Para kader HMI mengikuti paparan materi dari dua narasumber
PIKIRANPOST.COM– Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah IAIN Ternate menggelar dialog publik, bertajuk”Relevansi Khittah Perjuangan HMI di Era Postruth” dipusatkan di Cooffe Benteng Orange, pada Jumat (19/1/2024).
Dialog dengan menghadirkan dua narasumber turut dihadiri oleh puluhan kader HMI Komisariat Tarbiyah IAIN Ternate.
Kanda Darsis Huma membawa materi tentang “Hikmah Sejarah Perjuangan HMI, sementara Yusril Buang paparkan materi tentang Lapangan Perjuangan HMI.
Ketua Umum HMI Komisariat Tarbiyah, Jul Fahrul Usman mengatakan bahwa sudah menjadi catatan sejarah, HMI berdiri pada 1947 yang di pelopori oleh ayahanda Lafran Pane.
“HMI didirikan dengan semangat keindonesiaan dan keislaman sebagai spirit perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam,”kata Jul melalui press realisnya, Sabtu (20/1/2024).
Jul bilang, HMI merupakan organisasi perkaderan yang dikenal sudah lama di mata masyarakat, Indonesia. HMI mempunyai kontribusi dalam kemerdekaan Indonesia.
Namun lanjut dia, harus disadari bahwa tantangan di era abad ke-21 ini semakin kompleks, sehingga perlu ada revitalisasi dalam seluruh aspek aktivitasnya. Dimana peradaban yang tanpa batas perlu penyikapan dengan hati-hati agar tidak terjebak dalam pusaran arus yang pada akhirnya hanya mampu menjadi penonton.
“Globalisasi sesungguhnya adalah nekolim gaya baru, sadar atau tidak pada hakikatnya kita adalah bantuan para elit politik,” jelas Jul.
Sehingga kata dia, berangkat dari pemikiran di atas secara fundamental HMI harus menyesuaikan diri dengan tantangan zaman. keunggulan kader itu melalui perkaderan yang berkualitas.
“Kita harus melihat zaman saat ini sehingga kita tidak terjebak tanpa mendegradasi tujuan perkaderan yaitu tercetak nya kader Muslim Intelektual Profesional guna menjalankan fungsinya sebagai khalifah fil ardth dalam upaya pencapaian tujuan organisasi,”papar dia.
Olehnya itu ia mengharapkan dialog ini selain memperpanjang tali silaturahmi dan memperkuat ukhuwah islamiyah, juga ikut menambah spirit ber-HMI
“Dengan gagasan kedua narasumber kita mampu memformulasikan berbagai dinamika yang terjadi saat ini untuk melihat fungsi dan tugas HMI,” harap Jul.
Jul menambahkan, kader HMI harus melihat konstalasi politik saat ini dari tingkat global sampai tingkat lokal untuk menjaga keseimbangan antara masyarakat dan elit kekuasaan dengan berbagai isu yang berkembang.
Karena menjadi keharusan bagi HMI saat ini untuk meninjau kembali orientasi kader HMI yang hanya mengutamakan politik praktis dan melibatkan diri dalam politik kotor.
“Maka upaya internalisasi dalam diri kader, perkaderan jangan hanya menyentuh aspek kognitif saja, tetapi juga harus menyentuh aspek afektif dan psikomotorik kader, sehingga cita-cita perjuangan HMI dapat tercermin dari pola pikir, pola sikap dan pola tindak kader,”tutupnya.(*)
Editor : S.S.Suhara