Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Ternate Prof Dr H Jubair Situmorang, M.Ag saat menutup kegiatan pembekalan P3S Fak. Syari’ah
PIKIRANPOST.COM– Pelaksanaan kegiatan Pembekalan Pendidikan Praktikum Profesi Mahasiswa Syari’ah (P3S) bagi mahasiswa Syari’ah di auditorium IAIN Ternate, resmi ditutup Dekan Fakultas syari’ah IAIN Ternate, Prof Dr H Jubair Situmorang, M.Ag, rabu (28/2/2024).
Pembekalan P3S yang berlangsung selama dua hari tersebut, diikuti oleh 60 mahasiswa dari 4 program studi, di antaranya 20 mahasiswa prodi hukum keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah), 10 mahasiswa prodi ekonomi syari’ah (Muamalah), 17 mahasiswa hukum pidana (Jinayah), dan 13 mahasiswa dari prodi Hukum Tatanegara (Siyasah Syar’iayyah).
Keenam puluh mahasiswa fakultas Syari’ah yang mengikuti P3S pada tahun 2024 ini, nantinya ditempatkan pada 18 instansi pemerintah dan swasta yang ada di kota Ternate dan Tidore Kepulauan.
Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Ternate, Prof H Jubair Situmorang, mengatakan pembekalan P3S yang digelar tersebut, sebagai penguatan keilmuan bagi mahasiswa Syari’ah.
Ia mengungkapkan, fakultas Syari’ah pada 2023 lalu, telah menentukan roadmap baru untuk menghasilkan lulusan fakultas syari’ah yang berkualitas. Langkah tersebut kata dia, dilakukan secara terukur dengan melibatkan para stakeholder di Maluku Utara.
Sehingga, lanjut dia, selain teori yang disampaikan para dosen, juga dikombinasikan dengan pengalaman-pengalaman yang disampaikan langung oleh para praktisi.
Menurut dia, program baru yang digagas tersebut, menjadi modal bagi mahasiswa, jika melangsungkan kegiatan praktik di instansi pemerintah dan swasta, maka mereka dengan mudah beradaptasi dengan suasana baru saat berada di lokasi praktik.
“Tepat pada semester genap tahun 2023, kami gulirkan program baru, program tersebut dinamai praktisi mengajar, yang melibatkan stakeholder. Sehingga, mahasiswa merasakan suasana baru dalam proses belajar, jadi bukan hanya teori yang mahasiswa dapatkan, tapi dikombinasikan dengan pengalaman dari para praktisi,” kata Prof Jubair di auditorium IAIN Ternate, rabu (28/2/2024).
Ia menilai, program praktisi mengajar setidaknya membuat mahasiswa tidak hanya menyerap teori dari para dosen, melainkan membuka cakrawala berpikir mahasiswa, untuk menghadapi dan mengatasi setiap permasalahan.
“Ada beberapa teman profesional yang sudah kita undang, dan saya yakin adik-adik mahasiswa pasti merasakan suasana yang berbeda. Karena, kalau dosen menyampaikan materi, sebagian besar merupakan teori, tetapi teori yang dikombinasikan oleh praktisi, tentu menjadi poin tersendiri bagi adik-adik mahasiswa di fakultas syariah,” paparnya.
Menurutnya, program praktisi mengajar memberikan pembekalan, serta edukasi terkait hal-hal praktis penegakan hukum, maupun pada profesi lainnya yang bakal digeluti mahasiswa, terobosan ini dipandang meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa.
Untuk itu, dia menilai, pembekalan P3S yang digelar pihak fakultas di tahun 2024 ini, merupakan penguatan keilmuan yang sama persis seperti dilakukan pada program praktisi mengajar.
“Saya yakin dan percaya narasumber pada kegiatan P3S sudah memberikan pembekalan, pencerahan, pencerdasan, sama seperti para profesional sampaikan pada kegiatan praktisi mengajar. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri adik-adik mahasiswa sebelum turun ke lokasi masing-masing; baik di kota Ternate maupun di Tidore Kepulauan,” tuturnya
Selain menyampaikan perihal program praktisi mengajar di fakultas Syariah, pria yang juga selaku ketua majelis ulama Indonesia (MUI) kota Ternate ini, bilang pada pelaksanaan P3S tahun 2024 ini, mahasiswa tidak hanya dipantau oleh para dosen pembimbing.
Tapi, untuk memastikan jalannya pelaksanaan P3S secara baik dan berkualitas, pihaknya melakukan terobosan baru, yakni melibatkan para unsur pimpinan di fakultas untuk setiap saat mendatangi lokasi praktik mahasiswa.
Langkah ini dilakukan, kata dia, untuk memantau dan membangun komunikasi dengan para instansi dan mahasiswa, agar pihak fakultas dapat mengukur capaian-capaian pelaksanaan P3S secara baik.
“Sehingga pelaksanaan kegiatan P3S tahun ini, kita harapkan jauh lebih baik dari tahun lalu. Di mana P3S di tahun lalu telah dievaluasi dan mendapat hasil sangat baik, sehingga tahun ini kita semua berharap lebih baik lagi,” ucapnya
Untuk itu, ia meminta kepada mahasiswa yang mengikuti kegiatan P3S, untuk memberikan yang terbaik pada saat melangsungkan praktikum di setiap instansi pemerintah dan swasta.
“Bahwa mahasiswa adalah etalase kampus, yang dilihat adalah sebagaimana kita menunjukkan jati diri kita, maka sejauh itu pula respon yang diberikan masyarakat kepada kita,” ujarnya
Guru besar bidang Fiqh Siyasah pada fakultas Syariah ini, berpesan kepada mahasiswa saat berpraktik, untuk senantiasa membangun komunikasi yang baik pada saat pelaksanaan praktikum.
Karena dari komunikasi yang baik, kata dia, nantinya jika mahasiswa menemui beragam kesulitan, mereka dapat diatasi dengan baik, dan tentunya menghadirkan pengalaman bagi mahasiswa.
“Tentu kalian juga bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di tempat yang kalian melakukan praktik. Terbuka masalah atau kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala yang dihadapi,” ucapnya.
Selain itu, dia juga berharap kepada mahasiswa harus menjaga etika dan perilaku, serta dapat memahami batasan-batasan normatif pelaksanaan praktik. Karena menurut dia, mahasiswa P3S adalah tamu, yang senantiasa mengikuti dan mematuhi aturan-aturan pada setiap instansi atau tempat praktik.
“Jadi, kita sedang berada di rumah orang lain, tentu kita harus menjaga etika, perilaku, artinya ada batasan-batasan yang kita harus jaga,” pintanya
Sekadar diketahui, mahasiswa P3S Fakultas Syari’ah pada jumat (1/3/2023), akan dilepas secara resmi oleh Dekan Fakultas Syari’ah, dan akan diberangkatkan pada setiap instansi yang telah ditentukan oleh pihak fakultas. (*)
Penulis : HMS
Editor : S.S.Suhara
