Ilustrasi Jahe (dok : Istimewa)
PIKIRANPOST.COM– Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, Nilai Tukar Petani (NTP) pada November 2023 mencapai 104,58 atau naik 0,77 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang diangka 103,78.
NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Ini merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
“Kenaikan NTP disumbang dari tiga subsektor, yaitu Hortikultura sebesar 2,56 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,80 persen dan Peternakan sebesar 0,63 persen,” kata Dedi Kintoro, Pranata Komputer BPS Malut dalam siaran pers di kantor BPS Malut beberapa waktu lalu menyebutkan
Sementara, tambah Dedi, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu Tanaman Pangan sebesar 0,22 persen dan Perikanan sebesar 0,47 persen.
“Ini disebabkan oleh naiknya harga secara rata-rata pada kelompok tanaman obat-obatan terutama jahe sebesar 3,85 persen, tomat sebesar 2,68 persen, kemudian duku dan semangka sebesar 2,48 persen,” paparnya.
Selain itu, sambung Dedi, untuk kenaikan harga kelompok tanaman perkebunan rakyat disumbang oleh pala biji sebesar 0,82 persen, kelompok peternakan besar berasal dari sapi potong sebesar 0,80 persen, ternak kecil sebesar 0,91 persen terutama kambing, dan kelompok hasil ternak sebesar 0,50 persen terutama telur itik/bebek.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara