Rektor IAIN Ternate Dr.Radjiman Ismail memberikan sambutan sekaligus membuka Workshop secara resmi
PIKIRANPOST.COM– Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam melalui Subdirektorat Pengembangan Akademik Kementerian Agama Republik Indonesia, menggelar Workshop Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Audit Mutu Internal (AMI), Rabu (6/9/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di Muara Hotel Ternate tersebut, dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Ternate Dr Radjiman Ismail, M.Pd dan didampingi Kepala Seksi Bina Program Studi Sub Direktorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Dr Lukman Nugraha, M.Ed dan Wakil Rektor IAIN Ternate Bidang Akademik Dr Adnan Mahmud, S.Ag., M.A.
Kegiatan Workshop bakal berlangsung selama tiga hari yakni Rabu hingga Jumat (6-8 September 2023). Diikuti 50 peserta, yang terdiri dari peserta pada PTKIN maupun PTKIS pada Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah 8 yang meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua.
Rektor IAIN Ternate Dr Radjiman Ismail, M.Pd dalam sambutannya memaparkan konsep kebijakan pengembangan Perguruan Tinggi dari Menteri Agama RI, yakni pembinaan-pembinaan yang dilakukan secara terukur dan berkelanjutan untuk memajukan dunia Perguruan Tinggi Islam.
“Sesuai pertemuan para rektor PTKI bersama Menteri Agama Republik Indonesia, bahwa ke depan kebijakan Menteri terkait dengan pembinaan-pembinaan pada Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, yang dilakukan secara maksimal, sehingga secara kualitas Perguruan Tinggi Swasta pun mencapai kualitas yang tak jauh berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri,” terangnya
Dalam upaya pengembangan Perguruan Tinggi tersebut, diungkapkan bahwa hingga kini pihak Kementerian Agama telah menggelontorkan anggaran pada setiap tahun, untuk mendukung kemajuan PTKIN maupun PTKIS.
Anggaran tersebut, lanjut Radjiman, diperuntukkan dan dimanfaatkan oleh dosen dalam melakukan riset dan publikasi yang berorientasi pada peningkatan kualitas dosen, serta pengembangan Perguruan Tinggi.
Selain itu, kata dia, merujuk pada arah kebijakan Menag, bahwa menurut kajian yang telah dilakukan pihak Kementerian Agama, seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) pada wilayah kopertais, ke depan bakal di bawah pembinaan PTKIN.
“Untuk itu, kegiatan yang dilaksanakan Subdirektorat Pengembangan Akademik yang melibatkan peserta dari PTKIN dan PTKIS, sejatinya merujuk pada arah pengembangan Perguruan Tinggi yang dicetuskan Menteri Agama,” ungkapnya
Mantan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Ternate itu, mengharapkan kepada peserta yang mengikuti kegiatan Workshop ini, nantinya dapat menigkatkan pemahaman terkait proses penjaminan mutu, yang kemudian diimplementasikan pada kampusnya masing-masing.
“Tentu, melalui pelatihan-pelatihan selama berlangsungnya kegiatan Workshop, harus diimplementasikan untuk proses akreditasi pada program studi maupun akreditasi lembaga, inilah yang menjadi poin penting yang dihararapkan pada peserta di kegiatan workshop ini,” tandasnya
Sementara itu, Kepala Sesi Bina Program Studi Sub Direktorat Pengembangan Akademik, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Dr Lukman Nugraha, M.Ed mengatakan pelaksanaan Workshop SPMI dan AMI bertujuan sebagai penguatan penjaminan mutu pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS.
Menurutnya, dari kegiatan wokhsop ini, nantinya semua peserta diajarkan dan diarahkan pada aspek penyusunan dokumen terkait pengembangan akademik pada setiap Perguruan Tinggi.
“Jadi, dari sisi materi seperti penyusunan dokumen; baik dokumen yang ada di SPMI meliputi dokumen kebijakan, dokumen formulir, dan tentunya output yang kita inginkan dari kegiatan ini yakni menjadi standar acuan perubahan mutu akademik pada masing-masing Perguruan Tinggi di wilayah-wilayah terkait,” terangnya
Instruktur yang dihadirkan pada kegiatan Workshop, kata Lukman, yakni pihak Asesor dan dari Direktorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, untuk itu, selama berlangsungnya kegiatan, menurutnya, materi yang disampaikan pada hakikatnya lebih pada penguatan akademik dan pemahaman stakeholder dan para penentu dan pengambil kebijakan pada masing-masing Perguruan Tinggi.
“Dengan materi yang disampaikan instruktur-instruktur, bisa menjadi sebuah solusi dalam pengembangan akademik, sebab yang menjadi pekerjaan rumah pada masing-masing kampus adalah soal pemahaman stakeholder dan pemegang kebijakan,” paparnya
Ia berharap dari kegiatan yang dilaksanan tersebut, nantinya menghadirkan sebuah perubahan dari aspek penyiapan dokumen, yang berimplikasi pada nilai-nilai akreditasi program studi yang ada di PTKIN maupun pada PTKIS.
“Terlebih akreditasi pada program studi yang ada di PTKIS, hingga kini banyak yang belum mencapai akreditasi unggul,” ungkapnya
Untuk itu, kata Lukman, setelah kegiatan Workshop, para instruktur bakal melakukan pendampingan kepada seluruh peserta terkait penyiapan akreditasi prodi, sehingga diharapkan setelah pendampingan, prodi-prodi yang awalnya mendapat predikat Tidak Memenuhi Syarat Peringkat (TMSP), diharapakan nantinya dapat meraih hasil yang maksimail.
“Kami berharap seusai kegiatan ini, para peserta dapat memahami konsep penyusunan dokumen secara baik dan benar sesuai standar yang dipersyaratkan, agar akreditasi prodi yang sebelumnya diajukan dan mendapat catatan TMSP, dapat berubah menjadi baik, maupun baik sekali serta meraih nilai unggul, dan workshop yang digelar ini merupakan forumnya. Jadi, arah dari kegiatan ini tentu merujuk pada moto: siapa kita PTKI, mau dibawa ke mana kita, unggul, unggul, unggul. Nah, ini merupakan arah dari kegiatan workshop yang kami laksanakan di kota Ternate, provinsi maluku utara ini” pungkasnya.(*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara