IAIN Ternate Gelar Kuliah Tamu, Datangkan Guru Besar Dari UIN Prof. K.H Saefuddin Zuhri Purwekerto

Narasumber saat memberikan materi pada kuliah tamu

PIKIRANPOST.COM– Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate kembali menggelar Kuliah Tamu tentang Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal; Mengokohkan Keindonesiaan, Kamis (6/7/2023).

Kegiatan sehari yang dipusatkan di Auditorium IAIN Ternate tersebut, menghadirkan Prof. Dr. Phil, Hm Nur Kholis Setiawan M.a. Guru Besar Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora UIN Prof. K.H Saefuddin Zuhri Purwekerto.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr. Adnan Mahmud dalam sambutannya mengatakan, kuliah tamu pada hari ini dengan tema Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal; Mengokohkan Keindonesiaan, adalah berbicara tentang moderasi beragama memang di kementerian agama adalah leading sektornya .

“Olehnya karena itu di pagi yang berbahagia ini kita berharap mendapatkan oleh-oleh dari KH. Nur Kholis terkait dengan bagaimana moderasi beragama yang berbasis kearifan lokal,”katanya

Sebelum itu, melalui tangan halus dan pemikiran-pemikirannya, Nur Kholis juga telah melahirkan sejumlah karya buku misalnya, dirinya menuliskan buku tentang moderasi beragama.

“Saya berharap apa yang akan disampaikan nanti menjadi bekal buat kita semua terutama adik-adik mahasiswa, apalagi mereka yang mengikuti kuliah utama ini adalah dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang sementara akan melaksanakan PPL di sejumlah sekolah di Kota Ternate,”jelas dia.

Adnan yang juga selaku Ketua FKUB Maluku Utara itu berharap kepada mahasiswa PPL untuk serius mengikuti paparan dari narasumber nantinya sehingga bisa menjadi bekal mereka nanti sebagai proses pembelajaran di sekolah.

Ia berharap juga kepada mahasiswa untuk tidak kaku atau keliru dalam menyampaikan tentang moderasi beragama di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat” Jangan sampai kita keliru atau kaku memberi penjelasan terkait tentang moderasi beragama,”harap dia.

Sementara Prof. Dr. Phil, Hm Nur Kholis Setiawan dalam paparannya mengatakan, hidup di era 1444 H, atau dipenghujung 1444 Hijriah ini dan bila dihitung dari periode hijrah Nabi Muhammad SAW.

“Kita ini hidup sudah generasi yang ke berapa, kan jauh sekali apakah ada garansi bahwa pemahaman kita itu benar gitu ya, sesuai dengan ajaran yang dijalankan kajeng Nab, bahkan para ulama-ulama tafsir sendiri mengatakan bahwa tafsir itu sifatnya relatif tidak ada satupun tafsir yang sifatnya absolut,”jelasnya. Dan masih banyak penjelasan dan paparan mengenai moderasi beragama.

Turut hadir pada kuliah tamu tersebut, yakni para warek, dekan, dosen, staf dan mahasiswa. (*)

Penulis : hms
editor. : S.S.Suhara

banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner banner

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *