PIKIRANPOST.COM– Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate sering mengalami kendala jaringan saat melaksanakan operasi dan pertolongan di perairan Batang Dua.
Menanggapi hal itu, M. Fhatur Rahman, kepada pikiranpost.com, beberapa waktu lalu menyampaikan, dari beberapa kali melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan sejak Januari sampai Juni, pihaknya mencatat telah melakukan operasi Search and Reascue (SAR) sebanyak 25 kali.
Fhatur mengeluhkan, dari operasi SAR tersebut masih terdapat beberapa daerah yang mengalami blank spot atau tidak tercover signal komunikasi.
“Khusus di Ternate sendiri terdapat di daerah Batang Dua, kami pun melaksanakan operasi berangkat dari Ternate menuju perairan Batang Dua kami sering terkendala karena tidak mendapatkan signal,” ucapnya.
Padahal, kata Fhatur, itu yang perlu Basarnas dapatkan untuk melaksanakan komunikasi dengan tim pencarian, terkait bagaimana kondisi di lapangan.
“Makanya di era digitalisasi inilah, kita mendorong agar pemerintah daerah mempercepat pembangunan infrastruktur seperti Base Transceiver Station (BTS),” jelas Fhatur disela-sela kegiatan seminar Pascasarjana UMMU terkait Tantangan SDM Era Digital di Daerah Kepulauan
Hal itu, menurut Fhatur, bertujuan untuk mempermudah tim dalam pencarian. Baik itu komunikasi pemerintah daerah dengan masyarakat disekitar lokasi kejadian.
“Contohnya adalah informasi prakiraan cuaca, dimana terjadinya perubahan cuaca yang disampaikan BMKG. Maka dari mana masyarakat memperoleh informasi kalau sinyal jaringan itu tidak tersedia,” tutupnya.
Penulis : Ihdal Umam
Editor. : S.S Suhara