Nelayan Desa Mano Obsel Keluhkan Nelayan Luar, Kadis DPK Malut : Operasi Pengawasan Akan Dilakukan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, Abdullah Assagaf

PIKIRANPOST.COM– Nelayan Desa Mano Obi Selatan Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara keluhkan kehadiran kapal penangkapan ikan dengan menggunakan pukat diperairan tersebut. Mereka diduga berasal dari Seram Maluku.

Salah satu nelayan yang enggan namanya dipublikasikan, mengungkapkan bahwa, kehadiran kapal dengan bobot 5 ton tersebut, diketahui sudah lama beroperasi, dan jarak tangkapan dari pesisir pantai tidak sampai 1 mil.

,”Kami nelayan lokal sangat dirugikan dengan kehadiran kapal yang gunakan pukat, karena bila satu kali penangkapan saja, ikan ukuran besar hingga kecil pun diangkat. Dan ikan-ikan ukuran kecil mereka buang ke laut,”kata dia dengan nada kesal.

Masalah ini kata dia, sudah disampaikan kepada Pemerintah Desa maupun pihak-pihaknya lain, meski begitu, membutuhkan waktu tak lama, aktivitas kapal penangkapan ikan terus berjalan.

Ia mengaku bahwa, para nelayan selama ini hanya menggantungkan hidup mereka di laut, olehnya itu, mereka berharap Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk turun ke lapangan untuk melakukan investigasi secara langsung, sebab, nelayan juga takut karena diduga selalu mendapat intimidasi.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara Abdullah Assagaf ketika dikonfirmasi mengatakan, masih ada gangguan Kapal dari Seram, masuk wilayah Obi Selatan dan melakukan penangkapan ikan disana adalah akan menjadi tanggungjawab DKP Malut untuk menangani masalah tersebut.

“Memang ini akan menjadi tanggungjawab kami untuk berkoordinasi dengan pihak Lanal, Polairud. Kita akan mengambil langkah-langkah teknis. Karena mereka masuk tanpa izin,”kata dia,

Dia menegaskan, bila dalam aktivitas ilegal fising tersebut, ada oknum yang memperalat warga desa setempat, maka pihaknya tetap akan menindak tegas dimana tetap berkolaborasi dengan pihak Lanal dan Polairud.

“Operasi pengawasan dilakukan secara senyap. Kita akan berkolaborasi dengan lainnya karena memang Obi sangat marak dengan ilegal fising,”janjinya.

Penulis : End
Editor : S.S.Suhara

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *