MENTERI Agama Republik Indonesia secara resmi melepas 19 Kader Ulama Masjid Istiqlal dalam sebuah acara yang berlangsung di Aula VVIP Masjid Istiqlal, Jakarta.
Para kader ulama tersebut akan mengikuti program penguatan kelimuan keulamaan di luar negeri dengan tujuan ke Amerika Serikat, Mesir, dan Maroko. Program ini dirancang untuk memperluas wawasan keilmuan Islam, memperkuat jejaring global, serta meneguhkan peran ulama muda Indonesia di tingkat internasional.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menegaskan pentingnya peran ulama muda dalam membawa misi moderasi beragama.
“Program ini adalah investasi jangka panjang bagi peradaban Islam di Indonesia. Kami berharap para kader ulama Masjid Istiqlal dapat menjadi duta bangsa, membawa pesan moderasi beragama, toleransi, dan kedamaian, serta memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang ramah dan terbuka di kancah internasional,” ujar Menteri Agama.
Husni Abdul Malik, ASN Penghulu dari Maluku Utara, Turut Diberangkatkan
Salah satu dari 19 kader ulama yang diberangkatkan adalah Husni Abdul Malik, yang saat ini bertugas sebagai ASN Penghulu pada Kantor Urusan Agama (KUA) Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara. Selain itu, Husni juga aktif sebagai Pengurus Pusat APRI (Asosiasi Penghulu Republik Indonesia).
Kehadirannya dalam rombongan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Maluku Utara, karena menunjukkan bahwa kader ulama dari daerah juga memiliki kesempatan untuk tampil dan berkiprah di tingkat internasional.
Dalam keterangannya, Husni menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya.
“Kesempatan ini sangat berharga, bukan hanya untuk memperdalam khazanah keilmuan Islam, tetapi juga memperluas perspektif tentang praktik kehidupan beragama dalam konteks global. Semoga pengalaman ini bisa menjadi bekal dalam meningkatkan kualitas dakwah, pendidikan, dan pelayanan keagamaan di tanah air, khususnya di Maluku Utara,” ujarnya.
Tujuan Strategis Program
Program pengiriman kader ulama Masjid Istiqlal ke luar negeri diarahkan pada beberapa tujuan strategis, antara lain:
Penguatan Kapasitas Keilmuan melalui studi intensif di pusat-pusat intelektual Islam dunia, khususnya Mesir dan Maroko.
Pertukaran Ilmu dan Budaya dengan komunitas Muslim minoritas di Amerika Serikat, sekaligus memahami praktik multikulturalisme.
Pemberdayaan Ulama Muda agar lebih adaptif terhadap tantangan zaman, moderat, dan visioner dalam memimpin masyarakat.
Penguatan Diplomasi Islam Indonesia untuk mempertegas posisi Indonesia sebagai model Islam yang damai, toleran, dan inklusif.
Harapan Kementerian Agama
Kementerian Agama berharap, setelah kembali ke tanah air, para kader ulama ini dapat mengabdikan diri di masyarakat dengan membawa gagasan segar, praktik moderasi beragama, serta jejaring global yang bermanfaat bagi bangsa.
Program ini direncanakan akan berlanjut secara berkala sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia di bidang keulamaan.
Apresiasi Kakanwil Kemenag Malut
Terpisah, Kakanwil Kemenag Malut H. Amar Manaf yang mengetahui hal ini merasa bangga dan beri apresiasi salah satu ASN atau Penghulu Maluku Utara bisa terpilih pada program tersebut. Ia berpesan agar saudara Husni dapat menimba ilmu dengan baik, dan sepulangnya dari program tersebut bisa mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh serta mendistribusikan ilmunya tersebut kepada rekan-rekan penghulu, penyuluh bahkan Dai Muda di Maluku Utara.(*)
Penulis : HMS
Editor. : S.S.Suhara