PIKIRANPOST.COM — Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Ternate menggelar yudisium bagi calon wisudawan dan wisudawati tahun akademik 2023/2024 periode semester genap, prosesi yudisium berlangsung di laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate, Rabu (24/7/2024).
Pada pelaksanaan yudisium kali ini dikuti sebanyak 32 mahasiswa, yang terdiri dari 3 mahasiswa prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), dan 13 mahasiswa prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI), serta 16 mahasiswa dari prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT).
Dari 32 mahasiswa yang mengikuti yudisium tersebut, tiga mahasiswa ditetapkan sebagai peraih predikat Pujian (Cum Laude), ketiga mahasiswa tersebut, yakni Ainunnisya Fabanyo dari prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94, serta dua lainnya dari prodi Sejarah Peradaban Islam (KPI), yaitu Fikar Astuti dengan IPK 3,94, dan Nurul Aulia Fahri yang meraih IPK 3,93.
Dekan FUAD dalam sambutannya berharap kepada mahasiswa yang telah meraih gelar akademik dan resmi menyandang status sebagai alumni pada Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Ternate, harus tetap menjaga nama baik almamater. Hal ini menurut dia, sebagai bentuk menghormati pada lembaga pendidikan.
“Hubungan alumni dengan fakultas, terlebih lembaga IAIN Ternate tetap tidak bisa diputuskan oleh siapapun. Oleh karena itu, alumni harus senantiasa jaga nama baik lembaga dan berperilaku baik ketika berada di tengah-tengah masyarakat,” pesannya
Lebih lanjut, dia mengatakan sebagai alumni FUAD IAIN Ternate, jangan berpuas diri dengan ilmu yang didapatkan, melainkan harus terus mengusung semangat belajar untuk mengembangkan ilmu, kerena menurut dia, di era kecanggihan teknologi saat ini ilmu terus berkembang, sehingga direspon dengan mempelajari dan memperdalam ilmu dan pengetahuan.
“Harus dipahami bahwa pada era globalisasi ini, dimana arus informasi semakin cepat, perubahan masyarakat jauh lebih cepat dibandingkan dengan perubahan kurikulum. Jika kalian merasa puas dengan ilmu yang kalian miliki dan tidak mau belajar, praktis kalian pasti tertindas oleh perkembangan zaman,” terangnya.
Dia menilai, dari ilmu yang miliki saat berada di kampus, harus diaplikasikan, karena, lanjut dia, dengan mengaplikasikan ilmu, tentu sebagai alumni dari IAIN Ternate ikut mencerahkan masyarakat.
Lebih jauh, ketua Dewan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara, itu mengatakan pentingnya menghargai dan menghormati tenaga pendidik (guru dan dosen, red). Sebab, dia menilai perilaku baik yang ditunjukkan mahasiswa atau alumni, setidaknya menghadirkan kesan baik, dan tentunya mempengaruhi opini publik soal eksistensi lembaga pendidikan, terlebih penilaian masyarakat terhadap output dari IAIN Ternate.
“Dosen dan guru merupakan sosok yang berperan penting atas keberhasilan kalian, untuk itu senantiasa menghormati dan menghargai mereka,” imbuhnya
Selain itu, mantan Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Ternate, juga meminta kepada mahasiswanya yang telah berhasil meraih gelar akademik di IAIN Ternate, selalu mengingat perjuangan kedua orangtua. Menurutnya, kesuksesan yang diraih setiap mahasiswa, memang tidak terlepas dari perjuangan serta doa orangtua.
Untuk itu, dengan ilmu dan gelar akademik yang diraih tersebut, kata Wardah, harus tetap tawadhu dan tidak takabur.
“Berbakti kepada kedua orangtua, dan menjaga salat lima waktu, serta tawadhu dan tidak takabur dengan prestasi yang telah diraih, merupakan harapan kami selaku tenaga pendidik di IAIN Ternate kepada mahasiswa maupun alumni, jadi prinsipnya ketika berada di tengah-tengah masyarakat harus tunjukkan jati diri sebagai alumni FUAD IAIN Ternate,” tutupnya. (*)
Penulis : HMS
Editor : S.S.Suhara