Kopi Pagi: Alumni Movement Berbasis Nilai-Nilai Transformatif

Oleh: Mohtar Umasugi/Alumni STAIN Ternate Angkatan 1994, lulus 1999.

DALAM bening kopi pagi, selalu ada ruang hening untuk merenung dan mengeja ulang arah langkah. Pagi kemarin di pojok kedai JS coffe, saya duduk bersama seorang sahabat alumni IAIN Ternate dalam suasana perjumpaan yang tidak hanya hangat secara emosional, tapi juga kaya secara intelektual.

Kami tidak sempat hadir dalam Temu alumni kali ini, namun harapan besar bahwa temu Alumni kali ini bukan sekadar moment saling sapa, tetapi menjadi ruang permenungan bersama tentang peran strategis alumni sebagai agen transformasi sosial dan keagamaan.

Kita tahu bahwa IAIN Ternate adalah institusi yang telah berpuluh tahun menjadi pusat pembelajaran keislaman di wilayah timur Indonesia. Tapi hari ini, pertanyaan paling mendesak adalah: apa kontribusi alumni terhadap arah perubahan masyarakat, daerah, dan bangsa?

Pertanyaan ini bukan untuk saling menyalahkan, melainkan untuk mengundang kita berpikir ulang: sudahkah alumni IAIN Ternate membentuk satu gerakan kolektif yang mampu menjawab tantangan zaman dengan napas keislaman yang inklusif, transformatif, dan membumi?

Alumni Movement: Dari Identitas Menuju Gerakan

Alumni bukan hanya nama yang melekat pada ijazah. Alumni adalah wajah dari nilai-nilai yang ditanamkan kampus. Maka, dalam temu alumni ini, saya menangkap semangat baru: bahwa saatnya kita menggagas alumni movement berbasis nilai-nilai transformatif—gerakan sosial-intelektual yang tidak berhenti pada nostalgia, tetapi menjelma dalam kerja nyata dan kolaboratif.

Nilai transformatif yang dimaksud bukanlah jargon kosong. Ia berakar dari tiga hal: keilmuan, keberpihakan, dan keberanian bertindak. Alumni IAIN Ternate harus berani meninggalkan zona nyaman. Tidak cukup menjadi pengamat perubahan, tetapi turut memimpin perubahan itu—baik di ruang kelas, lembaga pemerintahan, masjid, komunitas, hingga ruang-ruang digital.

Saya membayangkan alumni movement ini hadir dalam bentuk forum strategis alumni lintas angkatan dan disiplin, yang bisa merumuskan aksi konkret: mulai dari pendampingan UMKM berbasis pesantren, digitalisasi pendidikan Islam, gerakan literasi, hingga advokasi keumatan dan kebijakan publik.

Nilai-Nilai Transformatif: Pilar Gerakan Alumni

Ada tiga nilai utama yang harus menjadi pilar dari gerakan alumni ini:
1. Nilai Keilmuan Kritis.
Alumni IAIN Ternate harus menjunjung ilmu yang membebaskan, bukan membelenggu. Keilmuan kita bukan sekadar hafalan, tetapi pisau analisis untuk membaca zaman secara jernih, progresif, dan kontekstual. Maka, ruang-ruang diskusi alumni perlu dihidupkan kembali, bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tapi untuk menciptakan masa depan.

2. Nilai Keberpihakan Sosial.
Alumni harus hadir di sisi masyarakat kecil—mereka yang tertinggal dalam pendidikan, ekonomi, dan akses keadilan. Ini panggilan moral. Apa gunanya kita bicara fikih muamalah jika tidak mampu mengadvokasi petani, nelayan, atau guru honorer di desa-desa?

3. Nilai Aksi Kolaboratif.
Zaman ini bukan zamannya pahlawan tunggal. Gerakan alumni harus dirajut dalam jaringan. Harus ada kolaborasi antar-alumni yang berkiprah di berbagai sektor—akademisi, ASN, pengusaha, pendakwah, aktivis, hingga birokrat. Kita perlu ekosistem kebaikan yang terorganisir.

Momentum untuk Menyusun Kembali Peran

Temu alumni ini bisa jadi titik balik. Kita punya sumber daya manusia yang luar biasa. Tapi belum sepenuhnya terorganisir dalam visi bersama. Untuk itu, penting kiranya mulai menyusun agenda bersama: forum diskusi rutin, basis data alumni, program sosial-keumatan, hingga kontribusi strategis untuk transformasi kampus menuju UIN Ternate.

Sebagai alumni, kita punya dua tanggung jawab utama: menjaga nama baik almamater, dan menjadi wajah perubahan di tengah masyarakat. Temu alumni bukan sekadar ajang temu, tapi ladang untuk membangun gerakan yang berbasis nilai—bukan berbasis nama besar atau gelar semata.

Kopi Pagi dan Kesadaran Kolektif: Catatan Akhir

Kopi pagi kali ini menuntun saya pada kesadaran baru. Bahwa alumni yang hebat bukan yang sibuk membanggakan almamater, tapi yang bekerja dalam diam untuk membuat almamaternya patut dibanggakan.

Sudah waktunya kita berhenti berjalan sendiri-sendiri. Saatnya membangun alumni movement berbasis nilai-nilai transformatif, demi menjawab tantangan zaman dengan kecerdasan spiritual, intelektual, dan sosial yang kita warisi dari IAIN Ternate. Sanana, 5 Juli 2025.(*)

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *