Pemuda ICMI Malut Mengajak Semua Elemen untuk Serius Mengawasi Tambang di Maluku Utara.

PIKIRANPOST.COM– Banjir yang mengelilingi beberapa desa di Halmahera Tengah pada wilayah lingkar tambang beberapa waktu lalu menjadi catatan serius bagi semua elemen di daerah ini.

Pasalnya, sebelum adanya tambang bencana alam sering terjadi tetapi tidak berdampak besar seperti yang terjadi saat ini, hal ini menunjukan bahwa ada sesuatu yang salah dalam hal pengelolaan tambang, pemerintah daerah maupun berbagai elemen masyarakat harus saling menguatkan demi keselamatan warga negaranya.

Wakil Ketua Bidang Advokasi Pemuda ICMI Malut Rustam Abd Gani, SH, MH, mengatakan persoalan tambang harus menjadi perhatian serius semua elemen, baik ormas maupun akademisi.

“Kita harus duduk bersama jika pemerintah lemah dalam pengawasan di wilayah tambang, saat ini persoalan tambang di Maluku Utara memang berdampak baik dalam hal membuka lapangan kerja yang begitu banyak sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat. Tetapi harus diingat perusahan dan pemerintah wajib mengutamakan perhatiannya pada ekosistem lingkungan sekitar, baik lingkungan secara umum maupun kultur kepercayaan masyarakat setempat pada situs situs cagar budaya seperti boki maruru dengan segala mitosnya,”kata dia, Senin (29/7/2024).

Dia bilang, kejadian di weda bukan tidak mungkin bisa terjadi juga dibeberapa wilayah tambang lainnya di Maluku Utara, belum lagi saat terjadinya musibah banjir terdapat informasi beberapa pekerja di PHK, ini juga sangat tidak manusiawi.

Sebab, jika hal ini benar terjadi, maka mereka harus sadar diri bahwa negeri Jaziratul Mulk dari awal berdirinya tidak pernah meletakkan rakyat atau bala kusu Se kano di persimpangan jalan, dan tingginya penghargaan bagi keberadaan lingkungan sekitar, saat ini menjadi tanggung jawab bersama.

“Bukan berarti kami menolak tambang akan tetapi pihak perusahan maupun Pemerintah harus juga sadar diri, wilayah wilayah yang menghasilkan pendapatan bagi negara maupun daerah dari hasil tambang, harusnya berbanding lurus dengan menjaga keseimbangan lingkungan dan kultur setempat, jangan hanya mengejar pendapatan dan mengesampingkan kepentingan masyarakat di negeri ini,”papar dia.

Seraya berharap kepada semua pihak untuk menjadikan peristiwa di Weda Halmahera Tengah sebagai peringatan untuk lebih serius dalam hal lingkungan maupun kultur masyarakat Maluku Utara.(*)

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *