PIKIRANPOST.COM– Kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat tentunya diharapkan melalui program yang sudah dicanangkan dapat memberikan dampak perubahan signifikan bagi warga setempat.
Hal itu dibuktikan dengan kehadiran Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara IAIN Ternate bersama mahasiswa PTKIN yang ditempatkan di beberapa desa di Kabupaten Halmahera Barat.
Melalui tangan mulus dan sinergisitas bersama warga Desa Saria Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, mereka para mahasiswa, warga dapat
memanfaatkan potensi sumber daya perikanan untuk menghasilkan produk guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Salah satu produk hasil kersajama adalah pembuatan olahan ikan Abon.
Olahan ikan Abon tersebut menjadi produk yang akan siap dipasarkan, pembuatan Abon tersebut, berkat kerjasama antara Ibu Ibu bersama mahasiswa KKN beserta Pemuda dan Pemudi Desa Saria dan produk itu juga di beri lebel “Nyao Abon Saria” dengan Varian rasa yang berbeda.
Abon yang terbuat dibuat dari berbagai jenis ikan seperti Ikan Malalugis dan Ikan Tongkol dan berbagai ikan lainnya juga bisa dibuatkan untuk Abon dan diberi berbagai rasa baik itu original dan rasa pedas dan berbagai rasa lainnya yang tersedia.
Bendahara Umum Mahasiswa KKN Kolaborasi Nusantara Rumia Usman, menjelaskan proses pembuatan abon, rebus ikan terlebih dahulu lalu dikeringkan dan dipisahkan tulang tulang ikan saat ikan yang sudah didinginkan.
Sementara bumbu bumbu untuk membuat Abon menggunakan rica, bawang putih dan bawang merah, ketumbar, zintar, kunyit, dan penyedap rasa seperti roico, kemudian santan kelapa, setelah ikan dihaluskan dan akan diberi bumbu bumbu tersebut.
“Ada dua jenis rasa yaitu rasa Original dan rasa Pedas jadi saya dan teman teman sudah mencari pemasarannya dan sudah mendapatkan Toko Oleh Oleh bertempat di samping Toko Megaria kemudian kami sudah membicarakan dengan mereka dan di minta untuk ketersediaan Sampel terlebih dahulu jika cocok maka akan kerjasama,”jelas dia.
Rumia mengatakan, bahwa mereka sudah menyediakan sampel dan stiker juga sudah di tempel dan akan siap mengantarkan abon tersebut, toko tersebut, namun untuk Indomaret dan Megaria belum dikomunikasikan, karena masih ada syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti harus ada BPOM dan tanda expayer.
“Untuk mengesahkan ke BPOM memang agak susah kalau hanya mahasiswa sendiri mungkin butuh bekerja sama dengan pemuda dan pemdes dan pemerintah Daerah. Olehnya itu kami berharap pasca kehadiran teman-teman mahasiswa disini, usaha ini terus dikembangkan, abon bisa dipasarkan dengan cara melalui online,”harap dia.
Selain itu Nurhalisa A.Samula Kordinator Kewirausahaan, juga menambahkan, bahwa persoalan BPOM dirinya memiliki pengalaman dalam Provide atau penyedia yang sempat membuat Produk.
“Ternyata BPOM itu punya beberapa syarat yang harus dpenuhi sebelum melakukan BPOM. Nah, syaratnya itu kurang pasti seperti apa, kalau tidak salah itu harus ada hak ciptanya, bagaimana pemasarannya dan karena ini produk baru buat jadi mungkin kami hanya bisa memfasilitasinya saja cara pembuatannya,”kata dia.
Dia bilang, pihaknya akan memberikan pelatihan cara pengelolaan ikan abon selain itu para ibu-ibu juga akan dilatih bagaimana pengelolaan keuangan yang baik dalam suatu usaha sehingga usaha itu terus berkembang.
Nurhalisa mengaku, saat mereka mengadakan pelatihan untuk pengelolaan keuangan bisnisnya nanti mereka merencanakan mengundang Dosen untuk bersedia menjadi Narasumber dalam pelatihan.
Lanjut Nurhalisa prodak abon tersebut dapat disetujui oleh Kepala Desa Saria dan sebelum dipasarkan dan dilanjutkan dengan lounching kades menyampaikan harus terstruktur sebelum pemasaran.
“Saya berharap semoga dengan adanya produk abon ini bisa menjadi satu kerja sampingan masyarakat guna meningkatkan pendapatan ekonomi warga,”pungkas dia.(*)
Penulis : War
Editor. : S.S.Suhara