Foto bersama Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI dan staf bersama rektor para unsur pimpinan IAIN Ternate seusai pertemuan dan pengurus FKPT Malut.
PIKIRANPOST.COM– Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Prof Dr Irfan Idris, M.A bersama Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kol (Sus) Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd dan sejumlah staf melakukan kunjungan kerja di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara, Jum’at (31/5/2024).
Kunjungan tersebut dengan tujuan bersilahturahmi dengan civitas akademika IAIN Ternate, dan sekaligus sosialisasi pilot project BNPT tahun 2024 terkait pencegahan paham radikalisme dan terorisme di kampus, serta mengembangkan perguruan tinggi menjadi kampus kebangsaan.
Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kol. (Sus) Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd seusai melakukan pertemuan dengan rektor dan para unsur pimpinan IAIN Ternate, mengatakan pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Maluku Utara untuk menyampaikan soal program prioritas dari BNPT di tahun 2024.
“Dua kampus yang kami kunjungi yakni IAIN Ternate dan Universitas Khairun Ternate, selain bersilahturahmi, tujuan utama adalah untuk mensosialisasikan program prioritas dari BNPT RI di tahun 2024 tentang mengembangkan perguruan tinggi menjadi kampus kebangsaan,” terangnya.
Ia mengungkapkan, dari pertemuan bersama dengan rektor dan unsur pimpinan di IAIN Ternate, pihaknya mendapatkan beragam masukan terkait penguatan indikator pengembangan perguruan tinggi menjadi kampus kebangsaan.
Sehingga kata dia, dari tanggapan tersebut, setidaknya mendukung pilot project yang bakal mereka gulirkan di Maluku Utara khususnya di setiap perguruan tinggi.
“Dengan lawatan kami ini, alhamdulillah kami bisa mengadakan pertemuan sekaligus memperoleh masukan-masukan dari IAIN Ternate terkait dengan penguatan indikator pengembangan perguruan tinggi menjadi kampus kebangsaan,” katanya
“Di setiap provinsi ada pilot projectnya, baik di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), maupun dari Kementerian Agama RI,” tambahnya.
Ia menjelaskan, dari 38 provinsi, pihaknya hingga kini telah membentuk 34 FPKT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, red). FPKT kata dia, memiliki pilot project yang sama terkait pencegahan tumbuh kembangnya paham radikalisme dan terorisme pada setiap provinsi.
“Sehingga, dengan pilot project tersebut, akan menjadi rujukan dari kampus-kampus untuk menguatkan tentang pembentukan kampus kebangsaan di setiap Perguruan Tinggi.
Untuk itu, kata dia, kunjungan yang pihaknya lakukan pada perguruan tinggi di setiap provinsi adalah untuk bersinergi dengan civitas akademika. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendukung visi dan misi BNPT RI.
Untuk mensosialisasi visi-misi dan program prioritas dari BNPT terkait pencegahan tumbuh dan berkembangnya radikalisme dan terorisme, lanjut dia, pihaknya menggunakan pendekatan pentahelix, yakni konsep multi pihak, di mana unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama.
“Yakni bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, kemudian juga dengan masyarakat, baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh lintas agama, termasuk Entrepreneur dan para jurnalis. Sehingga semua element ini menjadi sebuah sinergi multi pihak,” ungkapnya
“Harapannya agar menguatkan sebuah kesatuan untuk mencegah paham-paham radikalisme dan terorisme,” imbuhnya.
Sementara itu, rektor IAIN Ternate, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd menuturkan, IAIN Ternate sebagai PTKIN di bawah naungan Kemenag RI, selain memberi perhatian pada pengembangan SDM di Maluku Utara.
Selain itu, kata dia, IAIN Ternate juga selalu memusatkan perhatian untuk mensukseskan 7 program prioritas yang dicanangkan Kemenag RI, di mana salah satunya adalah penguatan moderasi beragama sebagai langkah strategis dalam menangkal tumbuh kembangnya paham-paham radikalisme dalam agama.
“Selaku pimpinan, tentu kami sangat menyambut baik program yang diusung BNPT RI terkait pencegahan paham radikalisme dan terorisme di perguruan tinggi. Dan perlu diketahui bahwa upaya-upaya menangkal hal tersebut (paham radikalisme dan terorisme, red), telah kami lakukan di kampus dan berjalan maksimal, untuk itu dengan adanya pilot project BNPT RI soal mengembangkan perguruan tinggi di Indonesia menjadi kampus kebangsaan tentu kami sangat mendukung,” tuturnya.
Guru besar pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Ternate itu, bilang paham radikalisme dan terorisme tidak boleh mendapat ruang di kampus.
Karena, menurut dia, setiap perguruan tinggi memiliki prospek yang sama, yakni melahirkan generasi muda sebagai penerus bangsa, untuk itu ideologi yang dianggap dapat merusak tatanan sosial keagamaan dan kebangsaan harus dicegah agar tidak masuk ke perguruan tinggi.
“Program penguatan moderasi beragama yang IAIN Ternate lakukan pada kegiatan PBAK atau OSPEK serta sosialiasi pada setiap kegiatan pembelajaran dan kegiatan kemahasiswaan, merupakan salah satu tujuan untuk mengkonstruksi pola pikir mahasiswa agar terhindar dari paham radikalisme dan terorisme. Untuk itu, BNPT RI bersinergi dengan IAIN Ternate terkait menangkal paham radikalisme merupakan langkah yang sangat strategis dan patut diapresiasi,” jelasnya.
Radjiman mengungkapkan, selain penguatan pengetahuan moderasi beragama bagi mahasiswa agar terhindar dari paham radikalisme dan terorisme. Kegiatan yang sama, lanjut dia, juga melibatkan para tenaga pendidik dan kependidikan; baik yang dilaksanakan di IAIN Ternate, maupun oleh kementerian agama.
“Kami selalu memusatkan perhatian untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme, jadi penguatan pemahaman moderasi beragama bagi mahasiswa, tenaga pendidik dan kependidikan merupakan ikhtiar yang kami lakukan setiap saat,” cetusnya.
“Jadi, kegiatan yang diusung IAIN Ternate dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi sejauh ini selalu memusatkan pada penanaman nilai cinta tanah air, bela negara, toleransi, kemanusiaan, dan gotong royong,” pungkasnya.
Untuk diketahui, selain Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Prof Dr Irfan Idris, M.A, dan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kol (Sus) Dr. Harianto, S.Pd., M.Pd, serta Rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd
Pada pertemuan tersebut juga dihadiri pengurus FKPT Malut Hidayatussalam, Dekan FTIK IAIN Ternate Dr Sahjad M. Aksan, M.Phil, Dekan Fakultas Syari’ah, Prof Dr H Jubair Situmorang, M.Ag, Wadek I FTIK Drs Ramli Yusuf, M.Pd, Wadek I Fasya, Dr Abd Rauf Wajo, Wadek II FEBI, Dr Syaifuddin, M.EI, Ketua LP2M Dr Muhammad Zein, M.Pd, Kepala SPI, Dr Abdurahman Hi Usman, M.H, M.Pd, Kasubbag TU&RT Rosdianti Ishak, S.Ag, Maira Himadhani, ST., M.Sc Subsektor Partisipasi Masyarakat BNPT RI dan sejumlah staf dari BNPT RI. (*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara