni prodi yang menghidupkan orang di masa depan,” cetusnya.

“Seperti program studi yang menjamin setelah lulus kuliah cepat terserap di dunia kerja. Ini yang saya kira harus terus telaah oleh kampus, sehingga animo masyarakat ke IAIN sangat tinggi,” pungkasnya.

Semntara itu, Wakil Bupati Halmahera Utara Dr Kasman Hi Ahmad, mengungkapkan bahwa berdasarkan ketentuan pendirian sebuah univeritas, harus memnuhi 5 syarat penting sebagaimana dipersyaratkan konstitusi.

Menurut dia, jika penting melakukan langkah alih status, harus menitikberatkan pada kebutuhan masyarakat. Untuk itu, dia menyarankan kepada tim alih status harus membuat asesmen yang mendalam, untuk merasionalkan bahwa Maluku Utara benar-benar membutuhkan hadirnya UIN.
“Bahwa memang kampus ini butuh harus alih status ke UIN,” katanya

Mantan Rektor Univeritas Muhammadiyah Maluku Utara, itu juga menekankan soal perhatian pada program studi, dia menilai harus memikirkan secara cermat terkait masa prodi-prodi di IAIN Ternate.
Menurut dia, saat ini harus benar-benar dianlisisi dan diperhatikan, terkait prodi-prodi apa saja yang memiliki masa kejenuhan di atas 20 tahun. Sehingga, harus dapat dipetakan dan dipikirkan untuk dileburkan.

“Seperti prodi sosiologi di fisip yang dinilai sudah mengalami kejenuhan, begitu juga dengan prodi keagamaan, kecuali prodi tersebut dilebur dalam program Dirasah Islamiyah. Kalau seluruh prodi keagamaan disatukan dalam satu program Dirasa Islamiyah, maka dia memiliki konsentrasi yang dibutuhkan untuk kajian-kajian keagamaan di masa depan,” terangnya.

Dia juga menyarankan kepada rektor IAIN Ternate, agar harus memikirkan menghadirkan prodi yang menaruh perhatian pada keahlian, agar IAIN Ternate selalu bersaing dalam dunia kerja. Dan salah satu prodi yang ditawarkan adalah prodi berbasis bisnis ekonomi dan digital.
“Saat ini kampus ditantang oleh digital, karena orang yang tidak sekolah bisa akses teknologi innformasi, nah kira-kira bagaimana didesain dalam sebuah program studi untuk menjawab permasalahan tersebut,” lontarnya.

Untuk mendorong generasi muda melanjutkan studi di IAIN Ternate, dia meminta kepada rektor IAIN Ternate harus membuat terobosan memanfaatkan para alumni dengan pendekatan anak asuh.
Karena, menurut dia, terobosan anak asuh dapat men-drive anak-anak muda setiap tahun melanjutkan studi di IAIN Ternate.
Solusi, saya kira rektor membuat terobosan untuk alumni berpacu dalam mendorong generasi muda melanjutkan studi di IAIN Ternate seperti dengan pendekatan anak asuh.

“Saya kira program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), juga menjadi solusi dalam menjawab kegelisahan sivitas akademika IAIN Ternate soal minimnya mahasiswa,” tandasnya.
Sedangkan Kakanwil Agama Maluku Utara Drs Amar Manaf, M.Si, menegaskan bahwa dirinya siap membantu pihah IAIN Ternate, dan langkah yang ditempuh adalah mendorong ASN di lingkup kemenag Maluku Utara untuk melanjutkan studi di IAIN Ternate.

Dia mengatakan, hingga sejauh ini ada 865 PPPK di Kanwil Kemenag Malut yang belum bergelar S-1, dan jumlah tersebut diupayakan agar dapat melanjutkan studi di IAIN Ternate. Sedangkan ASN yang bergelar sarjana di Kanwil Kemenag Malut, lanjut dia, berjumlah 2.965 orang.
“Kalau untuk memenuhi 1.000 mahasiswa sebagaimana disampaikan rektor IAIN Ternate, saya kira mungkin di atas 80 persen dapat dituntaskan Kanwil Kemenag Malut,” cetusnya.

Hanya saja, dia meminta kepada pihak tenaga pendidik di IAIN Ternate agar jangan mempersulit mahasiswa, lantaran secara status ASN dari Kanwil Kemenag Malut terikat dengan pekerjaan sebagai abdi negara, yang dituntut selain melanjutkan studi, di sisi lain mereka juga konsentrasi pada tugas pokoknya.

“Seperti berilah kemudahan saat melakukan pendaftaran, dan tidak perlu ke kampus, begitupun soal kemudahan dalam hal UKT, karena rata-rata PPPK memiliki pendapatan ttidak sama seperti ASN pada umumnya,” ujarnya.

“Kalau hal ini diberi kemudahan oleh Perguruan Tinggi, saya siap bertarung untuk memenuhi harapan rektor IAIN, jadi ini bagian dari saya selaku alumni untuk ikut memecahkan persoalan yang dihadapi IAIN Ternate, sekaligus memudahkan langkah IAIN bertransformasi menjadi UIN,” pungkas Amar.

Setelah sukses menggelar sejumlah kegiatan pada hari pertama temu alumni STAIN/IAIN Ternate pada Sabtu (5/7/2025) yang berlangsung di kampus IAIN Ternate.
Panitia temu alumni STAIN/IAIN Ternate kembali menggelar malam silahturahmi di Royal’s Resto Ternate, Minggu (6/7/2025) malam.

Ketua panitia pelaksana temu alumni STAIN/IAIN Ternate Fachry Nahar, S.Ag., M.M menjelaskan, sesuai agenda yang telah ditetapkan pihak panitia, malam puncak temu alumni digelar acara silahturahmi antara alumni dan sivitas akademika.

Dia menyampaikan acara silahturahmi merupakan momentum terbaik yang harus dimanfaatkan oleh para alumni dan sivitas akademika, karena pada kesempatan tersebut juga dirangkaikan dengan launching beasiswa alumni.

Pada pelaksanaan acara silahturahmi di Royal’s Resto Ternate, Minggu (6/7/2025) malam, Wakil Gubernur Maluku Utara H Sarbin Sehe melontar dukungan kepada IAIN Ternate melakukan transformasi kampus menjadi universitas Islam negeri (UIN) Sultan Baabullah Ternate.

Di hadapan ratusan alumni STAIN/IAIN Ternate, mantan Kakanwil Agama Sulawesi Utara itu, menyampaikan bahwa IAIN Ternate sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam tertua di wilayah timur Indonesia, telah melahirkan alumni yang mewarnai berbagai lini kehidupan bangsa; baik di jajaran eksekutif, legislatif, birokrasi, profesional di sektor swasta, hingga tokoh agama.

Dia mengatakan sebagai PTKIN tertua, IAIN Ternate dinilai sudah saatnya harus bertransformasi ke universitas Islam negeri (UIN). Untuk itu, dia menegaskan bahwa langkah yang tengah diambil rektor dan sivitas akademika IAIN Ternate, untuk merubah status IAIN ke UIN didukung penuh oleh Pemprov Maluku Utara.
“Pemerintah akan terus memberikan dukungan, memfasilitasi dan memaksimalkan untuk terwujudnya IAIN menjadi UIN,”ujarnya.

Puncak acara temu alumni STAIN/IAIN Ternate tahun 2025 sukses diselenggarakan di Royal’s Resto & Function Hall Ternate, Minggu (6/7/2025). Acara ini merupakan penutup dari rangkain acara temu alumni yang berlangsung pada sabtu (5/7/2025) di kampus IAIN Ternate.
Malam puncak temu alumni STAIN/IAIN Ternate ini, dirangkaikan dengan acara silahturahmi antaralumni serta launching beasiswa alumni untuk mahasiswa IAIN Ternate.

Launching beasiswa ditandai secara simbolis dengan penekanan tombol LED Cube secara bersama oleh Wakil Gubernur Maluku Utara H Sarbin Sehe, Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, Rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail, Wakil Bupati Halmahera Utara, Kasman Hi Ahmad, dan Staf Ahli Bupati Halmahera Selatan Bidang Pemerintahan, Saiful Turuy.

Rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail saat memberi sambutan menyampaikan apresiasi kepada alumni yang telah berpartisipasi mensukseskan acara temu alumni STAIN/IAIN Ternate tahun 2025, serta memiliki kepedulian terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) di IAIN Ternate.

“Program beasiswa ini menandai babak baru kiprah alumni dalam mendukung pengembangan SDM, sekaligus ikut mendukung pengembangan di IAIN Ternate,” katanya.

Selain launching beasiswa alumni, pada malam puncak temu alumni STAIN/IAIN Ternate tahun 2025 yang berlangsung di Royal’s Resto & Function Hall Ternate, Minggu (6/7/2025), juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara IAIN Ternate dengan Kanwil Kementerian Agama Maluku Utara.

Nota kesepahaman  terkait penguatan tri dharma perguruan tinggi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) tersebut, ditandatangani langsung oleh Rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail, dan Kakanwil Agama Maluku Utara, H Amar Manaf, yang disaksikan tamu undangan serta ratusan alumni.

Rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail, mengatakan penandatangan nota kesepahaman dengan Kanwil Agama Malut pada hakikatnya untuk penguatan SDM di Maluku Utara.

Menurut dia, dengan kerja sama tersebut, nantinya IAIN Ternate mendukung pengembangan SDM di lingkup Kanwil Agama Malut, begitupun hal yang sama  dilakukan oleh pihak Kanwil Agama Malut dalam mendukung pengembangan IAIN Ternate.

Sementara Kakanwil Agama Malut, H Amar Manaf, menegaskan pihaknya siap mendukung pengembangan IAIN Ternate, yang saat ini tengah melakukan langkah-langkah transformasi ke universitas Islam negeri (UIN).

Dia mengatakan Kanwil Agama Malut memiliki 865 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang belum bergelar sarjana (S-1), dari jumlah tersebut, kata dia, nantinya diarahkan untuk melanjutkan studi di IAIN Ternate, sebagai bentuk dukungan Kanwil Agama Malut untuk pengembangan IAIN Ternate.
“Kami siapkan 80 persen mahasiswa baru, dan itu semua berasal dari tenaga PPPK Kanwil Agama Malut,” terangnya.

Dia juga berjanji bakal mendorong ASN untuk melanjutkan studi S-2 di IAIN Ternate, dia mengungkapkan berdasarkan data, ASN di Kanwil Agama Malut bergelar Sarjana sebanyak 2.965. “Kami berharap IAIN Ternate berilah kemudahan sepanjang mereka melanjutkan studi S-1 maupun S-2,” pintanya.

Sukses menggelar kegiatan temu alumni STAIN/IAIN Ternate tahun 2025, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail memberi respon positif terkait peluncuran Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Dia mengatakan KBC merupakan terobosan dan langkah strategis yang digulirkan Kemenag untuk mendorong lembaga pendidikan dasar hingga perguruan tinggi untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Menurut dia, KBC pada hakikatnya tidak hanya melahirkan siswa dan mahasiswa yang cerdas secara intelektual, melainkan mengkontruksi pola pikir dan berakhlak yang baik, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

“Saya menilai, KBC merupakan langkah terbaik yang dilakukan Kemenag dalam menjawab problem pendidikan dewasa ini, dan patut kita apresiasi,” kata Radjiman Kamis (24/7/2025).

KBC kata dia sebagaimana ditegaskan Menag Nasaruddin Umar bahwa KBC dilandasi 5 nilai utama yang nantinya memberi nilai plus bagi pengembangan SDM, karena KBC menekankan cinta pada Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada diri dan sesame, cinta kepada ilmu pengetahuan, cinta kepada lingkungan dan cinta kepada bangsa dan negeri.“Lima aspek ini yang nantinya memberi warna yang baik bagi pengembangan SDM, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi,” ujarnya.

Mantan Dekan FTIK IAIN Ternate itu, menegaskan pihaknya menyambut baik dan bakal menerapkan KBC di IAIN Ternate, sebagaimana arahan yang disampaikan Menag Nasaruddin Umar pada saat meluncurkan KBC. “Pada prinsipnya, kami berkomitmen untuk mensosialisasikan KBC di IAIN Ternate, dan siap mendukung pelaksanaan KBC,” ucapnya

Jika prodi MKS gelar perayaan Milad, hal yang berbeda dilakukan prodi Perbankan Syariah (PBS) FEBI IAIN Ternate, mereka dengan semangat  mengasah hard skill dan soft skill mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.

Mereka memanfaatkan Bank Mini di Laboratorium FEBI untuk menggelar kegiatan peningkatan kompetensi kembali dilaksanakan mahasiswa PBS, yakni pelatihan dasar perbankan syariah.
“Mahasiswa PBS pada semester 4, tidak hanya belajar terkait teori tapi juga diperkuat dengan praktik, hal ini mengacu pada skema yang disusun koorprodi kami,” kata koordinator kegiatan pelatihan dasar perbankan syariah, Siti Amina Rakib, jum’at (20/6/2025).

Menurut dia, semakin banyak pelatihan atau praktik dilakukan, setidaknya menghadirkan banyak manfaat untuk mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.
Dia mengungkapkan, dalam kegiatan pelatihan tersebut, mahasiswa dituntut harus memahami 5 aspek penting dalam dunia perbankan syariah, seperti etika bisnis dalam Islam, prinsip dasar perbankan syariah, produk-produk bank syariah, perbedaan bank syariah dan konvensional, serta analisis akad murabahah di bank syariah.

“Selain tenaga pendidik di FEBI IAIN Ternate, kami juga mengundang praktisi perbankan syariah, yakni kepala BSI KC Ternate,” ungkapnya.

Untuk memperkuat kerja sama antara FEBI IAIN Ternate dan university of Helsinki, Finlandia, Guru besar university of Helsinki, Finlandia, Prof Timo Kaartinen, Ph.D melakukan kunjungan ke IAIN Ternate, pada Rabu (16/7/2025).

Kedatangan guru besar dalam bidang ilmu antropologi itu, dengan tujuan menindaklanjuti kerja sama antara University of Helsinki, Finlandia dengan fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate.

Kunjungan Prof Timo Kaartinen, Ph.D dikemas dalam agenda diskusi bertajuk Realizing the SDGs of North Maluku Province Troughh the Maluku Principles of inclusive green economy (Mewujudkan SGs Provinsi Maluku Utara Melalui Prinsip Ekonomi Hijau Inklusif), dengan Dekan FEBI IAIN Ternate Dr Abu Sanmas, S.H., M.H., M.Pd dan seluruh unsur pimpinan FEBI.

Prof Timo Kaartinen mengatakan, kedatangan dirinya ke IAIN Ternate dalam rangka memperkuat jalinan kerja sama yang telah dibangun dua tahun lalu antara University of Helsinki, Finlandia dengan FEBI IAIN Ternate.

Untuk itu, kunjungan kali ini, dirinya mengajak akademisi di FEBI untuk melakukan penelitian kolaborasi terkait ekonomi hijau di provinsi Maluku Utara pasca kehadiran sejumlah perusahan pertambangan.

“Kondisi ekonomi pasca kehadiran perusahan pertambangan menjadi perhatian di dunia perguruan tinggi untuk melakukan penelitian, dan bukan hanya bagi akademisi di Maluku Utara, melainkan dari luar Malut serta akademisi dari luar negeri,” katanya.

Menurut dia, Maluku Utara saat ini menjadi pusat perhatian, lantaran sebagai daerah dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh industri ekstraktif, terutama sektor tambang nikel. Untuk itu, kondisi tersebut, lanjut dia, harus membutuhkan penelitian secara mendalam soal dampak ekonomi yang memberi pengaruh untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial.

“Maluku Utara menjadi satu bagian Indonesia yang cepat berubah karena ekonomi hijau, karena kepentingan mineral untuk dunia Barat. Jadi, itu berarti bahwa banyak potensi di sini (Malut, red), yang perlu diteliti tentang hal-hal yang menyangkut perkembangan ekonomi rakyat dan dampak ekonomi untuk pekembangan daerah,” terangnya.

Desas desus kabar soal pergantian Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Ternate dengan Kabiro AUAK IAIN Ambon akhir terbukti, setelah Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar secara resmi melantik 45 pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau setingkat Eselon II.

Pelantikan pejabat tersebut berlangsung di Aula Kantor Kemenag Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Senin (30/06/2025). Seperti dilansir dari kemenag.go.id. 45 pimpinan PTKIN dan JPT yang dilantik, salah satunya Kepala Biro Administrasi Umum Keuangan dan Akademik (AUAK) IAIN Ternate, Maluku Utara, H Jamaludin Bugis, S.Ag., M.Pd.

Pelantikan H Jamaludin Bugis, S.Ag., M.Pd menggantikan Syami Muhamad, S.E., M.Si sebagai Kepala Biro AUAK IAIN Ternate. Untuk diketahui H Jamaludin Bugis, S.Ag., M.Pd sebelumnya merupakan Kepala Biro AUAK di UIN AM. Sangadji Ambon.
Pada pelantikan tersebut, dihadiri jajaran pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, Sekretaris Jenderal Kemenag Prof. Dr. Kamaruddin Amin dan Dirjen Pendidikan Islam Prof. Dr. Amin Suyitno yang bertindak sebagai saksi.
Setelah melepaskan Kabiro AUAK IAIN Ternate Syami Muhamad ke IAIN Ambon dan menyambut Kabiro Jamaluddin Bugis, IAIN Ternate kemudian menggelar kegiatan asesmen prodi Ekonomi Syariah (EKS) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025.

Untuk asesmen prodi EKS berlangsung di ruang rapat lantai II gedung rektorat IAIN Ternate pada kamis sampai jumat, 7-8 agustus 2025, menghadirkan dua asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA), yaitu Dr Sabir, S.E., M.Si dan Dr Akhmad Faozan, Lc., M.Ag.

Kegiatan asesmen dibuka secara resmi oleh rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd dan dihadiri para Dekan di IAIN Ternate, Direktur Pascasarjana, Ketua LP2M, LPM, Kepala Perpustakaan, Dosen dan para koordinator prodi di FEBI serta mahasiswa Ekonomi Syariah.

Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail, dalam sambutannya menyatakan kehadiran dua asesor dari Lememba bukan hanya memberi penilaian terhadap Dokumen Kinerja Program Studi (DKPS) yang disampaikan prodi EKS, melainkan juga memberi pencerahan kepada dosen dan tenaga kependidikan di IAIN Ternate.

“Oleh karena itu, saya berharap Dekan FEBI dan jajarannya, agar supaya mempersiapkan diri semaksimal mungkin memberi pelayanan yang terbaik, memberi informasi yang tepat, dan data yang benar sesuai dengan apa yang telah cantumkan pada DKPS,” ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap setelah asesmen lapangan, nantinya prodi EKS dapat meraih hasil yang memuaskan. Agar hasil dari Re-akreditasi prodi EKS memberikan berkah bagi sivitas akademika IAIN Ternate.

“Kita semua tentu berharap dari setiap proses Re-akreditasi prodi meraih predikat unggul, atau minimal baik sekali,” ucapnya.
Sementara Dr Sabir, S.E., M.Si selaku asesor I menyampaikan, proses akreditasi yang dilakukan Lamemba dengan tujuan untuk menjamin mutu dari kegiatan akademik di perguruan tinggi. Dia menjelaskan, Lememba hanya terkonsentrasi pada perguruan tinggi yang memiliki fakultas ekonomi.

“Lamemba hadir sebagai lembaga akreditasi mandiri tentu untuk membina perguruan tinggi yang memiliki fakultas ekonomi,” terangnya.

Sabir mengungkapkan, pada tahun 2025 ini, Re-akreditasi menggunakan instrument lama bakal berlaku hanya pada bulan agustus, sementara di september mendatang pihaknya telah melakukan penilaian pada setiap DKPS dengan mengacu pada instrument baru.
Pelaksana KKN IAIN Ternate melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) secara resmi menerjunkan 389 mahasiswa KKN Reguler dan Mandiri di lokasi KKN.

Dari jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN tersebut, nantinya ditempatkan pada 35 lokasi yang telah ditentukan pihak panitia; baik yang ada di kota Ternate, serta pada 3 kabupaten, yakni kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan dan Pulau Morotai.

Menurut ketua panitia KKN IAIN Ternate, Cici Aryansi Quilim, seluruh mahasiswa KKN yang ditempatkan di kota Ternate merupakan mahasiswa yang terdaftar pada KKN jalur reguler. Sementara mahasiswa KKN jalur Mandiri diterjunkan pada 3 kabupaten berdasarkan permintaan yang dilayangkan oleh pemerintah desa setempat.

“Kalau sesuai lokasi yang telah kami survei, untuk KKN kali ini, memang semuanya kami tempatkan di kota Ternate. Hanya saja, ada sejumlah mahasiswa yang kami tempatkan di 3 kabupaten, lantaran mengacu pada permintaan yang disampaikan oleh pihak pemerintah desa,” terangnya, Senin (11/8/2025).

“Lebih tepatnya, mahasiswa yang ditempatkan di kota Ternate pada 27 kelurahan, sedangkan 3 lokasi di Halmahera Selatan, 2 lokasi di Halmahera Barat dan 3 lokasi di Pulau Morotai,” sambungnya.

Selain pelaksanaan KKN, berselang dua pekan kemudian, atau tepat pada Rabu (25/8/2025), juga digelar kegiatan PBAK berlangsung di auditorium IAIN Ternate. Pada PBAK dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Ternate, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd dan dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) H Jamaluddin Bugis, S.Ag., M.Pd dan seluruh Dekan serta unsur pimpinan di IAIN Ternate.

Sementara mahasiswa baru (MABA) yang mengikuti PBAK tercatat sebanyak  567 mahasiswa, sedangkan ratusan mahasiswa baru lainnya diketahui belum sempat mengikuti PBAK di hari pertama karena terlambat melakukan registrasi setelah membayar uang kuliah Tunggal (UKT).

Jumlah MABA yang mengikuti PBAK hari pertama  terdiri dari fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) sebanyak 293 mahasiswa, fakultas syariah 86 mahasiswa, faklultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD) 44 mahasiswa dan fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) 144 mahasiswa.

Jika PBAK tahun 2024 lalu mengusung tema tentang Memperkuat Keunggulan Islam Kepulauan dalam Bingkai Moderasi Beragama, Menuju Indonesia Emas 2045. Sementara PBAK 2025 bertajuk Mewujudkan Generasi Islam yang Moderat, Cerdas dan Ekoteologi.

Rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail meminta kepada mahasiswa baru untuk memanfaatkan kesempatan melanjutkan studi sebaik mungkin, agar menyelesaikan studi tepat waktu demi menghadirkan kebanggaan bagi orangtua.”Harus tanamkan niat menuntaskan pendidikan tepat waktu,” tuturnya.

Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Mabes Polri menggelar sosialisasi pencegahan penyebaran paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme  (IRET) di kampus IAIN Ternate.

Kepastian soal melaksanakan kegiatan tersebut disampaikan Kasatgaswil Densus 88 AT Maluku Utara, Muslim Nanggala setelah bertemu dengan Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail bersama sejumlah unsur pimpinan di di ruang kerja rektor IAIN Ternate, Kamis (21/8/2025).
“Kami meminta waktu kepada rektor untuk mensosialisasikan terkait pencegahan paham IRET kepada mahasiswa baru IAIN Ternate,” kata Muslim Nanggala.

Dia menjelaskan, kegiatan sosialisasi yang nantinya dilakukan Densus 88 AT merupakan langkah penanganan soft approach untuk hindari mahasiswa dari paham-paham radikalisme.
“Ini merupakan tindakan deradikalisasi untuk membentengi mahasiswa agar terhindar dari paham-paham radikal,” ucapnya.

“Terkait pencegahan paham radikalisme di kampus, pihak Densus 88 AT tidak hanya memakai langkah soft approach, melainkan juga menerapkan langkah penanganan  secara hard approach,” imbuhnya.

Setelah melakukan pertemuan dengan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Mabes Polri, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail kembali menunjukkan komitmennya dalam membantu pemerintah kelurahan Dufa-Dufa kecamatan Ternate Utara mengatasi penyakit sosial masyarakat.

Langkah ini dilakukan, setelah menerima aduan para pemilik kontrakan melalui pemerintah kelurahan Dufa-Dufa soal pergaulan dan aktivitas generasi muda yang dinilai melanggar aturan, serta berpotensi mengikis nilai budaya lokal.
Melalui pertemuan dengan pemerintah kelurahan Dufa-Dufa dan para pemilik kontrakan di kampus IAIN Ternate pada Rabu (27/8/2025), disepakati IAIN Ternate bakal men-support pemerintah kelurahan Dufa-Dufa untuk mengatasi penyakit sosial masyarakat.

“Kami mengundang pihak kelurahan Dufa-Dufa dan pemilik kontrakan yang ada di kelurahan Dufa-Dufa untuk melakukan penertiban semua tempat kontrakan yang ditempati mahasiswa dan menawarkan solusi untuk mengatasi penyakit sosial,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/8/2025).

“Alhamdulillah, pemerintah kelurahan dan pemilik kontrakan sangat merespon, karena langkah ini dinilai sebagai tindakan preventif dalam mengatasi anak muda dari penyakit sosial masyarakat,” sambungnya.

Dia menjelaskan, kelurahan Dufa-Dufa sebagai pintu masuk beberapa kabupaten yang ada di Maluku Utara memang sangat berpotensi menghadirkan beragam penyakit sosial, seperti peredaran Narkoba dan minuman keras maupun penyebaran paham-paham Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET).

Untuk itu, selain penertiban tempat kontrakan, IAIN Ternate bakal menerjunkan mahasiswa bersama tenaga pendidik untuk membantu pemerintah kelurahan Dufa-Dufa gencar melakukan edukasi kepada anak muda untuk menghindari mereka dari penyakit sosial masyarakat.
“Kita sepakati untuk ikut membantu pemerintah kelurahan dalam memberantas penyakit sosial yang ada di masyarakat,” ujarnya.

Menindaklanjuti program prioritas (Asta Protas) yang digulirkan Kemenag soal Penguatan Ekoteologi, Rektor IAIN Ternate mengajak Wali Kota M Tauhid Soleman dan Wakil Wali Kota Ternate Nasri Abubakar serta seluruh pimpinan di lingkungan IAIN Ternate dan mahasiswa baru IAIN Ternate tahun 2025 melakukan penanaman pohon di kampus II yang berada di kelurahan Gambesi, Ternate Selatan, Kota Ternate.

Selain penanaman pohon, juga diselipkan dengan agenda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate bersama pemerintah kota Ternate.

“Jadi, saya kira program yang digulirkan Menteri Agama ini soal penguatan ekoteologi sangat relevan sekali dengan kondisi saat ini, dan program ini mendapat sambutan positif oleh pemerintah kota Ternate,” kata Radjiman, kamis (28/8/2025).

Menanggapi kerja sama antara IAIN Ternate dan Pemkot Ternate, Wali kota Ternate M Tauhid Soleman berjanji mambantu dan men-support IAIN Ternate, yakni bakal membangun akses jalan menuju kampus II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate pada tahun 2026 mendatang.

“Melalui penganggaran tahun 2026, akan Pemerintah Kota Ternate bantu akses jalan menuju ke kampus II,” katanya, Kamis (28/8/2025).

Wali Kota mengatakan bahwa pembangunan akses jalan menuju ke kampus II IAIN Ternate sangat penting, agar tidak mengganggu akses jalan pada kampus Univeritas Muhammadiyah Maluku Utara dan Universitas Khairun Ternate.
Pembangunan jalan, juga dinilai memudahkan akses sivitas akademika IAIN Ternate pada saat berlangsungnya kegiatan akademik, di sisi lain memberi kontribusi bagi perputaran ekonomi masyarakat yang ada di wilayah kecamatan Ternate Selatan.

“Sehingga kita harus memberikan dukungan penuh terutama akses jalan agar memberi kontribusi bagi perputaran ekonomi yang ada di kecamatan Ternate Selatan, khususnya di belakang kelurahan Gambesi,” ujarnya.

Selain itu, mantan Sekretaris Kota (Sekot) Ternate itu menuturkan, pembangunan kampus di wilayah Ternate Selatan sangat tepat dan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW kota Ternate, di mana wilayah Ternate Selatan memang diperuntukkan untuk pendidikan.

“Hari ini kami menyaksikan bahwa pembangunan kampus II telah rampung, dan diminta oleh Rektor kepada Pemerintah Kota Ternate untuk membantu melengkapi berbagai hal untuk mendukung aktivitas di kampus II,” tandasnya.

Setelah melakukan penanaman pohon di kampus II IAIN Ternate, Rektor IAIN Ternate ingatkan mahasiswa yang sedang menjalankan program kuliah kerja nyata (KKN) pada setiap kelurahan yang ada kota Ternate, kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Barat dan Pulau Morotai, untuk sukseskan program prioritas Menteri Agama dalam menjalankan Asta Protas yaitu program Ektoteologi.

“Penanaman pohon menjadi salah satu program prirotas menteri agama dalam Asta Protas Kemenag berdampak, jadi saya harus kembali ingatkan mahasiswa untuk bersama-sama pemerintah kelurahan dan desa untuk menggelar kegiatan penanaman pohon di lokasi KKN,” katanya, Jum’at (29/8/2025).

“Hal ini juga mengacu pada tema yang diusung pada KKN tahun 2025, yakni Harmoni Ekoteologi: Tumbuh dan Berkembang Melalui Pengabdian,” imbuhnya.

Selain menanam pohon sebagai wujud program ekoteologi Kemenag, Rektor juga meminta kepada mahasiswa KKN harus memusatkan perhatian dalam meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, yang telah menjadi poin prioritas dalam Asta Protas Kemenag.

“Terlebih mereka yang melaksanakan program KKN di kabupaten Halmahera Barat, Selatan, dan Pulau Morotai, sepanjang kegiatan KKN harus ikut menebar cinta kemanusiaan dan kerukunan,” pintanya.

Menyikapi fenomena penggunaan media sosial generasi muda saat ini, Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail mengatakan, media sosial menjadi wadah paling efektif dalam berkomunikasi serta menyebarkan informasi, namun terkadang masyarakat kerap abai terhadap norma dan etika dalam menggunakan media sosial, sehingga melahirkan sentimen personal maupun kelompok.

Menurut dia, media sosial seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk hal-hal yang positif, agar mendatangkan manfaat secara pribadi maupun untuk kepentingan organisasi atau instansi.
“Kita seharusnya menggunakan media sosial untuk memberikan informasi yang baik, serta melakukan edukasi agar mendatangkan manfaat; baik secara pribadi maupun untuk instansi,” ucapnya, Kamis (4/9/2025).

“Berbagi informasi di media sosial pun harus kita memverifikasi sumbernya, apakah informasi tersebut berasal dari sumber yang kredibel atau tidak, apabila mendapat informasi dari situs atau akun-akun media sosial yang tidak jelas asal-usulnya, maka jangan membagikan kepada orang lain,” sambungnya.

Untuk itu, dia mengajak kepada sivitas akademika IAIN Ternate untuk bijak dalam bermedia sosial, serta gencar edukasi untuk mencerdaskan masyarakat.
“Sebagai masyarakat terdidik, kita senantiasa tampil menginspirasi masyarakat; baik dalam bersikap, bertutur kata dan berbagi informasi-infomasi yang bermanfaat untuk dikonsumsi masyarakat melalui media sosial,” tuturnya.

Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail juga menyampaikan responnya kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Kamaruddin Amin saat menjadi perwakilan Indonesia pada pertemuan pemimpin Agama Komunitas Muslim Negara-negara BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (4/9/2025).

Pada pertemuan tersebut Indonesia sebagai anggota terbaru BRICS menegaskan komitmen dalam memperkuat peran diplomasi keagamaan untuk mengatasi tantangan global.
Pada pertemuan tersebut, menghasilkan sebuah pernyataan bersama yang menjadi landasan kerja sama. Pernyataan bersama ini didasarkan pada prinsip-prinsip spiritual dan moral Islam yang menekankan rasa saling menghormati, persaudaraan, dan kerja sama dalam kebaikan.

Ada lima poin penting yang disampaikan Sekjen Kemenag Prof Kamaruddin pada forum BRICS di Rio de Janeiro, Brasil:
Pertama, membangun Pusat Pengetahuan Islam BRICS. Sebuah platform daring untuk berbagi hasil penelitian tentang teologi dan isu-isu lain yang disepakati, yang berfungsi sebagai laboratorium virtual bagi para ulama, akademisi, atau kalangan intelektual.

Kedua, Program Pertukaran Ulama Muda. Yakni program beasiswa satu tahun yang memungkinkan sarjana atau ulama muda berotasi di negara-negara BRICS untuk mendalami konteks lokal dan membangun jaringan profesional secara global.
Ketiga, Kemitraan Zakat dan Wakaf BRICS. Yakni upaya mengintegrasikan sistem zakat, wakaf, dan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengoptimalkan potensi sumber daya filantropi.

Keempat, inisiatif Ekoteologi, Ketahanan Pangan, dan Halal. Riset kolaboratif mengenai restorasi lahan kritis, konservasi air, dan pertanian halal berkelanjutan.
Dan kelima, Festival Budaya Jalur Sutra Spiritual (Spiritual Silk Road), sebagaimana topik konferensi ini. Menampilkan seni Islam, kuliner halal, dan warisan budaya guna memperkuat diplomasi budaya.

Lima poin inisiatif tersebut, kata Prof Kamaruddin nantinya diharapkan memperkuat landasan moral dan menciptakan sinergi operasional yang terukur di seluruh negara yang tergabung dalam BRICS, serta memberi semangat persaudaraan, selain itu kata dia, poin-poin itu juga menegaskan bahwa Indonesia siap berkontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran global.

Respon usulan yang diasampaikan Sekjen Kemenag Prof Kamaruddin pada forum BRICS, Rektor IAIN Ternate, Prof Radjiman Ismail menuturkan kehadiran Indonesia membawa pesan strategis tentang diplomasi keagamaan, sekaligus misi Islam moderat sebagai benteng utama dalam menjaga stabilitas sosial dan demokrasi Indonesia.

“Kehadiran Sekjen Kemenag Prof Kamaruddin pada forum BRICS sekaligus menyampaikan lima usulan inisiatif strategis sebagai kontribusi Indonesia dalam kerja sama negara-negara BRICS dapat dinilai sebagai langkah kontributif Indonesia dalam menjawab tantangan global di masa mendarang,” katanya, Senin (8/9/2025).

“Jika melihat lima poin yang disampaikan tersebut, bukan hanya soal kontribusi untuk perdamaian dunia, melainkan memberi peluang kepada perguruan tinggi terkait penguatan ilmu pengetahuan,” sambungnya.

Radjiman menambahkan, lima poin yang disampaikan Sekjen Kemenag Prof Kamaruddin pada forum BRICS sejalan dengan program-program yang digulirkan oleh Kementerian Agama dan seluruh PTKIN, sehingga diharapkan membawa angin segar untuk perguruan tinggi.
“Pada prinsipnya, lima usulan inisiatif yang disampaikan Pak Sekjen Kemenag memberi kontribusi pada perdamaian dan kemakmuran global,” tandasnya.

Panitia penjaringan bakal calon rektor Institut agama Islam negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, secara resmi merilis jadwal dan persyaratan bakal calon rektor IAIN Ternate periode 2025-2029.

Menurut ketua panitia penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate Jamaludin Bugis, diumumkan jadwal serta persyaratan bakal calon rektor dilakukan pada senin (8/9/2025). Pengumuman dilakukan melalui website serta media sosial milik IAIN Ternate.

“Setelah pengumuman, praktis tahapan penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate secara resmi dimulai,” kata Jamaluddin Bugis, Rabu (10/9/2025).

Mantan Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Keuangan (AUAK) UIN A.M Sangadji Ambon itu menjelaskan, proses penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate tidak terbatas bagi para bakal calon yang ada di IAIN Ternate, melainkan terbuka untuk umum, yakni setiap dosen dari semua perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) yang memenuhi persyaratan dapat berpartisipasi dalam proses penjaringan.

“Jadi sepanjang memenuhi persyaratan pencalonan dapat melakukan pendaftaran,” ucapnya.

Jamaluddin bilang, pihak panitia penjaringan bekerja mulai dari bulan september sampai november, dan selanjutnya administrasi pencalonan disampaikan ke pusat (Kemenag, red).
“Tahapan terakhir semuanya dilakukan di pusat, hingga mengumumkan siapa yang diamanahi tanggung jawab untuk memimpin IAIN Ternate ke depan,” terangnya.

Ia menegaskan bahwa pihak panitia bekerja sesuai dengan regulasi, untuk itu jika bakal calon yang dinilai tidak mentaati persyaratan dan ketentuan yang dipersyaratkan, praktis didiskualifikasi.
“Kami sama sekali tidak kompromi terhadap siapapun yang tidak mengikuti ketentuan yang ditetapkan tim penjaringan,” ucapnya, seraya menambahkan untuk informasi secara lengkap soal persyaratan bakal calon dapat diakses pada wesite IAIN Ternate melalui link: https://iain-ternate.ac.id

“Untuk calon dari luar Maluku Utara, kami memberi kemudahan yakni bisa mendaftar dan menyampaikan berkas secara online,” terangnya.

Setelah menetapkan hari jumat sebagai hari edukasi religius, rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, Prof Radjiman Ismail bersama para unsur pimpinan dan sivitas akademika IAIN Ternate pada Jumat (19/9/2025) pagi resmi menggelar kegiatan edukasi religius.
Kegiatan edukasi religius dipusatkan di masjid kampus IAIN Ternate, dan diikuti oleh seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, serta para santri Ma’had Al Jamiah IAIN Ternate.

Untuk kegiatan edukasi religius perdana di bulan September, dosen program studi ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) fakultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD) IAIN Ternate Irfan, M.Th.I didapuk memberi kultum.

Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail saat membuka kegiatan edukasi religius mengatakan, dalam menjalani kehidupan sehari-hari harus menjaga keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani.
Menurut dia, manusia terdiri dari dua unsur, yakni jasmani dan rohani. Dan dari kedua unsur inilah haruslah berimbang dalam kehidupan. Jasmani kata dia memerlukan makanan untuk dapat bertahan hidup, demikian pula rohani, harus selalu dipupuk agar tidak gersang.

“Jadi, kita senantiasa memakmurkan masjid; baik melalui ibadah ritual maupun dengan kegiatan sosial keagamaan lainnya, agar memperkuat dimensi spiritual kita” ucapnya.

“Mari kita satukan fikir dan langkah kita, untuk menguatkan spiritual kita dan mudah-mudahan dengan cara seperti ini mempertegas dakwah atau misi kita sebagai kampus yang berbasis agama Islam,” sambungnya.

Menindaklanjuti kerja sama antara IAIN Ternate dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan pada Mei 2024 lalu, terkait penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta peningkatan SDM di Halmahera Selatan, Kepala Desa Modayama Kecamatan Kayoa Utara, Halmahera Selatan, Hi Husen Alhadad melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA).
Penandatangan MoA yang berlangsung di ruang rapat rektotat IAIN Ternate dihadiri oleh wakil rektor III bidang kemahasiswaan dan kerja sama Dr Mubin Noho, M.Ag, dan para unsur pimpinan di unit LPPM serta perangkat desa Modayama dan mahasiswa.

MoA atau dokumen tertulis yang menggambarkan hubungan kerja sama antara IAIN Ternate dengan Pemdes Modayama tersebut, terkait dengan peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM) di desa Modayama.

“MoU dengan Pemda Halsel itu menyangkut semua aspek, dan kami berharap dari kerja sama yang telah terjalin itu, Pemda Halsel dapat memperhatikan mahasiswa asal Halsel yang ada di IAIN Ternate melalui bantuan studi,” terang Mubin, Jum’at (26/9/2025).

Sementara ketua LPPM IAIN Ternate Dr Muhammad Zein, M.Pd mengungkapkan ada tiga tujuan utama dalam kerja sama antara LPPM dan Pemdes Modayama untuk memperkuat MoU antara IAIN Ternate dengan Pemda Halsel.

Ketiga tujuan tersebut yakni, pertama membangun kerja sama strategis dalam pengembangan pendidikan, penelitian, kedua pengabdian masyarakat, dan  memberdayakan potensi masyarakat desa Modayama melalui kolaborasi akademik dan praktis, ketiga mengoptimalkan peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa Modayama berbasis keilmuan dan ke-Islam-an.

“Ruang lingkup kerja sama LPPM dengan Pemdes Modayama terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkapnya.
“Untuk mendukung kegiatan Pemdes Modayama, pihak LPPM IAIN Ternate menyediakan tenaga ahli, dosen, dan mahasiswa serta memberikan dukungan akedemik dan administratif,” tandasnya.

Sedangkan kepala desa Modayama Hi Husen Alhadad mengatakan pihaknya sejak lama ingin membangun kerja sama dengan IAIN Ternate.“Maka dalam kesempatan ini, kami sangat berterima kasih dengan penandatangan kerja sama dengan LPPM IAIN Ternate,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap setelah penandatanganan kerja sama ini, nantinya pihak IAIN Ternate dapat menetapkan desa Modayama sebagai desa binaan, agar nantinya IAIN Ternate dapat mendukung pengembangan SDM di desa Modayama.
Dia mengungkapkan, setelah pihak LPPM menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan program kuliah kerja nyata (KKN) di desa Modayama pada agustus lalu, memberi pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat desa Modayama.Setelah panitia penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate membuka pendaftaran calon Rektor IAIN Ternate periode 2026-2030 pada Senin (29/9/2025).

Namun, di hari pertama hanya ada satu bakal calon yang melakukan pendaftaran, yakni Dr Khalid Hasan Minabari, MA.
Sementara di hari kedua dan ketiga mulai terlihat ramai, lantaran disusul oleh Rektor Petahana Prof Radjiman Ismail dan lima bakal calon lainnya. Pada sukses Rektor IAIN Ternate kali ini diikuti oleh 7 bakal calon di antaranya, Dr Khalid Hasan Minabari, M.A, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd,  Dr Adnan Mahmud, M.A, Dr Samlan Hi Ahmad, M.Pd, Dr Musa Marengke, M.Pd, Prof Dr H Jubair Situmorang, M.Ag dan satu-satunya keterwakilan dari kaum Hawa yaitu Dr Fatum Abubakar, M.Ag.

Ketua panitia penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate periode 2026-2030, Jamaluddin Bugis mengatakan, setelah bakal calon melakukan pendaftaran dan melewati verifikasi kelengkapan dokumen administrasi, serta pemberian pertimbangan kualitatif dari Senat IAIN Ternate, maka semua bakal calon Rektor akan dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti uji kompetensi.“semua bakal calon Rektor akan dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti tahapan fit and proper test,  setelah itu baru dilakukan perengkingan sesuai hasil uji kelayakan tersebut,” ucapnya, Senin (29/9/2025).

Setelah menunda, pelaksanaan wisuda sarjana dan magister XIV tahun akademik 2024-2025 akhirnya digelar pada Selasa (30/9/2025) di auditorium IAIN Ternate.
Pelaksanaan wisuda kali ini diikuti sebanyak 626 wisudawan dan wisudawati.

Jumlah tersebut terbagi pada 4 fakultas dan program pascasarjana, yakni fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) sebanyak 229 mahasiswa, fakultas syariah  77 mahasiswa, fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) 202 mahasiswa, fakultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD) 63 mahasiswa dan program pascasarjana 55 mahasiswa.

Sementara mahasiswa yang ditetapkan meraih predikat pujian sebanyak lima orang, mereka merupakan keterwakilan dari setiap fakultas dan program pascasarjana, di antaranya, Abida Kisma dari fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,97.

Kemudian Hesti Enitriyana dari fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) yang meraih IPK 3,97, lalu Mirda Dwi Aryanti dari fakultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD) dengan IPK 3,95, Rifa Nasir dari Fakultas Syariah yang mengantongi IPK 3,95, serta Edi Kurniawan dari program pascasarjana dengan IPK 3,92.
Kepada wisudawan dan wisudawati IAIN Ternate, Rektor berpesan bahwa wisuda bukan akhir dari sebuah perjalanan, melainkan merupakan awal dari babak baru yang penuh dengan tantangan dan kesempatan baru.

“Dalam setiap lembaran selama menempuh pendidikan di IAIN Ternate, telah menemukan nilai-nilai, kegagalan dan kemenangan yang menjadi penyemangat. Namun pada saat menatap masa depan jangan kalian lupa akan makna sejati dari pencapaian ini,” pesannya.

“Namun pada saat menatap masa depan jangan kalian lupa akan makna sejati dari pencapaian ini,” imbuhnya. Untuk itu, dia mengharapkan kepada para alumni agar senantiasa menjunjung tiga hal penting, yakni integritas, rendah hati, dan akhlakul karimah.

Dia menjelaskan Integritas adalah konsistensi antara prinsip atau nilai yang harus kita pegang, pikiran, sikap, dan perbuatan secara terus-menerus. Menunut dia, menjaga integritas artinya kita berupaya menjalani hidup dengan menggali dan memegang prinsip atau nilai, dan mengembangkan gagasan, membangun sikap serta menjalankan pekerjaan selaras dengan prinsip atau nilai tersebut.

“Ketika kita terus- menerus berusaha menjaga integritas, kita akan menjadi pribadi yang bisa dipercaya dan diandalkan oleh lingkungan sosial dimana kita berada. Selain itu, menjaga integritas akan membuat hidup kita memiliki pegangan dan orientasi,” katanya.

“Ketika kita mengabaikan integritas, kita bisa mengalami disorientasi dalam hidup, dan kepribadian kita menjadi terpecah atau kehilangan kepribadian. Dan orang-orang di sekitar kita menjadi sulit mengandalkan peranan kita, ataupun beradaptasi terhadap keberadaan kita,” sambungnya.
Selain integritas, hal terpenting lainnya yang harus dijunjung adalah sikap rendah hati, karena menurut dia, dengan sikap rendah hati, kita siap mendengar pendapat orang lain, tanpa mempersoalkan latar belakang pendidikan ataupun status sosial orang tersebut.

“Kita pun siap berkolaborasi, bahu-membahu untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Rendah hati tidak menjadikan kita angkuh dan sombong terhadap segala prestasi dan capaian yang telah diraih melalaui ilmu pengetahuan,” ucapnya.

Pelaksanaan wisuda sarjana dan magister XIV Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara di tahun 2025 ini agak berbeda dengan wisuda pada tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, dari 626 mahasiswa yang mengikuti wisuda sarjana dan magister terdapat tiga mahasiswi non-muslim. Ketiganya merupakan mahasiswi dari fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI).
Ketiga mahasiswi tersebut yakni Jessica Elizabet Girato dari program studi (prodi) perbankan syariah (PBS) dan Gita serta Retni Wangelamo dari prodi manajemen keuangan syariah (MKS).
Jessica dan Retni berasal dari kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Sedangkan Gita dari Banggai, Sulawesi Tengah.

Di hadapan ribuan orang di auditorium IAIN Ternate, Selasa (30/9/2025) Rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd mengatakan IAIN Ternate merupakan lembaga pendidikan negeri milik bangsa, jadi siapa saja berhak untuk melanjutkan studi di IAIN Ternate.
“IAIN Ternate tidak mempertanyakan dari mana asal usulnya atau apa agama mahasiswa, karena lembaga ini merupakan milik negara,” ujarnya.

Dia menegaskan dengan diwisudanya ketiga mahasiswa non-muslim, nantinya memantik generasi muda non-muslim untuk kembali menjatuhkan pilihan melanjutkan studi di IAIN Ternate pada tahun-tahun mendatang.“Hari ini ketiganya diwisuda, semoga di tahun depan puluhan orang keluarga dari non-muslim memilih kuliah di IAIN Ternate,” tandasnya.

Langkah fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate mengajukan Re-Akreditasi program studi Ekonomi Syariah (EKS) berbuah manis.
Pasalnya, proses Re-Akreditasi yang diajukan ke Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) pada Pebruari 2025, dan dilakukan asesmen lapangan pada awal agustus 2025, akhirnya meraih predikat Baik Sekali.

Hal ini sesuai harapan Rektor IAIN Ternate, lantaran saat membuka acara pelaksanaan asesmen prodi EKS, dia mengharapkan setelah asesmen lapangan, nantinya prodi EKS dapat meraih hasil yang memuaskan. Agar hasil dari Re-akreditasi prodi EKS memberikan berkah bagi sivitas akademika IAIN Ternate.“Kita semua tentu berharap dari setiap proses Re-akreditasi prodi meraih predikat unggul, atau minimal baik sekali,” kamis (7/8/2025)

Raihan predikat Baik Sekali prodi EKS sekaligus menegaskan bahwa FEBI IAIN Ternate “pecah telur” lantaran fakultas yang resmi dimekarkan dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) pada 2021 lalu itu, memiliki 4 program studi yang semuanya berakreditasi Baik.
Dan’ pada 2025 prodi EKS membuka jalan bagi tiga prodi lainnya dengan meraih predikat Baik Sekali. Informasi soal kepastian prodi EKS memperoleh status Baik Sekali, setelah Dekan FEBI IAIN Ternate, Dr Abu Sanmas, S.H., M.H., M.Pd menerima salinan surat keputusan dan sertifikat akreditasi dari LAMEMBA pada Kamis (9/10/2025).

Dekan FEBI IAIN Ternate, Dr Abu Sanmas, S.H., M.H mengungkapkan, sejak proses Re-Akreditasi prodi EKS berlangsung, pihaknya memang  menargetkan meraih predikat baik sekali, target tersebut, kata dia, dengan merujuk pada dokumen pendukung yang siapkan dan diajukan oleh tim Re-Akreditasi prodi EKS.
“Kami memang menargetkan raih predikat akreditasi baik sekali, jadi ketika menerima hasil Re-akreditasi dari LAMEMBA, kami menilai bahwa sesuai dengan target kami,” katanya, Kamis (9/10/2025).

Dia menjelaskan, masa berlaku prodi EKS berakhir pada 23 november 2026, walaupun begitu pihaknya mengambil langkah antisipatif untuk melakukan Re-Akreditasi lebih awal, agar mendukung pelaksanaan kegiatan akademik secara baik dan menjamin kualitas tata kelola akademik.

“Pada prinsipnya, kami tetap mengikuti arahan dari pimpinan (rektor, red) perihal merespon cepat terkait akreditasi prodi, demi terhindar dari masalah berakhirnya masa berlaku akreditasi prodi,” ujarnya.
Alumni pascasarjana Universitas Padjadjaran itu, berharap dengan meraih predikat baik sekali, nantinya bakal diikuti oleh tiga prodi di FEBI, yakni prodi Perbankan Syariah, Manajemen Keuangan Syariah, dan Akuntansi Syariah.

Selain mengulas senyum bangga lantaran prodi EKS meraih predikat Baik Sekali saat Re-Akreditasi, Dekan dan keluarga besar FEBI IAIN Ternate juga mendapat kabar gembira soal prestasi yang ditorehkan dua mahasiswa prodi MKS pada event nasional di kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kedua mahasiswa tersebut, yakni Nurlaela Sarif dan Sukrian Tamrin, keduanya berhasil meraih juara harapan II pada Event Halu Oleo Management Business Case Competition (HMBCC) 2025 yang berlangsung di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Pada event ini, keduanya bersaing dengan puluhan mahasiswa dari 10 Perguruan Tinggi yang masuk dalam nominasi 10 besar. Perguruan Tinggi tersebut berasal dari wilayah Timur dan Barat Indonesia.
Event yang berlangsung pada 28 september sampai 2 oktober 2025 itu, keduanya menampilkan karya tulis ilmiah bertajuk Biogrowth Green Economy: Sustanable Palm Oil Production.
Walaupun kedua meraih juarah harapan II, namun merupakan suatu kebanggaan, lantaran di tengah ketatnya persaingan, kedua mampu meraih juara.

“Dari 10 perguruan tinggi, kami dari FEBI IAIN Ternate, mampu mencatatkan prestasi, dan ini merupakan pengalaman kami saat tampil di event nasional yang melibatkan puluhan kampus se-Indonesia,” ucap Nurlaela Sarif, Kamis (9/10/2025).

Setelah Nurlaela Sarif dan Sukrian Tamrin mengharumkan nama fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Hal yang sama dilakukan mahasiswa semester satu program studi Ekonomi Syariah, FEBI IAIN Ternate Riyan Saputra.

Ia tampil pada ajang Akademi Kepemimpinan Nasional (AKMINAS) 2025 setelah bersaing bersama ribuan mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) se-Indonesia.
Ajang yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 11 oktober 2025 di Wisma Pamentas, Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu, awalnya diikuti oleh 1.200 mahasiswa, dan hanya 100 mahasiswa yang berhasil terpilih meraih tiket ke Jakarta.

Menariknya, bukan hanya mewakili IAIN Ternate, melainkan dari puluhan mahasiswa IAIN Ternate yang mengikuti seleksi, hanya ia sendiri yang mengantongi tiket ke Jakarta. Sementara untuk PTKIN lainnya meloloskan dua hingga tiga mahasiswa.

Selain itu, ajang ini biasanya pada setiap tahun, rata-rata mahasiswa yang lolos seleksi merupakan mahasiswa yang berada di semester tiga, lima dan tujuh. Namun, pada tahun 2025 ini ia mengukir rekor sebagai mahasiswa semester satu yang berhasil lolos seleksi.

Ajang bertajuk Meneguhkan Keberagaman, Membangun Peradaban, untuk Indonesia Emas 2045 itu, dengan tujuan membentuk pemimpin muda yang kritis, visioner, dan berakhlak, serta meningkatkan keterampilan komunikasi, manajemen dan advokasi, serta menanamkan nilai kebangsaan dan kepedulian sosial.
Dekan FEBI IAIN Ternate Dr Abu Sanmas, S.H., M.H., M.Pd menjelaskan, Riyan Saputra bersama sejumlah mahasiswa dari FEBI dan fakultas lainnya di IAIN Ternate mengikuti tahapan seleksi pada 23-25 September 2025.

Namun, hanya Riyan Saputra sendiri yang berhasil lolos seleksi, dia mengungkapkan, proses seleksi dilakukan secara daring dan berlangsung ketat, yakni seleksi administrasi, penilaian essai, kedisiplinan dan keaktifan dalam kegiatan AKMINAS daring.

“Saat menerima informas terkait pelaksanaan AKMINAS 2025, kami meminta kepada semua koordinator program studi di FEBI untuk memotivasi mahasiswa untuk mengikuti seleksi, namun dari sejumlah mahasiswa yang ikut seleksi,  hanya Riyan Saputra yang berhasil lolos seleksi,” terangnya, Kamis (9/10/2025).

“Untuk itu, kami sangat bangga, karena hanya dia sendiri yang mewakili IAIN Ternate di AKMINAS 2025,” imbuhnya.
“Tentu kami sangat bangga, karena berdasarkan informasi yang dia sampaikan bahwa dari 100 mahasiswa yang terpilih mengikuti AKMINAS 2025, hanya dia sendiri merupakan mahasiswa yang berada di semester satu,” sambungnya.
Ketua panitia penjaringan bakal calon (balon) Rektor IAIN Ternate masa jabatan 2025-2029 Jamaluddin Bugis mengatakan, tahapan penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate mulai memasuki babak akhir.

Hal ini disampaikan Jamaluddin setelah panitia penjaringan merampungkan proses verifikasi kelengkapan dokumen administrasi balon pada 6 sampai 8 oktober 2025, dan resmi menyerahkan hasilnya kepada Rektor IAIN Ternate.
“Kami sudah melakukan verifikasi kelengkapan dokumen administrasi bakal calon Rektor IAIN Ternate, dan telah diumumkan melalui website IAIN Ternate pada Jum’at, 10 oktober 2025, dan langsung menyampaikan laporan kepada Rektor IAIN Ternate,” kata Jamaluddin, Sabtu (11/10/2025).

“Selanjutnya hasil verifikasi administrasi bakal calon Rektor akan diserahkan oleh Rektor kepada Senat IAIN Ternate pada 14 oktober 2025,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan, dokumen administrasi dari tujuh balon Rektor IAIN Ternate semuanya memenuhi persyaratan. Untuk itu, tahap selanjutnya yakni Senat IAIN Ternate bakal melakukan sidang pemberian pertimbangan kualitatif pada 16 sampai  22 oktober 2025, kemudian menyerahkan kembali hasilnya kepada Rektor IAIN Ternate.

“Jadi, penyerahan hasil pemberian pertimbangan kualitatif bakal calon Rektor dari Senat kepada Rektor IAIN Ternate pada 28 sampai 31 oktober 2025,” terangnya.

Dia menjelaskan, setelah penyerahan hasil sidang pemberian pertimbangan kualitatif dari Senat, maka pada awal November 2025, Rektor IAIN Ternate akan menyampaikan kepada Menteri Agama.
Dengan begitu, lanjut dia, proses penentuan siapa yang bakal menjadi Rektor IAIN Ternate masa jabatan 2025-2029 dilakukan di Jakarta.
“Itu menjadi kewenangan Kementerian Agama (Kemenag), panitia sudah tidak lagi mencampuri kewenangan itu, panitia hanya menunggu hasil final dari Kemenag,” katanya.

“Kalau di Kementerian Agama, semua bakal calon dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti tahapan fit and proper test,  dari sinilah baru dilakukan perengkingan sesuai hasil uji kelayakan tersebut,” sambungnya.
Setelah kantongi izin penyelenggaraan Program Doktor dari Kementerian Agama, maka IAIN Ternate, Maluku Utara, pada tahun 2025, secara resmi membuka Program Doktor.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Ternate, Dr Adnan Mahmud, S.Ag., M.A menyampaikan dibukanya program doktor di IAIN Ternate merupakan langkah strategis pengembangan kelembagaan, serta menghadirkan akses pendidikan jenjang doktoral yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat di Maluku Utara.

“Penyelenggaraan studi program doktor di IAIN Ternate berdasarkan keputusan Menteri Agama nomor 1409 tahun 2025,” ungkapnya, Sabtu (25/10/2025).

Dia menyebut biaya studi pada program Doktor juga sangat terjangkau, yakni hanya Rp 6 juta per semester. Bukan hanya itu, IAIN Ternate juga tidak memberlakukan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) bagi mahasiswa, sehingga dengan biaya studi yang terjangkau tersebut memudahkan masyarakat Maluku Utara untuk menempuh studi Doktoral di IAIN Ternate.
“Pendaftaran dibuka pada Jumat 24 sampai 31 Oktober 2025, uang pendaftarannya sebesar Rp 500 ribu,” terangnya.

Setelah resmi membuka program Doktor, pihak pengelola Program Pascasarjana IAIN Ternate menggelar ujian seleksi program doktor bagi calon mahasiswa baru tahun akademik 2024-2025.
Pelaksanaan ujian dilaksanakan di gedung Pusat Teknologi Informasi dan Data (PTID) IAIN Ternate, diikuti sebanyak 20 calon mahasiswa baru yang berlangsung dari pukul 09.00 WIT hingga siang hari.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Ternate, Dr Adnan Mahmud, MA menuturkan, berdasarkan data pada bagian akademik peminat program Doktor di IAIN Ternate sebanyak 26 orang, namun yang mendaftar hingga finalisasi data hanya 22 orang.
“Yang finalisasi data 22 orang, hanya saja yang mengikuti ujian sebanyak 20 orang, sedangkan 2 orang akan mengikuti ujian susulan,” terang Adnan, Selasa (4/11/2025).

Adnan mengungkapkan, materi yang diuji pada pelaksanaan ujian mencakup Test of English as a Foreign Language (TOEFL), dan Test of Arabic as a Foreign Language (TOAFL), Test Potensi Akademik (TPA), serta wawancara terkait rancangan proposal disertasi.

Selain pelaksanaan ujian, calon mahasiswa baru Program Doktor bakal mengikuti orientasi studi. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan kepada calon mahasiswa baru program doktor terkait mekanisme studi S-3 di IAIN Ternate, serta kiat-kiat sukses proses penyelesaian studi
Selain prodi EKS raih predikat Baik Sekali pada proses Re-Akreditasi, keluarga besar FEBI IAIN Ternate juga merasa puasa setelah salah satu mahasiswi dari prodi MKS Wakili Maluku Utara di Grand Finalist UMi Youthpreneur 2025.

Mahasiswa tersebut yakni Nurlaela Sarif, ia kembali menjadi sorotan sivitas akademika IAIN Ternate, pasalnya ia merupakan satu-satuanya mahasiswa yang mewakili Maluku Utara pada kompetisi UMi Youthpreneur 2025 di Jakarta.
Kompetisi tahunan yang digagas Kementerian Keuangan melalui Kanwil Ditjen Perbendaharaan pada setiap provinsi tersebut, dengan tujuan mengidentifikasi, mengembangkan, dan mendukung pengusaha muda untuk berkontribusi dalam perekonomian nasional.

Kompetisi bertajuk Berani Bermimpi, Terus Menginspirasi, yang menghimpun mahasiswa dan masyarakat umum di tahun 2025 ini, diikuti sebanyak dua ribu lebih tim untuk bersaing meraih tiket ke Jakarta.

Menariknya, dari jumlah tersebut, tim dari IAIN Ternate yang dipimpin Nurlaela Sarif berhasil menggondol satu tiket ke grand final yang berlangsung pada 12-16 November 2025 di Sari Pacific Hotel Jakarta.

Jelang keberangkatan ke Jakarta, Nurlaela Sarif mendapat dukungan bonus uang tunai dari Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail.

“Kita tentu mengapresiasi seluruh prestasi yang ditorehkan mahasiswa, baik kegiatan yang melalui pembinaan di kampus dan prestasi yang raih secara individu di luar kampus,” kata Prof Radjiman Ismail setelah menyerahkan bonus uang tunai kepada Nurlaela Sarif, Senin (11/11/2025).

Di kompetisi UMi Youthpreneur 2025 di Jakarta, Nurlaela Sarif bersaing dengan puluhan peserta yang merupakan keterwakilan dari setiap provinsi, dan berhasil meraih juara III.

Lima Tim dari Fakultas Syariah IAIN Ternate Siap Bersaing di Lomba Debat Konstitusi Tingkat Provinsi Maluku Utara, acara pelepasan tim Debat Konstitusi berlangsung di Gedung Fakultas Syariah IAIN Ternate dan dilakukan Wakil Dekan I Fakultas Syariah IAIN Ternate, Dr Abd Rauf Wajo, M.Ag, Kamis (4/12/2012).
Dia menyampaikan bahwa pelaksanaan lomba Debat Konstitusi diselenggarakan oleh kampus Universitas Khairun (Unkhair) Ternate yang berlangsung pada 5-9 Desember 2025.

“Bahwa keterlibatan mahasiswa dalam kompetisi debat, merupakan bagian penting dari penguatan kapasitas akademik serta pembentukan karakter ilmiah,” ujarnya.

Dia berharap, dari lima yang mengikuti lomba, harus menjaga kekompakkan sepanjang pelaksanaan kegiatan, agar nantinya dapat meraih prestasi untuk mengharumkan nama fakultas dan lembaga.

“Kami berharap agar para peserta mampu menghadirkan performa terbaik dan membawa nama baik IAIN Ternate di kancah provinsi,” pintanya.

Setelah acara pembukaan rangkaian kegiatan Hari Amal Bhakti (BAH) Kemenag ke-80 yang berlangsung di lapangan upacara IAIN Ternate, Senin (8/12/2025).
Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail bersama sivitas akademika menggelar jalan sehat kerukunan dan bakti sosial di masjid kesultanan Ternate di kelurahan Akehuda kecamatan Ternate Utara.

Untuk jalan sehat kerukunan dimulai dari kampus IAIN Ternate kemudian melewati kelurahan Sangaji Utara, dan finish di kelurahan Akehuda tepat di depan Sigi Heku (Masjid Kesultanan Ternate).
Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail menyampaikan bahwa pelaksanaan jalan sehat kerukunan dan bakti sosial mengatakan, pilihan bakti sosial di Sigi Heku lantaran di masjid tersebut menyimpan kisah-kisah sejarah dan tradisi ke-Islam-an.

Selain itu, pilihan bakti sosial di masjid kesultanan Ternate juga merujuk pada tema HAB Kemenag ke-80 tahun yakni Umat Rukun dan Sinergi, Inonesia Damai dan Maju.

Selain bakti sosial di masjid kesultanan Ternate, Sivitas Akademika IAIN Ternate juga melakukan bakti sosial pada masjid dan gereja di kelurahan Sulamadaha kecamatan Ternate Barat. Untuk bakti sosial di gereja, lanjut dia, dilakukan pada Sabtu, 13 Desember 2025.

Tujuh calon Rektor IAIN Ternate, akhirnya dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti uji kompetensi oleh Komisi Seleksi Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Pelaksanaan uji kompetensi calon rektor IAIN Ternate berlangsung di Holiday Inn Express Hotel, di Jalan Matraman Raya Nomor 57 Palmeriam Jakarta pada 10-12 Desember 2025.

Ketua panitia penjaringan  calon rektor IAIN Ternate periode 2026-2030, Jamaluddin Bugis menyampaikan, pelaksanaan uji kompetensi dimulai pada Rabu (10/12/2025) pagi WIB dengan sistem qur’ah (undian) yang dilakukan oleh Komisi Seleksi Rektor yang terdiri dari 9 orang.

“Jadi, tidak mengacu pada nomor urut bakal calon, serta seleksi bakal calon rektor bersifat wajib dan mengingat, sehingga tidak ada seleksi atau uji kompetensi susulan,” terang Jamaluddin, Kamis (11/12/2025).

“Untuk Komisi Seleksi bakal calon Rektor IAIN Ternate terdiri dari 9 orang, yang ditentukan oleh Kementerian Agama dengan komposisi tim internal dan eksternal,” sambungnya.

Mantan Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku itu, menambahkan setelah semua bakal calon mengikuti uji kompetensi, praktis tahapan seleksi calon rektor IAIN Ternate telah berakhir, sehingga pihak panitia hanya menunggu informasi soal siapa yang bakal terpilih menjadi Rektor IAIN Ternate periode 2026-2030.
“Syukur alhamdulillah, proses penjaringan bakal calon Rektor IAIN Ternate periode 2026-2030 telah tuntas, dan hasilnya bakal diketahui pada akhir Desember 2025 atau di awal Januari 2026” ucapnya.

Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail Minta Dosen Support Mahasiswa pada Setiap Kegiatan Non Akademik. Menurut dia, Setiap kegiatan non-akademik yang diikuti mahasiswa dan meraih prestasi, pasti memberi nilai plus untuk pengembangan program studi dan fakultas serta lembaga sehingga harus di-support secara maksimal.

Hal ini disampaikan Rektor IAIN Ternate, Maluku Utara, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd seusai melakukan pertemuan dengan mahasiswa program studi Manajemen keuangan Syariah (MKS) fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate Nurlaela Sarif jelang tampil di grand final kompetisi Umi Youthpreneur 2025 di Jakarta.

Dia menegaskan, jika setiap kegiatan non-akademik yang diikuti mahasiswa dan tidak di-support, praktis menghambat langkah mahasiswa dalam meraih prestasi.

Untuk itu, dia meminta dosen pada setiap fakultas yang ada IAIN Ternate, jika ada mahasiswa yang menyampaikan izin untuk mengikuti kegiatan, maka harus direspon dengan memberi dukungan.
“Jika ada mahasiswa yang menghadiri kegiatan non-akademik luar kampus, saya mohon perhatian dan pengertian baik dari para dosen, seperti memberi izin,” katanya, Senin (10/11/2025).
“Dalam rangka kegiatan-kegiatan positif, saya kira harus punya perhatian tersendiri jangan sampai mahasiswa yang punya prestasi dan ketika mengikuti kegiatan tapi menjadi korban dari aktivitas perkuliahan,” sambungnya.

Selain itu, dia meminta kepada setiap pimpinan fakultas di IAIN Ternate, agar mendukung penuh kepada mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi. Dengan memberi dukungan, praktis mahasiswa tidak merasa terbebani saat tampil mengikuti kegiatan-kegiatan non-akademik di luar kampus.
“Jadi, kalau ada mahasiswa yang minta izin untuk mengikuti perlombaan atau kegiatan yang sifatnya untuk bakat dan minat, maka harus didukung, dalam arti memberi izin,” pintanya.

“Terutama para pimpinan di fakultas, agar lebih memperhatikan tentang hal ini dalam rangka mendukung pengembangan SDM, artinya kita men-support sesuai peran kita masing-masing,” imbuhnya.

Pelaksanaan bakti sosial di lingkungan gereja menjelang natal dan tahun baru yang dilakukan oleh sivitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate pada dua gereja di dusun Tabanga, kelurahan Sulamadaha, Ternate Barat, kota Ternate mendapat respon positif dari masyarakat.

Bakti sosial yang berlangsung pada pukul 08.00 WIT pada Gereja Protestan Maluku (GPM) Soa Tabanga, dan Gereja Kalvari Pentakosta Missi Di Indonesia (GKPMI) Tabanga dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama tahun 2026.

Ketua RT.001 RW.001 dusun Tabanga, Margareta Sanu menuturkan, warga masyarakat di lingkungannya menyampaikan terima kasih kepada Rektor dan Sivitas Akademika IAIN Ternate, karena telah memilih menggelar bakti sosial di gereja di lingkungan mereka.
Dia mengatakan, masyarakat memberi respon positif, lantaran aksi-aksi bersih di lingkungan gereja yang dilakukan sivitas akademika IAIN Ternate menjelang pelaksanaan natal dan tahun baru.

“Kami dari warga dusun Tabanga mengucapkan terima kasih kepada Rektor IAIN Ternate, karena memilih melaksanakan bakti sosial pada dua gereja di dusun kami,” katanya, Sabtu (13/12/2025).

Muslimah Al-Washliyah Maluku Utara menjalin kerja sama dengan Fakultas Syariah IAIN Ternate. Kerja sama tersebut terkait program pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang keagamaan, hukum, sosial, dan ekonomi.

Kerja sama antara Muslimah Al-Washliyah Malut dan Fakultas Syariah IAIN Ternate, diperkuat dengan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Dekan Fasya IAIN Ternate Prof Dr H Jubair Situmorang, M.Ag dan Ketua Muslimah Al-Washliyah Malut Dr Basaria Nainggolan, M.Ag yang berlangsung di laboratorium fakultas Syari’ah, Selasa (23/12/2025).
Ketua Muslimah Al-Washliyah Malut, Dr Basaria Nainggolan, M.Ag saat ditemui di kampus IAIN Ternate, Rabu (24/12/2025) mengatakan Muslimah Al-Washliyah lebih concern bergerak di bidang dakwah, sosial dan pendidikan, sehingga menginisiasi kerja sama dengan Fakultas Syariah dan mendapat respon positif dari Dekan serta unsur pimpinan Fakultas Syariah.

Dia menuturkan, setelah resmi menjalin kerja sama, Muslimah Al-Washliyah bakal berkolaborasi dengan Fakultas Syariah IAIN Ternate melalui Lembaga Konseling Syariah (LKS) untuk menggelar kegiatan pada bidang dakwah, sosial dan pendidikan.

“Jadi kami berinisiasi melakukan kerja sama dengan fakultas Syariah, dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang keagamaan, hukum, sosial, ekonomi, budaya serta bidang terkait lainnya,”tuturnya.

Kepala Laboratorium Fakultas Syari’ah IAIN Ternate Dr Basaria Nainggolan, M.Ag menegaskan bakal memaksimalkan Pelaksanaan Kegiatan Praktikum di laboratorium fakultas Syariah IAIN Ternate.
Menurut dia, pelaksanaan kegiatan praktikum lebih dimaksimalkan, agar dapat mendongkrak kualitas mahasiswa pada empat program studi yang ada di Fakultas Syariah IAIN Ternate. “Selaku kepala laboratorium fakultas Syariah, saya melihat pemanfaatan laboratorium telah berjalan maksimal,” katanya.

Dia menjelaskan, fungsi laboratorium sebagai sarana meningkatkan keterampilan mahasiswa, sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan-kegiatan praktik; baik kegiatan praktik peradilan semu (moot court), maupun praktik salat, penyelenggaraan jenazah, praktik simulasi pernikahan, praktik ibadah dan baca tulis Alquran (BTA).

Untuk itu, di tahun 2026, dia berharap kepada setiap dosen untuk memusatkan perhatian dalam melakukan kegiatan-kegiatan praktikum di laboratorium Fakultas Syariah.“Kami berharap pada tahun mendatang, setiap dosen lebih maksimalkan melaksanakan kegiatan praktikum,” ujarnya.

Dengan intens menggelar kegiatan praktikum, kata dia, praktis mahasiswa tidak hanya terampil dalam keilmuan secara teori, melainkan juga terampil dalam mengimplementasikan ilmu melalui kegiatan praktik.

Dia mengungkapkan, pihaknya memandang kegiatan praktik sangat penting, karena hal ini merupakan tuntutan bagi setiap dosen, bahwa selain menyampaikan teori di dalam kelas juga harus diperkuat dengan kegiatan praktik, agar mahasiswa dapat memiliki pemahaman yang baik terkait bidang keilmuan yang mereka geluti.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan praktik juga mendapat perhatian dari pimpinan fakultas, demi tingkatkan kualitas mahasiswa, dan menyiapkan lulusan fakultas Syariah yang siap pakai dan bersaing di lapangan kerja. (*)

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *