Aksi solidaritas Palestina
PIKIRANPOST.COM– Konflik peperangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina kembali terjadi pada Oktober tahun 2023 kemarin. Dimana gempuran Israel di hari ke-99 sudah menewaskan 24 ribu jiwa warga di jalur Gaza.
Merespon peristiwa itu ratusan masa aksi yang terhimpun dalam Aliansi Peduli Palestina Kota Ternate menggelar aksi damai Sabtu (13/1/2024) pagi kemarin di depan Taman Nukila, Kota Ternate.
Salah satu masa aksi yang juga adalah anggota DPRD Kota Ternate, Hi. Sudarno Taher kepada media ini mengatakan aksi bela Palestina itu dilakukan serentak di seluruh dunia terlebih di negara-negara muslim.
“Aksi ini memberikan pesan bahwa Palestina tidak sendiri, karena mendapat dukungan semua kalangan selama ini, termasuk warga kota Ternate,” bebernya.
“Dalam aksi tadi (kemarin) kita ingatkan bahwa zionis Israel adalah satu-satunya bangsa yang tersisa sebagai penjajah. Penjajahan ini berawal dari sejarah kelam Palestina tahun 1916 melalui perjanjian rahasia antara Inggris dan Prancis yang disebut perjanjian Sykes Picot,” tambah Sudarno menceritakan Sejarah Zionis Israel.
Dalam perjanjian itu, terang Sudarno, berisikan pembagian wilayah yang menjadi bekas kekuasaan imperium Ottoman Turki di Timur Tengah yang telah dikalahkan Inggris dan Prancis.
“Saat pembagian kekuasaan itu Palestina masuk dalam wilayah Inggris, disitulah Inggris mengutus pemimpin Yahudi bernama Lord Rothschild. Perintah utusan itu adalah dukungan penjajahan Inggris terhadap pendirian tanah air Yahudi di Palestina,” ungkapnya.
“Inilah awal cikal bakal munculnya Zionis Israel. Puncaknya terjadi pada 14 Mei 1948 dimana zionis memproklamasikan berdirinya negara Israel di atas negara Palestina,” sambungnya.
Jadi jelas, tutur Sudarno, saya itu telah berlaku zionis yahudi terhadap Palestina dalam bentuk penjajahan. Hal itu tentunya bertentangan dengan semua piagam perdamaian di dunia. Termasuk semangat UUD (undang-undang dasar) 1945.
Dimana menyatakan bahwa, sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Dulunya negara Palestina, ucap Sudarno, adalah sebuah negara yang merdeka, rukun, aman dan damai, dimana umat beragama seperti Islam, Kristen dan bahkan Yahudi juga hidup berdampingan.
“Tentunya kita berharap semangat umat Islam khususnya untuk memberikan suara kepada dunia, bahwa kekejaman zionis Israel yang saat ini dilakukan kepada warga Palestina di jalur Gaza itu segera dihentikan,” pintanya
“Kita juga berharap umat Islam tentu tidak lupa berdoa agar saudara kita di Palestina segera keluar dari kondisi yang sangat memprihatikan,” pungkasnya.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara