PIKIRANPOST.id–Institut Teknologi Dan Bisnis (ITB) Yustika Rahma Maluku Utara hadir di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara.
Kehadiran kampus yang didirikan oleh Dr.Kasman Hi.Ahmad SAg, M.Pd bersama timnya itu adalah untuk menjawab kebutuhan masyarakat Maluku Utara.
Untuk membuktikan keseriusan tim dalam merealisasikan hadirnya kampus yang terletak di Jln. Baru Koloncucu Nomor 576 Kelurahan Toboleu Kecamatan Ternate Utara tersebut.
Kamis (31/8/2022) tim dari Tim Visitasi LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara di bawah pimpinan Dr. Jance E.Lekatompessy SE.M.Si.Ak.CA selaku Kepala, turun melakukan pengecekan sarana prasana dan syarat perlengkapan lainnya.
Dalam rangka pengusulan pendirian Perguruan Tinggi Baru, Institut Teknologi Dan Bisnis (ITB) Yustika Rahma Maluku Utara.
Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara Dr. Jance e. Lekatompessy SE.M.Si. Ak.CA, kepada sejumlah wartawan usai memantau sarana prasana kampus mengatakan, aspek dokumen, ada dua tahap yaitu tahap pertama untuk memperoleh rekomendasi dan tahap kedua untuk memperoleh Surat Keputusan Kementerian.
“Untuk perolehan rekomendasi dari LLDIKTI Wilayah Xll itu butuh ada dokumen misalnya dokumen studi kelayakan, rekam jejak yayasan, analisis tingkat kejenuhan dan analisis tingkat keberlanjutan,”jelas dia
Ia bilang, dari dokumen tersebut, sudah lengkap dan tinggal saja menambah catatan dari tim maka tim akan segera mengeluarkan rekomendasi.
Meski begitu lanjut untuk mengeluarkan rekomendasi saat ini belum bisa dilakukan karena masih dilakukan penutupan dari kementerian.
Pembukaan khususnya hanya dilakukan di Wilayah XV Papua dan Papua Barat. Kemudian dari sisi dokumen untuk nanti memperoleh perolehan SK dari aspek kriteria kurikulum, dosen dan unit pengelola program studi sudah aman.
“80 persen sudah aman artinya sudah bagus hanya yang perlu dipoles adalah di kurikulum karena keunikannya ada program studi kekinian”kata dia
Lebih lanjut kata dia, aspek kurikulum harus disesuaikan dengan lokal, sebab memperhatikan visi dari yayasan dan visi dari ITB tersebut perlu diperhatikan.
Sementara pembahasan di kurikulum 1.1 keunikan baru muncul satu sementara dibutuhkan adalah 10 karena akan konekting dengan kriteria lainnya.
“Bagi saya rekomendasi sudah aman hanya saja kita lagi menunggu kalau pendirian di siagad itu sudah dibuka full, baru bisa kita sampaikan rekomendasi. Karena bila kita keluarkan sekarang juga percuma karena akan kadaluarsa, masa eksplayer itu 1 tahun kemudian,”tutur dia
Untuk memenuhi syarat-syarat lain, dia berharap kepada pihak yayasan untuk segera mempercepat melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan karena masih butuh perbaikan lagi sehingga dapat memperoleh rekomendasi.
“Rekomendasi belum kita keluarkan karena mengapa? Karena faktor siagad atau sistem di kementerian masih tutup, karena semua pendirian dan pembukaan prodi semua lewat situ,”tukas dia.
Menurut dia, untuk program studi aman hal itu karena pembukaan kampus baru, dan bila sistem sudah buka LLDIKTI menyurat ke yayasan langsung memberikan rekomendasi.”Kami tidak bisa intervensi kementerian,kita menunggu saja,”janji dia.
Tokoh Pendidikan Maluku Utara sekaligus Pendiri Yayasan Pendidikan Gema dan Yustika Rahma ITB Maluku Utara Dr.Kasman Hi.Ahmad mengucapkan terima kasih kepada LLDIKTI Wilayah XII Maluku Maluku Utara kehadirannya untuk melakukan visitasi.
“Sebagaimana disampaikan bahwa kami sudah bisa, dimana dokumen kami sudah mencapai 80 persen dan sisa 20 persen masih dalam perbaikan dan kami akan segera melakukan penyesuaian,”kata dia.
Mantan Rektor Universitas Muhammad Maluku Utara itu mengatakan berdasarkan karakteristik wilayah Maluku utara. ITB dibasiskan pada agromaritim.
Karena fokusnya adalah agromaritim maka lanjut dia, masih ada yang akan dikembangkan lagi yaitu bagaimana resilensi dan suselibility masyarakat yang ada di pulau-pulau.
“Dan ini akan dimasukkan apakah dalam wujud mata kuliah atau dalam bentuk kajian yang akan dikembangkan,”tutur dia.
“Dan ini akan dimasukkan apakah dalam wujud mata kuliah atau dalam bentuk kajian yang akan dikembangkan,”tutur dia.
Kasman yang juga Alumni IAIN Ternate itu juga bakal memasukkan satu mata kuliah yaitu Pendidikan Anti Korupsi dan itu akan dimasukkan dalam kurikulum dan dikembangkan di kampus.
“Ini menjadi anjuran dan kewajiban kita untuk bersih-bersih karakter di Indonesia dan khusus di Maluku Utara,”tambah dia.
ITB adalah kampus pertama di Maluku Utara dengan pertama membuka tiga program studi yaitu Bisnis Digital, Manajemen Detail, dan Teknologi Informasi. Dan dari ketiga program studi tersebut, belum ada program studi tersebut di kampus-kampus ternama di Maluku utara.
“Kami akan segera mengikuti aturan dan masuk-masukan dari Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku Maluku utara dalam visitasi ini,”kata dia.
Kasman menjelaskan, bila masih menggunakan Simlekerma maka ITB sudah diberi izin, namun karena terjadi peralihan dari Simlekerma ke Siagad maka mereka juga tetap menyesuaikan dengan aturan-aturan yang ada.
Berdasarkan dari Kemenfo dan Kementerian Pertanian pada tahun 2023, Indonesia membutuhkan alumni sebanyak 3 juta orang lulusan digital. Olehnya itu dari hasil presentasi di Malut masih sangat jauh.
“Kami berharap dengan upaya keras dan dukungan dari LLDIKTI, dukungan masyarakat Malut untuk menyiapkan lulusan digital bertalenta ke depan. Maka ITB adalah salah satu sumbangan terbesar di Maluku utara,”pungkas sia.(*)
Penulis : End
Editor. : S.S.Suhara