Wakil Dekan bidang Akademik FTIK, Drs Ramli Yusuf, M.Pd memberikan sambutan
PIKIRANPOST.COM– Mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, menggelar kuliah umum bertajuk Maraknya Bullying di Lembaga Pendidikan, Rabu (18/10/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium IAIN Ternate tersebut, dibuka secara langsung oleh Wakil Dekan bidang Akademik FTIK, Drs Ramli Yusuf, M.Pd dan diikuti oleh dosen FTIK, mahasiswa, serta keterwakilan dari guru dan siswa pada setiap SMA/SMK yang ada di kota Ternate dan kota Tiodre Kepulauan.
Dalam sambutannya, ia menyebut dunia pendidikan dewasa ini diperhadapkan pada fenomena gangguan kesehatan mental anak didik, lantaran kerap terjadi kasus bullying atau perundungan.
Kasus bullying yang dilakukan siswa, menurutnya bukan hanya memberi efek negatif terhadap mental anak didik, melainkan tenaga pendidik pun ikut disoroti, karena dianggap lemah dalam mengedukasi anak didik.
“Ini menjadi perhatian bersama, baik dosen, guru, maupun mahasiswa. Dengan cara mengedukasi serta memberikan psikoterapi pada siswa-siswa yang mendapat perlakuan bullying,” ucapnya
Lebih lanjut, mantan ketua prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) itu, membeberkan data bullying yang disampaikan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) bahwa sepanjang januari sampai juli 2023, kasus bullying banyak terjadi di tingkat SD dan SMP, yang diakumulasikan mencapai 50 persen.
“Dari data tersebut, jika dilihat dari sisi akademik, pasti menjadi tanggungjawab guru bimbingan konseling, maupun guru pendidikan agama, yang dipandang setiap saat selalu memberi pembinaan kepribadian dan spiritual. Tapi, di sisi lain, hal ini juga menjadi perhatian serius orangtua di rumah terkait pendidikan karekter,” paparnya
Alumni pascasarjana Universitas Negeri Jakarta itu mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi informasi saat ini menghadirkan beragam dampak, salah satunya adalah memengaruhi mental dan psikologi anak-anak. Sehingga, menghadapi fenomena ini harus butuh perhatian bersama, terlebih para orangtua di rumah.
“Teknologi memang tidak bisa diabaikan atau hindari, sebagai orangtua, kita harus siap hadapi, kita harus punya strategi untuk mengansipasi kemajuan teknologi, karena perkembangan teknologi, merupakan revolusi peradaban, yang mau tak mau harus kita ikut terlibat di dalamnya.” jelasnya
Untuk itu, menghadapi fenomena pekembangan teknologi dan beragam kasus bullying yang terjadi di lembaga pendidikan, menurutnya bukan hanya menjadi wacana pada tataran akademik, melainkan harus hadir dan memberi solusi dalam menghadapi anak-anak dengan kepribadian ganda.
“Yang harus kita lakukan adalah kolaborasi secara bersinergi untuk semua elemen dunia pendidikan, masyarakat, orangtua, terlebih pemerintah harus lebih jelih dalam melahirkan regulasi, agar dapat menekan fenomena bullying di lembaga pendidikan,” tuturnya
Sementara itu, koordinator prodi BKPI Mawardi Djamaluddin, M.Pd mengatakan kuliah umum yang dilaksanakan ini merupakan respon terhadap Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober lalu, menurutnya momen tersebut dipandang sangat tepat jika direspon dengan kegiatan akademik.
“Untuk bidang psikologi dan konseling, permasalahan seperti bullying memang tengah mendapat perhatian serius. Untuk itu, kegiatan ini kami memilih membahas terkait fenomena bullying di lembaga pendidikan,”jelasnya
Dia mengungkapkan, belakangan ini memang kerap terjadi kasus bullying di lembaga pendidikan, yang menghadirkan selentingan negatif terhadap lembaga pendidikan. Sehingga, pihaknya merasa perlu dilakukan kegiatan untuk menyamakan persepsi, dan memberi penguatan pengetahuan kepada mahasiswa dan siswa SMU dan SMK, agar mereka dapat berperan serta dalam mengedukasi publik.
“Untuk itu, kami mengundang guru-guru BK dan keterwakilan siswa pada setiap SMA/SMK dengan tujuan, apa yang mereka dapatkan pada pelaksanaan kuliah umum ini, nanti dapat implementasikan pada sekolah mereka,” ujar alumni S-2 UIN Malang Jawa Timur.
Mawardi mengaku, kegiatan semacam ini sudah menjadi agenda tahunan pada prodi BKPI, dan juga bagian dari implementasi kerjasama yang terjalin antara prodi BKPI fakultas Tarbiyah IAIN Ternate, dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) universitas Khairun Ternate.
“Dari kerjasama antara kami dan pihak FKIP Unkhair, kami menyepakati untuk terus mendorong pelaksanaan kegiatan ilmiah seperti ini dilaksanakan pada setiap tahun, agar memberi penguatan keilmuan kepada adik-adik mahasiswa, khsususnya pada bidang bimbingan dan konseling,” terangnya
Sedangkan Ketua panitia Kuliah Umum, Satar M. Jadir, mengatakan kuliah umum yang dilaksanakan merupakan agenda tahunan pada program studi bimbingan dan konseling pendidikan Islam, menurutnya tema bullying yang diusung pada kegiatan kali ini merupakan respon terhadap fenomena perundungan yang kerap terjadi di lembaga pendidikan di Maluku Utara.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap menambah pengetahuan bagi mahasiswa maupun siswa tentang bullying atau perundungan, sehingga dengan pengetahuan yang didapatkan, mereka dapat iplementasikan dengan cara mengedukasi masyarakat maupun siswa di sekolah,” terangnya
Satar mengungapkan peserta yang mengikuti kuliah umum terdiri dari mahasiswa prodi BKPI, dosen pada fakultas Tarbiyah, serta guru dan siswa.
“kalau siswa dan guru yang kami undang yakni guru bimbingan konseling pada SMA dan SMK semuanya 20 SMA/SMK, terdiri dari satu guru, dan dua siswa,” tandasnya
Sekadar diketahui, kuliah umum yang dilaksanakan prodi BKPI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate, berlangsung tepat pukul 9.30 wit, sementara narasumber yang dihadirkan yakni Andi Agustan Arifin (akademisi Universitas Khairun Ternate) dan Riski Amelia M. Zen (guru Bimbingan Konseling pada SMAN 1 kota Ternate.(*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara