Oleh : Wahyudin Majid
BANGSA FAGOGORU adalah bangsa yang kaya akan budaya dan kesamaan bahasa serta perbedaan lainnya. Hal itu menjadikan bangsa Fagogoru tidak cepat rapuh dengan terbentuk kembalinya Pengurus Besar Fagogoru yang mendasari kokohnya bangsa Fagogoru yang meliputi Maba, Wasilei, Patani, Gebe, Weda dan Gane, sebagai penyatuan kebersamaan dan kekeluargaan (Ngaku re Rasai).
Nilai-nilai Fagogoru yang terkandung didalamnya mengandung arti yang sangat menyatukan sendi-sendi kehidupan. Hal tersebut mendapat tanggapan positif bangsa luar Fagogoru yang memandang memiliki kesamaan nilai dengan Pancasila, sehingga nilai-nilai tersebut tidak hanya diterapkan dalam kehidupan bangsa Fagogoru saja namun juga dapat diterapkan secara universal.
Konsep nilai-nilai Fagogoru yang disiapkan para leluhur sebagai pedoman hidup bangsa Fagogoru harapannya seluruh bangsa Fagogoru dapat memaknai serta menghayati nilai-nilai Fagogoru dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta suasana kondusif. Fagogoru merupakan wujud sifat Ar Rahman dan Ar Rahim yang mempererat kasih pengasih dan penyayang antar makhluk Allah.
Kenyataannya saat ini banyak nilai Fagogoru terabaikan oleh setiap bangsa Fagogoru dalam setiap memasuki tahun politik. Pengalaman setiap pemilu terjadi kekerasan dan saling menyerang di media sosial/group Whatsapp dengan mengabaikan nilai Budi re Bahasa (kebaikan dan santun berbicara) hingga mengakibatkan perpecahan sesama antar bangsa Fagogoru itu sendiri.
Berdasarkan hasil indikator penilaian pada pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang disampaikan Bawaslu Provinsi Maluku Utara (Malut) melalui media cetak dan media online, bahwa dari lima daerah di Malut tercatat daerah kerawanan pemilu yang didalamnya termasuk Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Maka dengan demikian kehidupan bangsa Fagogoru sudah banyak menyimpang dari nilai-nilai Fagogoru.
Akankah daerah kerawanan pemilu tersebut akan terus terjadi pada pemilu tahun 2024 yang akan datang.? Harapannya tentu saja tidak, dengan harapan setiap bangsa Fagogoru mampu saling menginstropeksi diri dalam bertindak dan dapat mengamalkan serta menerapkan nilai-nilai Fagogoru dengan sepenuhnya agar kehidupan sosial masyarakat dapat lebih kondusif.
Penanaman nilai-nilai Fagogoru pun harus banyak dilatihkan lagi pada setiap insan yang dapat dimulai dari lingkup partai politik. Hal itu karena partai politik awal mula pendidikan politik yang dirasakan oleh masyarakat. Setelah lingkup partai politik dalam upaya mengimplementasikan nilai-nilai Fagogoru dilaksanakan oleh partai politik, maka selanjutnya pada peserta calon DPRD/Bupati dan Wakil Bupati memberikan pemahaman yang baik tentang pembangunan dan kesejahteraan, jangan lagi ada perpecahan dikalangan masyarakat.
Maka nilai-nilai Fagogoru sudah saatnya kita diemplementasikan dalam pagelaran pemilu 2024 dengan sifat menghargai dan menghormati (Sopan re Hormat) hak seseorang untuk menentukan pilihannya di pemilu mendatang. Nilai-nilai Fagogoru yang mengajarkan kita tentang persaudaraan, kebersamaan, kekeluargaan (Ngaku re Rasai), nilai kebaikan dan santun berbicara (Budi re Bahasa) agar masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai, saling menyayangi antar sesama tanpa ada perbedaan. Harapannya stabilitas pemilu dapat terwujud dengan aman dan damai di bumi Fagogoru. (*)