Harga Beras di Ternate Melonjak, Ini Langkah Dinas Ketahanan Pangan

Kadis Ketahanan Pangan Kota Ternate, Muhammad Hartono

PIKIRANPOST.COM – Melonjaknya harga beras di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) terjadi beberapa minggu terakhir ini.

Amatan media ini Selasa (27/2) di salah satu toko kelontong di pasar Kota Baru, Harga beras premium jenis Bola Mas ukuran 25 kilo sebelumnya masih dijual Rp 415 ribu namun saat ini sudah menyentuh Rp 440 ribu, untuk per kilo dijual Rp 22 ribu

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Ternate, Muhammad Hartono mengatakan lonjakan harga yang ada saat ini adalah karena fenomena nasional yang berasal dari hulu sampai hilir.

Faktornya, ungkap Hartono, ialah permintaan dan ketersediaan yang melonjak. Dimana permintaannya banyak dan ketersediaan terbatas.

“Kenapa bisa terjadi, karena adanya gagal panen pada sentra-sentra produksi seperti di Jawa dan Sulawesi,” ungkap Magister Teknik Perencanaan Wilayah di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Jadi dalam melakukan upaya-upaya mengatasi lonjakan harga beras dan pangan lainnya, jelas Hartono, pihaknya dalam waktu dekat mencoba mengintervensi pasar dengan melakukan jualan pangan murah.

Untuk itu pihaknya bakal menggelar pangan murah dalam waktu dekat ini di Kelurahan Makassar Timur yang berdekatan dengan pasar Higienis Gamalama berupa Beras, Terigu, Gula, Minyak Goreng, Telur dan Barito (Bawang Rica dan Tomat).

Hartono juga menyampaikan, pihaknya juga gencar mengampanyekan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi pangan lokal seperti ubi-ubian, pisang, dan lain-lain.

“Selain itu kami juga menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan beras yang diproduksi oleh Bulog Karena harganya yang relatif murah dan terjangkau,” lanjutnya

“Beras bulog yang disediakan dalam jenis premium saat ini juga kualitasnya dijamin sehingga tidak kalah dengan beras premium perusahaan swasta, seperti Bola Mas, Spesial Cendrawasih, dan lain-lain,” tambahnya

Ketersediaan beras Bulog, beber Hartono, bisa didapatkan masyarakat di pasar Higienis Gamalama dan pasar Bastiong.(*)

Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *