Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malut, Eko A Irianto,
PIKIRANPOST.COM– Dari 34 provinsi di Indonesia, Maluku Utara (Malut) tercatat sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Pada triwulan III 2023 pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh tinggi ditopang oleh kinerja lapangan usaha industri pengolahan dan pertambangan nikel.
Pada tahun 2023, diproyeksikan perekonomian Malut secara wholeyear 2023 berada pada rentang 20,12 persen sampai 24,12 persen (yoy). Hal tersebut sejalan dengan realisasi investasi pembangunan yang terus berlanjut serta optimalisasi produksi smelter pirometalurgi maupun hidrometalurgi di Malut hingga akhir tahun 2023.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malut, Eko A Irianto, Kamis (30/11) dalam sambutannya pada pertemuan tahunan BI di Sahid Bella Hotel menyampaikan kami memproyeksikan perekonomian Malut pada tahun 2024 tumbuh dalam rentang 18,26 persen sampai 22,26 persen (yoy).
Sejumlah stimulus yang akan mendorong pemulihan ekonomi, sebut Eko, diantaranya, LU pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan akan tetap menjadi lapangan usaha dengan penyumbang andil tertinggi sejalan dengan optimalisasi produksi smelter-smelter baru.
“Tren positif permintaan global sejalan dengan permintaan untuk industri besi dan baja maupun baterai EV yang meningkat,” tambahnya.
LU Perdagangan, terang Eko, diperkirakan akan tumbuh tinggi seiring dengan pelaksanaan tahun pemilu yang akan meningkatkan aktivitas perdagangan dan konsumsi masyarakat.
Terdapat beberapa rekomendasi dalam mengawal pertumbuhan ekonomi di Malut yang tinggi dan inklusif, terang Eko, yaitu perlu adanya penguatan peran pengusaha dengan pemerintah daerah dalam pemanfaatan hilirisasi nikel yang sedang berlanjut serta proyek strategis pemerintah daerah.
“Mendorong partisipasi Industri Kecil Menengah dalam hilirisasi nikel di Maluku Utara, meningkatkan kualitas daya saing SDM industri pengolahan salah satunya melalui balai pelatihan dengan program pelatihan kerja tersertifikasi, serta pemanfaatan insentif fiskal daerah dalam pengendalian inflasi,” pungkasnya.(*)
Penulis : Ihdal Umam
Editor : S.S Suhara