Nurlaela Syarif Anggota DPRD Kota Ternate
PIKIRANPOST.COM– Matinya ribuan ikan di pantai Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan pada Ahad (10/9) kemarin mendapat sorotan dari Komisi III DPRD Kota Ternate.
Anggota Komisi III, Nurlaela Syarif, Senin (11/9) kemarin, mengatakan dalam rapat Banmus pihaknya menyampaikan ke pimpinan DPRD sesegera mungkin akan mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak-pihak terkait.
Meskipun, kata Nela, dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkonfirmasi sudah melakukan uji terhadap sampel air di wilayah pencemaran itu, namun karena uji lab tidak ada di Ternate harus di bawah ke Manado sehingga butuh waktu.
“Harus ada langkah-langkah preventif atau pencegahan terdekat yang diambil, misal mengecek di lokasi, terkait jalur limbah dari industri yang ada di sekitar situ,” papar Nela di kompleks parlemen DPRD Ternate.
“Bagaimana dengan jalur limbahnya, kan tidak perlu dengan uji lab, karena mereka bisa lihat secara kasat mata. turun, periksa, cros check,” sambungnya.
“Misalkan, industri tahu itu limbahnya berakhir ke mana, apakah muaranya ke air laut. Berarti itu sudah ada dugaan kuat,” tambah Srikandi partai Nasdem itu.
Kalau seperti itu, ungkap Nela, maka harus segera diperbaiki dengan menghentikan sementara dulu produksi pengolahan Industri di wilayah tersebut. Selain dugaan karena industri tahu apakah ini juga ada sebab dari tumpahan minyak Pertamina yang menjadi sumbangan limbah, atau juga karena sampah rumah tangga misalnya.
Kata Nela, pihaknya tidak mau kejadian ini harus terulang kembali, karena itu Komisi III harus tahu apa dasar terjadinya pencemaran air laut yang menyebabkan kematian ikan.
“Kenapa sampai tercemar, bagaimana upaya antisipasi kawasan perairan disana agar tidak tercemar. Apa tanggung jawab sosial pihak-pihak yang apabila terlibat dalam melakukan pencemaran,” pungkasnya.
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara