PIKIRANPOST.COM– Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, DR. Muamil Sunan menilai musibah banjir bandang yang melanda Desa Lokulamo dan beberapa desa lainya di Weda Tengah, kabupaten Halteng, Maluku Utara merupakan sebuah fenomena dari kegiatan perusahaan tambang PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
Ia menyampaikan, bencana banjir tersebut perlu ada kebijakan mitigasi dari pihak IWIP maupun pemerintah pusat (Pempus), sebab kegiatan pertambangan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
“Harus dibutuhkan tindakan preventif dari perusahaan IWIP dan pemerintah pusat,”kata DR. Muamil Sunan kepada media, Kamis (25/7/2024).
Ia menyebut, kerugian yang dialami masyarakat akibat dari kegiatan pertambangan harusnya bisa diantisipasi dan perlu solusi jangka panjang dari perusahaan IWIP maupun pemerintah pusat.
Dia bilang, kegiatan pertambangan mengharuskan adanya penggundulan hutan yang merupakan salah satu dampak signifikan bagi kerusakan lingkungan. Dimana, lanjut dia, kegiatan eksploitasi tambang sering kali memerlukan penggundulan hutan untuk memberikan akses ke lokasi tambang dan memperluas area penambangan.
Oleh karena itu, perlindungan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam harus menjadi perhatian utama dalam kebijakan pengelolaan pertambangan di masa depan.
“Hal itu untuk memastikan bahwa aktivitas ekonomi dapat berlangsung tanpa mengorbankan keseimbangan ekologi,”pungkasnya.(*)