Oleh : Fisno La Halidi
PERUBAHAN itu melalui keinginan yang kuat dan kegigihan, untuk mencapainya tidaklah dengan rasa belas kasihan tapi dengan kesadaran hati dan akal yang bersih. (Fisno La Halidi)
Generasi muda Obi adalah generasi penerus untuk melaksanakan perjuangan, terhadap pulau Obi. Pemuda obi akan terus berkembang mengikuti jamannya dan terus berkembang mengikuti perkembangan Nasional maupun daerah yang terus menerus mengalami perubahan.
Perubahan-perubahan kepulauan Obi dari semua sisi yang terus di cerna, di amati, di teliti, dengan pemikiran yang sehat dan akal yang bersih terhadap Pembangunan, pertumbuhan manusia, maupun perkembangan Pendidikan, Ekonomi, Politik, Sosial, apalagi Obi ini adalah kawasan industri yang suda barang tentunya problem yang paling di alami masyarakat Obi adalah persoalan Agraria dan lingkungan.
Pemuda merupakan suatu nafas yang luas, pandangan yang jauh, serta langkah yang tegak lurus dan kuat, dalam membaca realita kehidupan masyarakat obi. Patriotisme pemuda Obi perlu di hidupkan kembali, perlu nyalakan obor penerangan ketangguhan pemikiran yang cemerlang tanpa membelakangi moralitas dan tanpa eksploitasi pengetahuan untuk kepentingan minoritas tapi berlagak lah demi kemajuan universal.
Perlunya pula kita memaknai sebuah adagium dari sebuah Tokoh ternama Pramoedya Ananta Toer “Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri._(Bumi Manusia)” Artinya Quetes ini mendorong kita kaum muda agar lebih berjiwa besar, dan sebagai kaum muda tidak saja kita mengasah Nalar tapi Nyali juga perlu di asah.
Dalam literasi ini sebagai refleksi Musyawarah Besar, Organisasi Rasai Obi yang menurut pandangan saya gagagan RASAI OBI ini adalah langkah maju kaum muda Obi dalam mendorong sebuah Wadah Perjuangan sebagai alternatif, Semoga tetap konsisten menjadikan wadah perjuangan Rakyat Obi bukan untuk kepentingan politik di momentum 2024, jika kemudian organisasi di bangun hanya demi kepentingan diri sendiri dan kepentingan kelompok percayalah bahwa sama saja kekalaian membodohi dan menghancurkan negeri kalian sendiri, olehnya itu semoga musyawarah pada tanggal 08 Juli 2024, terlaksana dengan baik.
Perjuangan pemuda memiliki peran penting dalam setiap jaman, Anak jaman harus bertanggung jawab atas jamannya dan setiap jaman ada masanya, dan setiap masa ada orangnya, masa kita saat tengah menghadapi berbagai problematika yang kompleks atas ketidakwarasan penguasa dengan sistem oligarki yang membuat negeri ini menjadi horor bagi kehidupan sosial.
Kutipan tokoh besar bangsa Indonesia berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia, Ir Sukarno sebagai bapak proklamator kemerdekaan Indonesia, ini adalah perkataan yang tidak hanya sebatas hiasan pikiran atau sebagai pemanis Lida, tapi sebuah motivasi besar bagi kaum muda yang harus diresonansikan.
Ketika kita kembali menggali membuka lembaran demi lembaran masa-masa perjuangan pemuda untuk kemerdekaan Indonesia, pemuda kala itu memiliki semangat dan keberanian yang tinggi cita – cita besar tanpa pamrih dalam memperjuangkan bangsa Indonesia Merdeka. Sebelum kemerdekaan Indonesia 1945 dan sebelum adanya persatuan perjuangan pemuda Indonesia dalam sumpah pemuda 28 oktober 1928, suda terlahir tokoh-tokoh perjuangan atau organisasi – organisasi kedaerahan dengan semangat kedaerahan/kearifan lokal (lokal wisdom) untuk memperjuangkan, membelah daerah – daerahnya dari para penjajah.
Pemuda kala itu bersama seluruh lapisan masyarakat membentuk alat perjuangan tidak lain demi keadilan dan kemakmuran daerah- daerahnya, mereka harus lepas dari jajahan dan bertujuan mewujudkan peradaban kehidupan yang lebih baik, oleh sebab itulah kita harus ambil semangat juangnya, demi Kepulauan Obi ini agar harapan bersama kita bisa terwujud, adapun organisasi – organisasi kedaerahan dan tokoh – tokoh perjuangan kala itu ;
Tri Koro Dharmo (Jong Java) adalah nama organisasi pemuda yang terbentuk sebelum terjadinya Sumpah Pemuda. Tri Koro Dharmo juga dikenal sebagai organisasi pemuda bersifat kedaerahan yang mendasari lahirnya Jong Java. Organisasi yang terbentuk pada 7 Maret 1915 ini memiliki tiga tujuan utama yang mulia, yakni sakti, budi, dan bakti.
Jong Sumatranen Bond adalah organisasi kedaerahan yang muncul sebelum dicetuskannya Sumpah Pemuda 1928, yang berasal dari Sumatera. Organisasi ini didirikan pada 9 Desember 1917 oleh Teungku Mansyur (ketua), Anas dan Amir (sekretaris), serta Munir Nasution dan Kanun (komisaris). Adapun tokoh lain dalam Jong Sumatra adalah Mohammad Hatta, Bahder Djohan, dan Muhammad Yamin.
Jong Bataks Bond merupakan perkumpulan para pemuda yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara. Selain mempererat persatuan dan persaudaraan pemuda Batak, tujuan pembentukan organisasi ini adalah memajukan kebudayaan daerah Batak. Salah satu tokoh Jong Batak adalah Amir Syarifuddin Harahap.
Jong Minahasa adalah perkumpulan para pemuda yang berasal dari Minahasa, di bagian utara Pulau Sulawesi. Organisasi yang didirikan pada 1918 ini bertujuan mempererat persatuan di antara para pemuda yang sedaerah dan ikut serta memajukan kebudayaannya. Tokoh-tokoh Jong Minahasa di antaranya Sam Ratulangi, Tumbelaka, dan GR Pantow.
Jong Ambon adalah organisasi yang didirikan oleh kalangan pemuda Ambon pada 1918. Sebelum Jong Ambon terbentuk, telah ada beberapa organisasi yang didirikan oleh orang-orang Ambon. Salah satu adalah Ambons Studiefonds yang dibentuk pada 1909. Dan Masi banyak organisasi – organisasi kedaerahan saat itu. Begitu pula perjuangan Pemuda Maluku Utara yang terus melakukan perjuangan di daerahnya masing sampai saat ini.
Lahirnya sebuah Gagasan dan paradigma baru perjuangan Pemuda Obi yang di gagas yaitu RASAI OBI sebagai alat perjuangan kaum muda Obi, ini sangat relevan dan tepat dalam situasi bangsa Indonesia, atau Provinsi Maluku Utara dan khususnya Kepulauan Obi kekinian.
RASAI OBI juga seharusnya kesadarannya berangkat dari sejarah perjuangan kaum muda Obi dari tahun ke tahun, dan pemuda Obi saat ini seharusnya terus mengevaluasi gerakan perjuangan masalalu, di mana letak kelemahan dan kekuatan, semua itu akan menjadi pedoman bagi pemuda saat ini, asalkan tetap menempatkan organisasi pada jalan yang benar tidak menjadikan organisasi sebagai alat komersial atau mencari nilai untung.
Jika benar – benar konsisten dan idealisme serta mempunyai hasrat jiwa yang suci dalam perjuangannya, maka keniscayaan pemuda Obi semakin kuat dalam berjuang, karena RASAI OBI tergabung dari semua suku dan agama yang lahir dan hidup besar di Obi, yaitu dari Togale, Buton-wakatobi, Makean, tidore-ternate, Bugis dan suku suku lainnya yang hidup di pulau Obi yang memiliki rasa kesetiaan dan kecintaan terhadap pulau Obi pluralisme inilah kekuatan yang perlu di jaga.
Adapula kekuatan baru yang menurut saya adalah sebuah anugerah yang perlu di sadari bersama bahwa kaum muda di kepulauan Obi telah persatukan melalui RASAI Obi dengan senioritas dan sesepuh Obi, yang saat ini dalam penyatuan frem dan platfrom perjuangan bersama, dan harus menjadikan suatu kesadaran yang benar-benar mutlak bahwa tanpa persatuan yang kuat dari semua stakeholder maka perjuangan itu tidak akan efektif hanyalah sia-sia.
Saat ini semua orang akan bertanya bagaiman hubungan perjuangan pemuda Obi dengan senioritas yang sementara mereka sudah berada dalam sistem atau pemerintahan, yang sementara mereka memiliki kepentingan yang berbeda-beda, nah inilah yang harus di pahami bahwa RASAI Obi hadir sejatinya sebagai penyatuan perjuangan, kemarin – kemarin pemuda Obi berjuang sendiri-sendiri, tapi dengan kesadaran yang maju maka RASAI OBI ini hadir sebagai alat atau wadah perjuangan pemuda rakyat Obi.
Majulah terus tanpa pamrih teruslah berkordinasi dengan sesepuh atau senior yang berada di Parlemen DPRD maupun di badan dinas pemerintah, satukan pemikiran bahwa kesadaran perjuangan terus dibangun, jangan kaku dengan senior- senior atau sesepuh yang sudah berada di Parlemen maupun di badan dinas tetap jalinan kordinasi dan komunikasi berjalan sesuai niat dan cita – cita bersama, satukan persepsi dan manifesto politik perjuangan rakyat.
Tidak sampai disitu, yang menariknya pemuda Obi memiliki kekuatan Organisasi Kemahasiswaan yaitu Gerakan Persatuan Mahasiswa Obi (GPMO), satukan dan menyatukan kesadaran dan dasar perjuangan sehingga tidak terjadinya perbedaan pandangan dalam memperjuangkan kepentingan Obi.
Tidak kalah menariknya lagi dalam RASAI OBI yaitu sebagian besar yang tergabung dalam RASAI OBI adalah jebolan organisasi – organisasi Nasional didalamnya yang pernah berorganisasi kemahasiswaan yang masih terkoordinasi dengan baik, seperti Organisasi HMI, LMND, PMII, SMI, KAMMI, GMKI, GMNI, ini adalah kekuatan besar sebetulnya jika mampu menyatukan pandangan bersama merekonstruksi paradikma perjuangan.
Bagai mana dengan teman – teman pemuda maupun senior yang menjadi pengusaha, mereka tidak bisa di pisahkan dalam satu kesatuan ini tetap akan terkonsolidasi kan mengingat sejarah Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan Haji Samanhudi di Solo pada 1905 untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal dalam dagang batik kala itu.
Oleh sebab itu pengusaha – pengusaha lokal memiliki peran penting, dengan gagasan – gagasan perjuangan untuk mempermudah kegiatan – kegiatan RASAI OBI juga, namun yang paling terpenting dari semua itu adalah kesadaran. Kiranya jelas di harapkan semua lapisan Masyarakat Obi turut mendukung dengan wadah perjuangan RASAI OBI, ini adalah wadah dan alat perjuangan Rakyat Obi.
Perlu diingat bahwa wadah ini jangan di jadikan untuk suatu kepentingan politik 2024, wadah ini bukan untuk suatu golongan, wadah ini bukan untuk suatu kepentingan pribadi, wadah ini bukan untuk suatu kandidat manapun, tapi wadah ini adalah murni alat perjuangan Rakyat Pemuda Obi seharusnya sejatinya seperti itulah. Adapun saudara – saudara ragu – ragu itu suatu hal wajar akan tetapi tidak harus menghentikan semangat kaum muda yang masih bergairah berjuang untuk Obi.(“)